Catnip: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 4, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Catnip adalah herbal berbentuk semak yang berasal dari Eropa Tengah, Asia Selatan, dan Tiongkok. Bagian tanaman yang paling sering dijadikan herbal adalah daun kering dan pucuk berbunga putih.

Catnip telah lama digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit. Mulai dari masalah tidur (insomnia), kegelisahan, migrain dan jenis sakit kepala lainnya, infeksi saluran pernapasan, demam, gatal-gatal, infeksi cacing usus, hingga gangguan pencernaan. Catnip juga bisa dimanfaatkan sebagai tonik, fungsinya untuk meningkatkan buang air kecil dan mempercepat menstruasi yang tertunda.

Beberapa orang mengoleskan Catnip langsung ke kulit untuk mengatasi radang sendi, ambeien, dan bengkak. Bahkan, Catnip juga bisa dijadikan rokok herbal untuk merangsang ketenangan dan meredakan gangguan pernapasan.

Mengenai Catnip

Golongan

-

Kemasan

  • Teh (ekstrak kering)
  • Rokok herbal
  • Losion

Kandungan

  • Sesquiterpenes
  • Monoterpenes
  • Nepetalactones
  • Beta-caryophyllenes
  • Geranil asetat
  • Sitronelil asetat
  • Citronellol
  • Geraniol
  • Cineol
  • Pinene
  • Humulene

Manfaat Catnip

Berbagai manfaat Catnip adalah:

Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat Catnip bagi kesehatan.

Efek samping Catnip

Herbal Catnip tergolong aman bagi orang dewasa, bila digunakan dalam jumlah yang sedikit. Minum secangkir teh Catnip umumnya tidak memicu efek samping serius dalam tubuh.

Namun, Catnip bisa menimbulkan efek samping bila dihisap atau diminum dalam dosis tinggi. Sejumlah efek samping Catnip yang paling umum adalah sakit kepala, muntah, dan nyeri di sekujur tubuh.

Baca Selengkapnya: Penyebab Sakit Kepala Sesuai Jenisnya

Sampai saat ini, keamanan penggunaan Catnip langsung ke kulit belum terbukti secara medis.

Dosis Catnip

Dosis Catnip berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari usia dan kondisi kesehatan pasien. Namun, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup mengenai dosis yang tepat untuk Catnip.

Penting diketahui bahwa tidak semua produk herbal tergolong aman. Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk yang tertera pada label kemasan. Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi Catnip.

Interaksi Catnip

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja herbal. Sebagai akibatnya, herbal tidak dapat bekerja dengan maksimal atau menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beri tahukan kepada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan bahan aktif Catnip adalah:

  • Lithium: menghambat pembuangan lithium dari dalam tubuh. Akibatnya, jumlah lithium meningkat dan memicu efek samping serius.
  • Obat sedatif (CNS depresan): menyebabkan kantuk luar biasa sehingga mengganggu aktivitas. Contoh obat sedatif yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Catnip adalah clonazepam, lorazepam, phenobarbital, zolpidem, dan sebagainya.
  • Obat bius: sistem saraf pusat akan melambat dan menyebabkan kantuk berlebihan. Sebaiknya hindari menggunakan Catnip setidaknya 2 minggu sebelum jadwal operasi Anda.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Catnip sebagai obat herbal adalah sebagai berikut:

  • Anak-anak tidak disarankan untuk meminum ramuan Catnip. Anak-anak dapat mengalami efek samping Catnip berupa sakit perut, iritasi, dan gampang lesu.
  • Ibu hamil tidak dianjurkan untuk mengonsumsi Catnip. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa Catnip dapat merangsang kontraksi rahim dan memicu keguguran.
  • Belum ada penelitian medis mengenai keamanan Catnip untuk ibu menyusui. Sebaiknya hindari konsumsi Catnip selama menyusui.
  • Hindari mengonsumsi Catnip bila Anda memiliki penyakit radang panggul. Herbal ini dapat memicu menstruasi.
  • Bagi Anda yang mengalami menorrhagia atau menstruasi berlebihan, tidak disarankan untuk menggunakan Catnip. Catnip dapat memperparah menstruasi Anda.

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sherry C, et al. (2008). Pharmacological studies of “catnip tea”: The hot water extract of nepeta cataria. DOI: (http://dx.doi.org/10.3109/13880207909067451)
Grognet J. (1990). Catnip: it’s uses and effects, past and present. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1480656/

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app