Comtusi: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Comtusi obat apa?

Comtusi adalah obat untuk meringankan batuk akibat alergi serta batuk berdahak. Obat ini merupakan kombinasi oksomemazin yang merupakan antihistamin dan guafenesin yang dapat berfungsi sebagai pengencer dahak. Sehingga obat ini baik untuk meredakan batuk akibat alergi dengan tipe berdahak.

Obat dalam bentuk syrup yang diproduksi oleh PT. Combiphar ini merupakan obat keras sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter. Ketahui lebih lanjut tentang kegunaan, dosis, efek samping, kontraindikasi serta keamanannya untuk ibu hamil dan menyusui pada artikel ini.

Ikhtisar Obat Comtusi

Jenis obat Antihistamin, ekspektoran
Kandungan Oksomemazin, guafenesin
Kegunaan Meredakan batuk akibat alergi dan batuk berdahak
Kategori Obat Resep
Konsumen Dewasa dan Anak
Kehamilan Kategori C
Sediaan Comtusi syrup 60 ml, Comtusi syrup 100 ml

Mekanisme Kerja

Cara kerja Comtusi dapat dicermati dari kandungan bahan aktif utamanya yaitu:

  • Oxomemazine merupakan senyawa turunan phenotiazine yang bersifat antihistamin sistemik yang bekerja dengan menghambat reseptor H1 histaminergik sehingga mengurangi gejala yang timbul akibat reaksi alergi, termasuk batuk.
  • Guaifenesin adalah ekspektoran yang dapat mengencerkan dahak atau lendir di saluran pernapasan sehingga lebih mudah dikeluarkan bersamaan dengan batuk. Senyawa obat ini bertindak sebagai iritan pada saluran pernapasan sehingga meningkatkan volume mukus pada saluran napas serta menurunkan viskositasnya (membuatnya lebih encer) sehingga lebih mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan dalam mekanisme batuk.

Indikasi atau Kegunaan Comtusi

Comtusi digunakan untuk meringankan gejala batuk akibat alergi serta batuk berdahak yang menyertainya.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan syrup Comtusi.

Dosis Comtusi dan Cara Penggunaan

Comtusi tersedia dalam bentuk sediaan syrup dengan kekuatan dosis tiap sendok takarnya (5 ml):

  • Oxememazine:1,65 mg.
  • Guafenesin: 33,3 mg.

Ingat! Dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain.

Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Comtusi untuk mengatasi batuk berdahak akibat alergi

  • Dosis dewasa: 10 ml 4 kali sehari.
  • Dosis anak-anak: BB 30 - 40 kg: 3 - 4 kali sehari 10 ml, untuk BB 20 - 30 kg: 2 - 3 kali sehari 10 ml dan untuk BB 10 - 20 kg: 2 - 3 kali sehari 5 ml.

Petunjuk Penggunaan:

  • Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan dan dianjurkan cukup minum air putih setelahnya.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 6 - 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Comtusi pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Comtusi

Comtusi umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

Efek Overdosis Comtusi

Belum ada data yang menunjukkan adanya efek overdosis dari obat ini, namun penggunaan dengan dosis berlebihan dan dalam jangka waktu lama mungkin menyebabkan overdosis. Jika menemui kondisi demikian dan terjadi masalah pada saluran pernapasan, kesulitan bernafas, mual dan muntah hebat. Segera hubungi unit kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan secepatnya.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Pastikan Anda tidak memiliki riwayat hipersensitif terhadap kandungan obat ini.
  • Berhati-hatilah memberikan obat ini pada penderita gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • Hindari penggunaan obat ini pada penderita batuk kronis akibat asma, emfisema, bronkitis kronis ataupun akibat merokok, karena efeknya mungkin akan memperburuk kondisi batuk.
  • Penggunaan pada anak-anak sebaiknya dalam pengawasan orang dewasa atau petugas medis, untuk menghindari kemungkinan tidak ditangani dengan benar jika terjadi efek samping yang membahayakan.
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk, karena itu hindari mengendarai kendaraan saat mengonsumsi obat ini.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Comtusi untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Gueifenasin yang merupakan bahan aktif Comtusi digolongkan dalam kategori C untuk ibu hamil menurut FDA. Hal itu berarti studi penggunaan obat ini pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu sebaiknya hindari penggunaan obat ini pada masa kehamilan atau konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.
  • Belum ada data yang menunjukkan bahwa kandungan Comtusi dapat terekstraksi pada ASI ibu menyusui. Namun beberapa produsen obat ini menyarankan tidak digunakan oleh ibu menyusui untuk menghindari potensi yang membahayakan bayi.

Interaksi Obat

Belum ada data yang menunjukkan adanya interaksi obat-obatan lain dengan Comtusi. Namun, potensi interaksi obat mungkin terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.


30 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zyrtec allergy - cetirizine hydrochloride tablet, film coated. (2016). (https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=b165db38-b302-4220-8627-77cb07bb078c)
Krinsky DL, et al. (2015). Handbook of nonprescription drugs: An interactive approach to self-care (18th ed.), 172-195. Washington, DC: American Pharmacists Association. DOI: (https://doi.org/10.21019/9781582122250)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app