Codipront: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 25, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 2 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Codipront digunakan untuk pengobatan simtomatik batuk kering yang disebabkan oleh alergi atau infeksi;
  • Codipront hanya dapat dibeli dengan resep dokter karena mengandung codeine yang mempunyai efek ketagihan (adiksi);
  • Codipront tidak dapat diberikan kepada orang dengan sejumlah kondisi medis, di antaranya adalah orang-orang yang menderita serangan asma akut, serta wanita hamil dan menyusui;
  • Codipront juga tidak dapat diberikan kepada anak-anak di bawah usia 2 tahun;
  • Waspadai sejumlah risiko efek samping penggunaan Codipront;
  • Klik untuk mendapatkan obat batuk kering serta obat batuk dan flu lainnya di rumah Anda melalui HDMall. Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Codipront digunakan untuk pengobatan simtomatik batuk kering yang disebabkan oleh alergi atau infeksi. Pengobatan simtomatik adalah pengobatan yang bertujuan untuk mengurangi keluhan tanpa melihat penyakit utama yang menyebabkan keluhan tersebut timbul. Codipront hanya dapat dibeli dengan resep dokter karena mengandung codeine yang mempunyai efek ketagihan (adiksi).

Golongan

Obat keras, harus dengan resep dokter

Kemasan

  • Kapsul
  • Sirup

Kandungan

  • Codipront Kapsul: Tiap kapsul mengandung codeine anhydrate 30 mg dan phenyltoloxamine 10 mg.
  • Codipront Syrup:  Tiap 1 sendok takar obat (5 ml) mengandung codeine anhydrate 11,11 mg, dan phenyltoloxamine 3,67 mg.

Sekilas tentang kandungan zat aktif

Penggunaan codeine pada Codipront berfungsi untuk mengurangi batuk dengan mekanisme penekanan sentral pada pusat batuk dan phenyltoloxamine yang merupakan antihistamin yang memiliki efek meredakan gejala alergi, seperti gatal tenggorokan. 

Zat aktif tersebut terikat dengan ion-exchanger dengan cara memberikan aktivitas terapetik diperlama dan seragam dalam saluran pencernaan untuk mencapai efek antitusif jangka panjang secara terus-menerus selama periode tertentu dalam sekali pemberian.

Indikasi

Codipront dapat digunakan untuk:

  • Terapi simtomatik untuk batuk kering (non produktif) yang disebabkan alergi atau infeksi.

Kontra-indikasi

Codipront tidak boleh diberikan kepada orang dengan kondisi:

  • Memiliki alergi atau hipersensitif terhadap bahan aktif dan bahan pembantu Codipront;
  • Menderita c;
  • Menderita insufisiensi pernapasan;
  • Hipertrofi prostat dengan pembentukan residu urin;
  • Menderita glaukoma sudut tertutup (angle-closure glaucoma);
  • Penyakit saluran pencernaan;
  • Wanita hamil atau ibu menyusui;
  • Tidak boleh digunakan pada anak kurang dari 2 tahun karena beresiko meningkatkan depresi pernapasan.

Efek samping

Efek samping yang umum terjadi adalah:

Efek samping yang serius (lebih jarang) meliputi:

  • Gatal-gatal
  • Ruam merah pada kulit
  • Mulut kering
  • Gangguan tidur
  • Berat badan meningkat
  • Kelainan buang air kecil
  • Gangguan koordinasi visio-motorik dan kapasitas visual
  • Depresi pernapasan dan euphoria

Dosis dan cara Pemakaian

Dosis Codipront Kapsul 

  • Untuk dewasa dan anak-anak di atas 14 tahun: 1 kapsul, 2 x sehari, pagi dan sore.

Dosis Codipront Syrup

  • Untuk dewasa dan anak-anak di atas 14 tahun: 3 sendok takar (15 ml), 2 x sehari, pagi dan sore.
  • Untuk anak usia 6–14 tahun: 2 sendok takar (10 ml), 2 x sehari, pagi dan sore.
  • Untuk anak usia 4–6 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 2 x sehari, pagi dan sore.
  • Untuk anak-anak usia 2–4 tahun: ½ sendok takar (2,5 ml), 2 x sehari, pagi dan sore.

Cara Pemakaian:

  • Sebaiknya dikonsumsi bersama makanan;
  • Telan kapsul utuh-utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan;
  • Sebaiknya obat diminum sebelum tidur;
  • Guna mendapatkan efek optimal, upayakan untuk menggunakannya pada jam yang sama setiap harinya.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat Codipront ini, perhatikan hal-hal berikut:

  • Pemberian pada penderita-penderita dengan depresi berat sistem saraf pusat, depresi pernapasan, alkoholisme akut, penyakit pulmonal akut harus lebih berhati-hati;
  • Harap lebih berhati-hati penggunaan pada penderita gangguan kejang (konvulsi), gangguan fungsi ginjal dan hati, demam, penyakit addison, colitis ulserosa, hipertrofi prostat, hipertiroidisme, atau seseorang yang baru saja menjalani operasi saluran pencernaan dan saluran kemih;
  • Bagi penderita hipovolemia, penggunaan pada dosis tinggi dapat menyebabkan hipotensi;
  • Dapat menyebabkan ketergantungan. Harap gunakan sesuai anjuran dokter;
  • Hindari penggunaan pada anak-anak berusia kurang dari 2 tahun.

Jika batuk masih berlanjut lebih dari 1 minggu, terlebih disertai demam, sakit kepala, dan kondisi lainnya, segera hubungi dokter.


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
That nagging cough: Common causes, cures for persistent cough. (2017). (https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/that-nagging-cough)
Sylvester DC, et al. (2012). Chronic cough, reflux, postnasal drip syndrome, and the otolaryngologist. DOI: (http://dx.doi.org/10.1155/2012/564852)
Padma L. (2013). Current drugs for the treatment of dry cough. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24490443)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app