Depresi merupakan suatu gangguan mood yang umum tetapi dapat menjadi hal yang serius. Hal ini dapat menyebabkan gejala parah yang memengaruhi perasaan seseorang, cara berpikir, dan menangani kegiatan sehari-hari, seperti tidur, makan, atau bekerja. Untuk dapat mendiagnosis seseorang menderita depresi, gejalanya harus ada setidaknya selama dua minggu.
Pada kasus Depresi, bahkan kasus yang paling parah sekalipun, depresi dapat diobati. Semakin dini pengobatan dapat dimulai, semakin efektif pula hasil yang diperoleh. Depresi biasanya diobati dengan obat-obatan, psikoterapi, atau kombinasi keduanya.
Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu obat yang dapat mengobati depresi yaitu obat Desvenlafaxine. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan efek samping dari obat Desvenlafaxine. Selamat membaca.
Mengenai Desvenlafaxine
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Obat anti depresi
Kegunaan Desvenlafaxine
Obat Desvenlafaxine merupakan obat yang digunakan untuk mengobati depresi. Gejalanya bisa berupa perasaan sedih, kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, penurunan tingkat energi, atau sulit tidur. Gejala-gejala ini berlangsung selama dua minggu atau lebih.
Desvenlafaxine termasuk dalam kelas obat yang disebut selective serotonin dan norepinefrin reuptake inhibitor (SNRIs). Serotonin dan norepinefrin adalah bahan kimia alami di otak yang membantu menjaga keseimbangan mental.
Desvenlafaxine dapat bekerja dengan cara menghentikan proses yang memecah bahan kimia tersebut. Proses ini disebut reuptake. Memblokir reuptake dan meningkatkan jumlah bahan kimia (serotonin dan norepinefrin) di otak Anda, dan dapat membantu memperbaiki gejala-gejala depresi.
Dosis Desvenlafaxine
Obat Desvenlafaxine adalah obat yang dapat diperoleh berdasarkan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet yang dikonsumsi melalui mulut. Obat Desvenlafaxine dapat digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi dengan obat lain. Berikut dosis obat Devenlafaxine yang biasa digunakan:
- Dosis oral untuk mengatasi Depresi. Dewasa: 50 mg sekali sehari. Dosis hingga 400 mg sekali sehari telah dipelajari dan terbukti efektif, tetapi tidak ada manfaat tambahan yang diamati dengan dosis > 50 mg sekali sehari.
- Dosis pada penderita gangguan ginjal: 25 mg setiap hari atau 50 mg setiap hari. Maksimal: 50 mg sekali sehari.
- Dosis pada penderita gangguan hati sedang hingga berat: 50 mg setiap hari. Maks: 100 mg sekali sehari.
Konsumsilah obat sesuai yang tertera pada kemasan atau sesuai yang telah diresepkan oleh dokter. Obat ini dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Konsumsilah pada waktu yang sama setiap hari. Telan utuh, jangan dibagi, dihancurkan, dikunyah dan dilarutkan. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan.
Efek samping Desvenlafaxine
Seiring dengan efek obat yang dikonsumsi, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama. Seperti halnya dalam penggunaan obat Desvenlafaxine yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:
- Sembelit
- Kehilangan nafsu makan
- Mulut kering
- Pusing, sakit kepala
- Diare
- Kelelahan yang ekstrim
- Mengantuk
- Berkeringat yang berlebihan
- Mual
- Sulit tidur
- Rasa sakit, terbakar, mati rasa, atau kesemutan di bagian tubuh
- Perubahan hasrat atau keinginan seksual
- Kesulitan buang air kecil
- Tremor
- Gangguan penglihatan
- Mimpi yang tidak biasa
Jika setelah mengkonsumsi obat ini terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Interaksi Obat
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:
- Furazolidone
- Iproniazid
- Isocarboxazid
- Linezolid
- Methylene Blue
- Metoclopramide
- Moclobemide
- Phenelzine
- Procarbazine
- Rasagiline
- Selegiline
Perhatian dan peringatan penggunaan Desvenlafaxine
Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat Desvelafaxine dan obat-obatan lainnya. Produk ini mungkin mengandung bahan-bahan yang tidak aktif, yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah lain.
Beri tahu dokter mengenai riwayat medis Anda seperti hipertensi yang sudah ada sebelumnya atau kondisi lain yang dapat dikompromikan oleh peningkatan tekanan darah, peningkatan tekanan intraokular, riwayat pribadi atau keluarga dengan mania atau hipomania, gangguan metabolisme serebrovaskular, penyakit kejang, dll.
Jangan menambah, mengurangi bahkan menghentikan pengobatan tanpa ada saran dan anjuran dari dokter. Hal tersebut dapat memperburuk kondisi dan efek samping yang mungkin muncul.
Obat ini bisa membuat Anda pusing atau mengantuk atau mengaburkan penglihatan Anda. Hindari aktivitas seperti mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan apa pun yang membutuhkan kewaspadaan sampai Anda dapat melakukannya dengan aman. Hindari juga minuman beralkohol.
Hati-hati penggunaan obat ini pada ibu hamil. Diskusikanlah dengan dokter jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil. Obat ini hanya boleh digunakan jika ada manfaatnya.
Untuk wanita yang sedang menyusui, obat ini dapat masuk ke dalam ASI dan menyebabkan efek samping pada anak yang disusui. Bicaralah dengan dokter jika Anda sedang menyusui anak Anda. Anda mungkin perlu memutuskan apakah akan berhenti menyusui atau berhenti minum obat ini.
Hati-hati penggunan obat ini pada penderita gangguan fungsi ginjal dan hati. Pemberian obat Desvenlafaxine pada lansia mungkin berisiko lebih tinggi terkena efek samping saat mengonsumsi obat ini. Karena itu, dokter mungkin akan memberi dosis yang lebih rendah. Untuk anak-anak: Obat ini belum diteliti pada anak-anak. Seharusnya obat ini tidak digunakan pada anak-anak di bawah usia 18 tahun.
Jika setelah menggunakan obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.