HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Cliad Tablet: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Waktu baca: 5 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Cliad tablet adalah obat yang mengandung kombinasi Clidinium dan Chlordiazepoxide yang membantu mengurangi kecemasan dan gejala kram perut serta usus
  • Cliad tablet tersedia dalam kemasan tablet dan dapat dibeli dengan menggunakan resep dokter
  • Dosis cliad tablet pada orang dewasa adalah 1-2 tablet untuk diminum 3-4 kali sehari. Obat diminum sebelum makan dan menjelang tidur
  • Obat cliad tablet sebaiknya tidak digunakan untuk ibu hamil atau ibu menyusui. Hati-hati jika digunakan untuk pasien yang mengalami disfungsi hati atau ginjal
  • Klik untuk mendapatkan Cliad tablet atau obat lambung & pencernaan lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Cliad tablet adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan faktor emosional dan somatik pada gangguan gastrointestinal. Obat Cliad juga dapat digunakan sebagai terapi tambahan dalam pengobatan ulkus peptikum dan dalam pengobatan sindrom iritasi usus besar (colon irritable, kolon spastik, kolitis mukosa) dan enterokolitis akut. 

Obat ini mengandung kombinasi 2 obat, Clidinium dan Chlordiazepoxide. Clidinium membantu mengurangi gejala kram perut dan usus. Chlordiazepoxide membantu mengurangi kecemasan, bekerja pada otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan. Berikut ini adalah informasi lengkap obat Cliad yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

Mengenai Cliad Tablet

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Cliad dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Box 5 x 10’s tablet

Kandungan

Setiap kemasan obat Cliad mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Chlordiazepoxide adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan atau untuk bantuan gejala kegelisahan jangka pendek, gejala penarikan alkoholisme akut dan / atau penyalahgunaan obat, serta ketakutan dan kecemasan pra operasi. Chlordiazepoxide termasuk obat penenang dan hipnotis dari kelas benzodiazepine.Chlordiazepoxide meningkatkan aktivitas penghambat GABA transmitter di berbagai bagian sistem saraf pusat dengan meningkatkan permeabilitas membrane neuronal terhadap ion klorida yang menyebabkan hiperpolarisasi dan stabilisasi. Obat ini juga memiliki efek sebagai relaksan otot dan antikonvulsan.Clidinium termasuk golongan obat antikolinergik / antispasmodik. Clidinium menghambat reseptor muskarinik asetilkolin pada otot polos, kelenjar sekretori, dan pada sistem saraf pusat untuk mengendurkan otot polos dan mengurangi sekresi saluran empedu. Clidinium membantu mengurangi gejala kram perut dan usus. Obat ini bekerja dengan memperlambat gerakan alami usus dan dengan merelaksasi otot-otot di lambung dan usus.

Manfaat Cliad Tablet

Kegunaan Cliad adalah untuk mengendalikan faktor emosional dan somatik pada gangguan gastrointestinal. Cliad juga dapat digunakan sebagai terapi tambahan dalam pengobatan ulkus peptikum dan dalam pengobatan sindrom iritasi usus besar (colon irritable, kolon spastik, kolitis mukosa) dan enterokolitis akut.

Kontraindikasi

  • Cliad kontraindikasi pada pasien dengan riwayat hipersensitif/alergi obat Chlordiazepoxide HCl atau obat-obat kelas benzodiazepine secara umum.
  • Kontraindikasi pada pasien dengan riwayat hipersensitif/alergi obat Clidinium.
  • Jangan digunakan pada pasien insufisiensi paru akut, depresi berat, pasien dengan kelemahan respek neuromuskular, psikosis kronis, atau porfiria, myasthenia gravis, glaukoma, uropati obstruktif, obstruksi gastrointestinal, ileus paralitik, dan perdarahan akut.
  • Cliad sebaiknya tidak digunakan untuk ibu hamil atau ibu menyusui.

Efek samping Cliad Tablet

Berikut adalah beberapa efek samping Cliad :

  • Efek samping obat yang mengandung Chlordiazepoxide yang mungkin terjadi misalnya ketergantungan fisik dan psikologis.
  • Obat ini juga bisa menyebabkan withdrawal syndrome. Semakin tinggi dosis dan semakin lama obat diminum, semakin besar risikonya mengalami gejala withdrawal syndrome yang tidak menyenangkan.
  • Obat ini juga menyebabkan efek samping berupa mengganggu kinerja psikomotor, agresi (pada individu yang memiliki kecenderungan tersebut terutama jika pasien juga menggunakan alkohol).
  • Efek samping yang umum dari obat kelas benzodiazepine adalah efek sedasi.
  • Kadang bisa menyebabkan dislasi darah, sakit kuning, dan disfungsi hepar.
  • Efek samping Cliad lainnya seperti mulut kering, konstipasi, agranulositosis, granulocytopenia, kenaikan suhu tubuh, sengatan panas, takikardia, mydriasis, sakit kepala, gugup, mengantuk, lemah, dan mual.
  • Efek samping yang berpotensi fatal namun frekuensi kejadiannya jarang adalah anemia hipoplasia atau hemolitik.

Dosis Cliad Tablet

Obat Cliad diberikan dengan dosis sebagai berikut :Dosis untuk sindrom iritasi usus

  • Dosis dewasa : (chlordiazepoxide 5 mg dan clidinium 2,5 mg) : 1-2 tablet 3-4 x sehari. Obat diminum sebelum makan dan menjelang tidur.

Penyesuaian dosis :

  • Lansia dan pasien yang lemah : Pengurangan dosis mungkin diperlukan. Untuk dosis awal bisa diberikan 1-2 tablet sehari, bisa ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai dosis efektif.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Cliad harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Interaksi obat

Berikut adalah interaksi obat yang mungkin terjadi jika digunakan bersamaan dengan obat-obat lain :

  • Cimetidine menghambat proses metabolisme Chlordiazepoxide sehingga meningkatkan kadar serumnya.
  • Bisa meningkatkan efek obat-obat neuroleptik mayor.
  • Alkohol mempotensiasi efek obat-obat depresan sistem saraf pusat.
  • Jus anggur dapat meningkatkan kadar serum dan toksisitas.
  • Penggunaan obat benzodiazepine bersamaan dengan obat opioid (misalnya codeine, oxycodone, dan morphine) menyebabkan efek samping yang sangat buruk bahkan sampai kematian. Hindari penggunaan secara bersamaan.
  • Penyerapan chlordiazepoxide ditingkatkan oleh metoclopramide dan aluminum hydroxide.
  • Penyerapan Chlordiazepoxide dihambat oleh Mg trisilicate, morphine dan pethidine.
  • Efek antikolinergik Clidinium meningkat jika digunakan bersamaan dengan antidepresan, quinidine dan beberapa antihistamin.

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat Cliad adalah sebagai berikut :

  • Gunakan obat Cliad sesuai anjuran dokter. Jangan melebihi dosis, menambah durasi, atau menghentikan pengobatan di tengah jalan.
  • Obat ini bisa menyebabkan withdrawal syndrome, dimana risikonya meningkat jika digunakan dalam dosis  tinggi atau penggunaan jangka panjang. Oleh karena itu, pengobatan hanya digunakan secara jangka pendek, dihentikan sesegera mungkin secara bertahap.
  • Jangan menggunakan obat Cliad bersamaan dengan obat golongan opioid karena bisa menyebabkan efek samping yang sangat buruk, misalnya kesulitan bernapas bahkan kematian.
  • Hindari penggunaan alkohol selama menggunakan obat ini.
  • Cliad menyebabkan kantuk. Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.
  • Obat ini rentan menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis. Gunakan obat ini hanya untuk jangka pendek, hindari penggunaan yang berkepanjangan.
  • Hati-hati jika digunakan untuk pasien yang mengalami disfungsi hati atau ginjal.
  • Pada pasien lanjut usia dan pasien yang lemah, disarankan agar menggunakan dosis efektif terkecil untuk mencegah pengembangan ataksia.
  • Karena respon pasien anak yang bervariasi terhadap obat sistem saraf pusat, terapi harus dimulai dengan dosis terendah. Karena data klinis penggunaan Chlordiazepoxide HCl pada pasien anak usia di bawah 6 tahun terbatas, penggunaan pada kelompok usia ini tidak dianjurkan.
  • Hati-hati penggunaan pada pasien yang mengalami hipertrofi prostat atau miastenia gravis.

Penggunaan Obat Cliad Untuk Ibu Hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Chlordiazepoxide dan clidinium kedalam kategori D dengan penjelasan sebagai berikut :

Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun  studi terhadap manusia. Namun jika potensi keuntungan bisa dijamin  penggunaan obat pada ibu hamil bisa dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Peningkatan risiko malformasi kongenital yang terkait dengan penggunaan obat penenang ringan (Chlordiazepoxide, diazepam dan meprobamate) selama trimester pertama kehamilan telah ditemukan dalam beberapa penelitian. Oleh sebab itu sebaiknya penggunaan obat Cliad untuk ibu hamil terutama pada trimester pertama harus dihindari.

Artikel terkait:


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Chlordiazepoxide 5mg Capsules - Summary of Product Characteristics (SmPC). electronic medicines compendium (emc). (https://www.medicines.org.uk/emc/product/3007/smpc)
Chlordiazepoxide. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547659/)
Chlordiazepoxide. DrugBank. (https://www.drugbank.ca/drugs/DB00475)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app