Cara Menghilangkan Bercak Putih Putih di Wajah Sesuai Penyebabnya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 6 menit
Cara Menghilangkan Bercak Putih Putih di Wajah Sesuai Penyebabnya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Perubahan warna kulit terutama pada wajah dapat berupa adanya noda hitam dan jerawat yang berwarna kemerahan serta bercak putih-putih di wajah
  • Ada beragam tanggapan mengenai munculnya bercak putih-putih di wajah sebagai penyakit panu, padahal tidak selalu benar. Bisa saja disebabkan oleh milia, Pityriasis alba, vitiligo, tinea versicolor, ataupun idomopatik guttate hypomelanosis 
  • Timbulnya bercak putih di wajah mungkin bukanlah suatu penyakit serius, namun tetap dibutuhkan perawatan khusus. Tanya dan periksakan ke dokter spesialis kulit untuk memeriksa kulit terutama jika bintik atau bercak putih tetap menyebar meski telah melakukan pengobatan alami atau obat kulit lainnya

Perubahan warna kulit sering sekali terjadi, terutama pada bagian wajah. Mungkin kita sering menyaksikan adanya noda hitam dan jerawat yang berwarna kemerahan. Selain itu, tentu saja Anda juga melihat bercak putih-putih di wajah, bukan?. Nah, inilah topik yang akan kita bahas kali ini.

Sepintas, kebanyakan dari kita pasti menganggap bahwa bercak putih-putih di wajah sebagai penyakit panu. Tapi anggapan itu tidaklah benar, karena ada banyak penyebab bercak putih di wajah. Sebut saja, Pityriasis alba, vitiligo, dan masih banyak yang lainnya selain panu.

Apapun penyebabnya, tentu bercak putih di wajah akan membuat kita tidak percaya diri untuk tampil di depan umum. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena kami akan memberikan penjelasan tentang cara mengatasi bercak putih di wajah. Langkah terbaik untuk mengatasi hal tersebut adalah mengobatinya sesuai dengan penyebabnya.

Penyebab Bercak Putih di Wajah dan Cara Menghilangkannya

1. Milia

Milia dapat terjadi karena adanya keratin terperangkap di dalam kelenjar pilosebasea pada lapisan dermis kulit. Padahal, keratin adalah protein yang seharusnya membentuk lapisan luar kulit. Karena kejadian ini, maka timbullah benjolan kecil berwarna putih kecil pada kulit. Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir, anak-anak, dan orang dewasa.

Milia tidak hanya terjadi akibat adanya keratin pada lapisan bawah kulit. Namun, bisa juga terbentuk akibat luka bakar dan terlalu lama terkena paparan sinar matahari. Kondisi ini juga dapat berkembang setelah prosedur pelapisan ulang kulit (ganti kulit) atau setelah menggunakan krim steroid.

Milia biasanya berkembang di bagian pipi, hidung, dahi, dan area sekitar mata. Namun, pada sebagian orang juga dapat berkembang di bagian mulut. Benjolan tersebut biasanya tidak disertai dengan rasa nyeri dan gatal dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya selama beberapa minggu.

Namun, Apabila Milia tidak juga membaik dalam beberapa bulan, maka segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan secara medis. Dokter akan memberikan resep krim retinoid topikal atau merekomendasikan mikrodermabrasi untuk menghilangkan bercak putih di wajah akibat milia. Dokter juga akan menggunakan alat khusus untuk mengeluarkan cairan pada benjolan putih tersebut.

2. Pityriasis Alba

Pityriasis alba adalah kelainan kulit sejenis eksim yang menyebabkan kulit keriput dan timbulnya bercak-bercak putih kasar berbentuk oval. Kelainan kulit ini biasanya terjadi pada usia 3 sampai 16 tahun.

Penyebab pasti dari Pityriasis alba memang belum diketahui. Namun, biasanya dilihat dari bentuk dan kondisinya yang menyebabkan gatal (dermatitis atopik). Kemungkinan kondisi ini berhubungan dengan paparan sinar matahari atau jamur yang menyebabkan hipopigmentasi (hilang atau berkurangnya warna kulit).

penyebab bercak putih akibat Pityriasis alba

Dengan hilangnya pigmen kulit, maka akan terlihat berwarna lebih putih dibanding kulit sekitarnya, tentu saja hal ini juga bisa menyebabkan bercak putih-putih di wajah. Biasanya tidak terasa gatal, tidak merasakan apa-apa selain perubahan warna kulit yang mungkin bisa bertambah lebar atau banyak.

Pityriasis alba biasanya bisa sembuh dengan sendirinya selama beberapa bulan, namun perubahan warna kulitnya sampai menjadi normal seperti kulit sekitar bisa memakan waktu yang lama, bahkan hingga tiga tahun.

Untuk menghilangkan bercak putih-putih di wajah akibat Pityriasis alba dengan aman, oleskan krim pelembab ke bagian yang kering. Disamping itu, apabila timbul rasa gatal dan kemerahan, maka dapat digunakan steroid topikal, seperti hidrokortison.

3. Vitiligo

Vitiligo adalah kelainan kulit yang disebabkan oleh hilangnya pigmentasi sehingga kulit menjadi tampak putih. Bercak putih akibat vitiligo sangat terlihat nyata jika dibandingkan dengan penyebab lainnya, jadi jika diperhatikan akan terlihat sangat berbeda dengan kulit nomal di sekitarnya.

penyebab bercak putih di wajah akibat vitiligo

Kelainan kulit tersebut dapat berkembang di bagian tubuh mana saja, termasuk di bawah ini:

  • Wajah.
  • Lengan tangan.
  • Tangan.
  • Tungkai kaki.
  • Kaki.
  • Alat kelamin.

Awalnya vitiligo berbentuk kecil dan secara bertahap menyebar sampai bercak putihnya menutupi sebagian besar tubuh. Namun, hal tersebut hanya terjadi pada beberapa kasus.

Vitiligo dapat berkembang pada usia berapa pun, meskipun gejala penyakit ini tidak muncul dari anak-anak sampai usia 20-an. Namun, risiko terjangkit penyakit ini masih tetap ada dan akan meningkat jika memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami penyakit ini.

Pengobatan vitiligo bergantung pada tingkat keparahannya. Dokter akan merekomendasikan krim topikal, terapi sinar ultraviolet, atau obat minum (tablet atau kapsul) untuk membantu mengembalikan warna kulit dan menghentikan penyebaran bercak putih.

Selain itu, transplantasi kulit juga efektif untuk menyingkirkan bercak putih kecil tersebut. Untuk melakukan teknik ini, dokter akan mengambil kulit dari satu bagian tubuh Anda dan menempelkannya ke bagian yang terkena vitiligo.

Menghilangkan bercak putih di wajah akibat vitiligo tergolong sulit jika dibandingkan dengan penyebab lainnya, namun ada perawatan yang

4. Tinea versicolor

Tinea versicolor  yang juga dikenal dengan sebutan panu atau pityriasis versicolor adalah kelainan kulit yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebih. Jamur yang sering berkembang  pada kulit ini juga dapat menyebabkan ruam. Bercak-bercak yang ditimbulkan penyakit tinea versikolor terasa kering dan bersisik, warnanya juga bermacam-macam.

Warna bercak tinea versikolor bisa berwarna merah muda, merah tua, coklat, dan bercak putih. Jika Anda memiliki kulit yang putih, maka bintik-bintik putih tersebut bisa jadi tidak terlihat sampai kulit Anda menjadi kering.

bercak putih pada wajah akibat panu

Kelainan kulit ini bisa terjadi pada usia berapa saja, namun umumnya menyerang orang-orang yang tinggal di iklim lembab, serta orang-orang yang memiliki kulit berminyak atau sistem kekebalan tubuh yang rendah.

Seperti disinggung sebelumnya, bahwa penyebab utama tinea vesikular adalah pertumbuhan jamur yang berlebih, maka menggunakan obat antijamur adalah cara yang terbaik. Konsultasikan dengan dokter tentang resep produk antijamur, seperti  shampo, sabun, dan krim. Oleskan sesuai petunjuk dokter sampai kulit Anda membaik.

Dokter biasanya juga akan meresepkan obat antijamur yang diminum, seperti flukonazol, untuk menghentikan dan mencegah pertumbuhan jamur yang berlebih.

Lebih lengkapnya, simak artikel berikut: Obat Panu Paling Ampuh, Tablet dan Salep

Bercak putih biasanya hilang ketika infeksi jamur dapat teratasi. Diperlukan waktu beberapa minggu bahkan berbulan-bulan untuk mengembalikan warna kulit seperti sebelumnya. Apabila tidak diobati secara rutin dan berkala, maka kemungkinan penyakit tinea versicolor akan datang lagi.

5. Tinea Versicolor Selama Kehamilan

Tubuh ibu hamil mengalami banyak perubahan selama kehamilan, termasuk perubahan kulit. Selain timbulnya bintik hitam, stretch mark, dan jerawat, beberapa wanita hamil juga mengalami tinea versicolor. Namun, biasanya hal tersebut muncul karena meningkatnya hormon ketika hamil dan warna kulit akan kembali seperti semula setelah kadar hormon kembali normal, yakni setelah melahirkan.

Jika Anda ingin bercak putih di wajah akibat tinea versicolor ini lebih cepat memudar, maka sebaiknya menemui dokter dan konsultasikan gejala yang Anda alami dan tanyakan juga tentang perawatan antijamur yang aman digunakan selama masa kehamilan.

6. Idomopatik Guttate Hypomelanosis (bintik matahari)

Idomopatik guttate hypomelanosis yang biasanya disebut juga bintik matahari adalah bercak putih yang terbentuk pada kulit wajah dan kulit lainnya akibat paparan sinar UV dalam jangka waktu yang lama. Jumlah dan ukuran bercak putihnya pun bervariasi, tapi umumnya berbentuk bulat dan ukurannya antara 2 dan 5 milimeter.

Bercak putih-putih ini bisa berkembang di berbagai bagian tubuh manapun, termasuk:

  • Wajah.
  • Lengan tangan.
  • Punggung.
  • Kaki.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dengan kulit yang cerah, serta risiko penyakit ini bertambah tinggi seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu wanita lebih sering mengalami bintik-bintik pada usia muda.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa penyebab utama penyakit ini adalah paparan sinar UV, maka sebaiknya gunakan cream atau lotion pelindung sinar matahari untuk mencegah bintik matahari semakin parah. Hal tersebut juga dapat membantu mencegah pembentukan bercak yang baru.

Perawatan lain juga bisa menghilangkan bercak putih di wajah dan mengembalikan warna kulit seperti semula. Gunakanlah steroid topikal untuk mengurangi radang kulit dan retinoid yang bisa merangsang pertumbuhan sel dan hiperpigmentasi.

Kapan Harus Menemui Dokter?

Memang timbulnya bercak putih di wajah bukanlah suatu penyakit atau kelainan yang serius, namun tetap dibutuhkan perawatan khusus. Temui dokter spesialis kulit untuk memeriksa kulit Anda, terutama jika bintik atau bercak putih tetap menyebar, setelah melakukan perawatan selama beberapa minggu. Dengan rutin berkonsultasi dengan dokter, maka dokter akan merekomendasikan produk yang dapat mengembalikan pigmentasi kulit Anda.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
White spots on the skin: Possible causes and treatments. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/319887.php)
White Spots on Face: What’s Causing It?. Healthline. (https://www.healthline.com/health/skin-disorders/white-spots-on-face)
Pityriasis Alba (Light Patches on Skin): Symptoms, Causes, Treatment. WebMD. (https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/skin-pityriasis-alba)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app