Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, Jaga Kesehatan Mental Sejak Dini, Yuk!

Dipublish tanggal: Sep 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 16, 2019 Waktu baca: 5 menit
Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, Jaga Kesehatan Mental Sejak Dini, Yuk!

Meningkatnya kasus bunuh diri setiap tahun membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 10 September sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. Melihat dari data seluruh negara di dunia, WHO mencatat angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6 hingga 1,8 per 10.000 jiwa di tahun 2010 lalu.

Meski angka tersebut tidak membuat Indonesia menduduki jajaran negara dengan kasus bunuh diri terbesar, hal ini tetap perlu mendapat perhatian khusus. Memang ada banyak penyebab bunuh diri, tapi sebagian besar disebabkan oleh depresi dan kondisi psikologis lainnya.

Nah, disinilah pentingnya menjaga kesehatan mental agar tidak mudah terjerumus untuk membahayakan diri sendiri. Lalu, bagaimana caranya?

Cara menjaga kesehatan mental setiap hari

Tanggal 10 September setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat untuk mencegah bertambahnya kasus bunuh diri.

Sulit untuk menjelaskan mengenai penyebab mengapa seseorang mengambil jalan pintas dengan bunuh diri untuk menyelesaikan masalah. Pasalnya, bunuh diri adalah masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari faktor biologis, psikologis, sosial, budaya, dan lingkungan. 

Tapi kalau diperhatikan, kebanyakan kasus bunuh diri disebabkan oleh perasaan tertekan, stres, depresi, dan masalah psikologis lainnya. Itulah mengapa, risiko bunuh diri tidak hanya bisa dicegah dengan dukungan dari keluarga dan masyarakat, tapi juga menjaga kesehatan mental agar bisa berpikir jernih. 

Ya, tidak hanya menjaga kesehatan fisik saja, kondisi kejiwaan juga perlu dijaga sedemikian rupa. Berikut ini berbagai cara menjaga kesehatan mental agar kita bisa hidup bahagia setiap hari, di antaranya:

1. Berpikir positif

Sebuah studi menunjukkan bahwa apa yang Anda pikirkan akan memengaruhi apa yang Anda rasakan. Ketika Anda memandang hidup secara negatif, maka seterusnya Anda juga akan diliputi dengan perasaan negatif.

Sebaliknya, jika Anda terus berpikir positif dan merelakan hal-hal yang terjadi dalam hidup, maka niscaya perasaan Anda akan jauh lebih lega. 

Contohnya, alih-alih mengatakan, "Saya pecundang. Saya tidak akan dapat pekerjaan karena saya bodoh," cobalah ganti dengan, "Saya mungkin belum maksimal saat wawancara tadi, tapi saya percaya saya bisa lebih baik lagi ke depannya".

Meski tidak mudah, sebisa mungkin cobalah untuk terus berpikir positif. Lakukan hal-hal yang Anda sukai untuk membantu melegakan pikiran Anda, misalnya dengan mendengarkan musik, nonton film, memasak, atau jalan-jalan sejenak bersama keluarga.

Baca Selengkapnya: 10 Cara Berpikir Positif yang Terbukti Efektif

2. Tuliskan hal-hal yang membuat Anda bersyukur

Melansir dari Psychology Today, rasa syukur telah lama terbukti mampu meningkatkan kesehatan mental dan rasa bahagia dalam hidup. Para ahli berhasil membuktikannya dengan cara membuat jurnal yang berisi hal-hal yang membuat Anda bersyukur setiap hari. 

Mulai sekarang, cobalah rutin menuliskan semua hal yang membuat Anda bersyukur. Cukup hal-hal yang sederhana, misalnya bersyukur karena tidak ketinggalan jadwal kereta saat berangkat ke kantor, bisa tidur tepat waktu, dan sebagainya. 

3. Olahraga rutin

Selain baik untuk kesehatan fisik, rutin olahraga ternyata juga mampu menjaga kesehatan mental Anda, lho! Pasalnya selama olahraga, tubuh akan melepaskan hormon endorfin alias hormon bahagia yang dapat menghalau stres sekaligus memperbaiki mood positif.

Tidak perlu muluk-muluk harus olahraga ekstra nan berat setiap hari, kok! Cukup sesederhana rajin naik tangga daripada naik lift saat di kantor atau mall, jalan-jalan santai setiap pagi, atau bersih-bersih rumah sebelum berangkat kerja.

Setiap akhir pekan, luangkanlah waktu sebentar untuk jogging ke taman di pagi hari. Paparan sinar matahari dapat membantu merangsang pembentukan vitamin D yang dapat meningkatkan tingkat serotonin di otak. Selain itu, olahraga di alam juga terbukti mampu meredam stres. 

4. Konsumsi makanan bergizi

Jenis makanan yang Anda konsumsi akan memengaruhi sehat atau tidaknya tubuh Anda, termasuk otak. Semakin baik asupan makanan, maka semakin baik pula manfaatnya untuk kesehatan mental Anda.

Asupan karbohidrat yang cukup dapat meningkatkan serotonin, suatu bahan kimia yang terbukti memiliki efek menenangkan suasana hati. Begitu juga dengan protein yang tak hanya penting untuk membangun otot, tapi juga mampu meningkatkan hormon-hormon baik dalam tubuh, seperti hormon horepinefrin, dopamin, dan tirosin.

Jangan lupa juga sertakan makanan yang kaya omega-3, sebab jenis makanan ini mampu meningkatkan fungsi sel-sel otak sekaligus meningkatkan suasana hati. Nah, Anda bisa mendapatkan asupan omega-3 dengan mengonsumsi ikan, kacang-kacangan, dan biji rami.

5. Tidur tepat waktu

Coba ingat-ingat lagi, apakah Anda sering kurang tidur belakangan ini? Kalau iya, bisa jadi inilah penyebab Anda gampang sedih atau murung. 

Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa kurang tidur dapat mengganggu suasana hati. Oleh karena itu, cobalah untuk memperbaiki pola tidur Anda setiap hari.

Hindari hal-hal yang bisa menggagalkan usaha tidur Anda, seperti TV, ponsel, atau minuman berkafein minimal 1 jam sebelum tidur. Anda bisa mencoba mandi air hangat atau minum susu hangat sebelum tidur guna merangsang kantuk.

6. Break saat mulai jenuh

Rasa jenuh dan stres karena banyak masalah adalah hal wajar dan pasti pernah dirasakan semua orang. Namun apabila terus dibiarkan sampai berlarut-larut dan tanpa penanganan, hal ini dapat membuat seseorang mudah tergoda untuk menempuh 'jalur instan' dengan bunuh diri. 

Sebetulnya, tidak ada salahnya untuk mengambil jeda atau break ketika Anda merasa jenuh. Daripada dibiarkan terus-menerus, pikiran stres akan terus menumpuk dan malah bisa membahayakan kesehatan mental Anda.

Begitu stres melanda, sebaiknya jauhi pemicu stres untuk sementara waktu. Misalnya bila Anda stres dengan pekerjaan, cobalah berhenti sejenak dan tenangkan diri Anda.

Tutup mata dan ambil napas dalam-dalam lewat hidung, tahan 4 detik, lalu buang perlahan lewat mulut. Bila perlu, ajukan cuti selama beberapa hari dan pergilah berlibur untuk merileskan pikiran sejenak.

Baca Juga: Tak Hanya Menghilangkan Kepenatan, Ini 6 Manfaat Liburan untuk Kesehatan Mental!

7. Jangan malu untuk curhat dengan orang terpercaya

Terkadang, gangguan mental dapat berkembang dengan cepat ketika penderita terus memendam masalah dan perasaannya sendiri. Sebab terkadang, masyarakat menganggap bahwa cerita-cerita kesedihan penderita adalah hal sepele yang bisa diselesaikan dengan mudah.

Itulah sebabnya mengapa penderita cenderung mengurung diri dan memendam semuanya sendirian. Padahal, kita tidak akan pernah tahu seberapa berat masalah yang dialami penderita.

Nah, disinilah pentingnya keterbukaaan satu sama lain. Jangan malu untuk curhat dan minta bantuan orang terpercaya untuk memecahkan masalah.

Begitu juga bagi pendengar, cukup dengarkan dan hargai perasaan penderita. Hanya dengan mendengarkan saja, penderita akan merasa dihargai dan bisa lebih mudah berpikir positif terhadap masalahnya.

Ya, bunuh diri masih bisa dicegah dengan dukungan keluarga dan orang-orang di sekitar. Ditambah lagi dengan langkah-langkah di atas, menjaga kesehatan mental tentu bukan lagi menjadi hal sulit untuk dilakukan setiap hari.

Baca Selengkapnya: Dapat Mengganggu Kesehatan Mental, Hindari 7 Kebiasaan Ini!


1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
5 steps to mental wellbeing. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/stress-anxiety-depression/improve-mental-wellbeing/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app