Cara Mengatasi Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan

Dipublish tanggal: Sep 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit

Anda yang sering mengalami sakit kepala sebelah kanan sebaiknya tidak meremehkan kondisi tersebut, mengingat itu dapat berkembang menjadi penyakit kronis. Pada dasarnya, sakit kepala memang tak selalu dirasakan di seluruh bagian kepala. Gangguan tersebut dapat menimpa area tertentu saja, apakah bagian kepala sebelah kiri, kanan, depan, atau belakang. Tentu saja dalam hal ini, beda posisi sakit kepalanya, beda pula penyebabnya. 

Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan

Penyebab sakit kepala sebelah kanan sebenarnya ada banyak, hanya saja tak semuanya dapat terdiagnosis. Beberapa penyebab yang berhasil dideteksi antara lain:

Migrain kronis

Penyebab sakit kepala sebelah kanan yang pertama ini biasanya dialami oleh mereka yang memang mempunyai riwayat migrain. Gejalanya antara lain meliputi:

  • Sakit pada salah satu atau kedua sisi kepala.
  • Nyerinya berdenyut dengan intensitas sedang hingga parah.
  • Aktivitas fisik sehari-hari juga sering memperparah kondisinya.
  • Penderitanya mengalami sensitivitas berlebih terhadap cahaya atau suara.
  • Muncul sensasi mual serta muntah.

Sakit kepala cluster

Sakit kepala cluster menyebabkan nyeri pada salah satu area kepala, biasanya di sekitar mata. Ada berbagai penyebab gangguan kepala yang sering dihubungkan dengan aktivitas hipotalamus tersebut, antara lain seperti:

  • Temperatur tinggi/ suhu panas
  • Olahraga
  • Efek minuman keras
  • Akibat merokok
  • Usai mencium aroma kuat seperti parfum, bensin, atau cat

Gejala sakit kepala cluster mencakup:

Hemicrania continua

Penyebab sakit kepala sebelah kanan ini memiliki beberapa gejala seperti:

  • Sensasi sakitnya hanya menimpa salah satu sisi kepala saja.
  • Nyerinya dirasakan terus-menerus dari hari ke hari.
  • Jika parah, maka gejala yang muncul menyerupai migrain.
  • Hidung tersumbat atau sebaliknya, berair.
  • Mata berair, sementara pupilnya tampak mengecil dan kelopaknya terlihat terkulai.
  • Bagian kepala yang sakit tampak kemerahan.

Selain penyebab sakit kepala sebelah kanan yang disebutkan tadi, masih ada kondisi lain yang juga dapat menjadi pemicunya yakni:

  • Infeksi, contoh meningitis.
  • Radang atau gangguan yang menimpa pembuluh darah sekitar otak, misalnya stroke
  • Naik-turunnya tekanan dalam rongga kepala.
  • Tumor maupun cedera otak.

Faktor Risiko Sakit Kepala Sebelah Kanan

Beberapa orang dijumpai berisiko lebih tinggi menderita sakit kepala sebelah kanan. Yang dimaksud di sini adalah mereka yang:

Kapan Saatnya ke Dokter?

Sebenarnya kondisi sakit kepala sebelah kanan termasuk umum dan sering terjadi. Pada dasarnya gangguan ini tidak membutuhkan pengobatan khusus. Hanya saja Anda sebaiknya bergegas periksa ke dokter bila mengalami gejala seperti:

  • Sensasi sakitnya begitu hebat. 
  • Gangguan tersebut mengharuskan Anda minum obat pereda nyeri hampir setiap hari, bahkan melebihi dosis yang dianjurkan.
  • Sakit kepala sebelah kanannya muncul 2 kali atau bahkan lebih dalam kurun waktu seminggu.
  • Sakit kepalanya disertai gejala lain seperti demam, kejang, gangguan penglihatan, leher kaku, lemas, kebas, hingga sulit bicara.
  • Gangguan kepalanya muncul setelah mengalami cedera.
  • Nyerinya tak kunjung sembuh meski sudah minum obat dan beristirahat.

Cara Mengatasi Sakit Kepala Sebelah Kanan yang Sering Kambuh

Untuk mendiagnosis penyebab penyakit kepala sebelah kanan, dokter biasanya akan bertanya soal beberapa hal berikut:

  • Kapan saja gejalanya mulai dirasakan?
  • Berapa lama gejala tersebut muncul?
  • Apa yang dilakukan sebelum timbul serangan?
  • Obat atau perawatan mandiri apa yang sudah dicoba?

Dokter mungkin juga menyarankan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan CT scan atau MRI, guna mencari tahu apa penyebab pastinya. Soal penanganannya, selain dengan obat-obatan, dokter umumnya juga menyarankan pasien agar menjauhi aktivitas yang dapat memicu serangan sakit kepala. Berikut beberapa jenis obat yang biasa digunakan untuk mengatasi sakit kepala sebelah kanan:

  • Antidepresan untuk mengatasi penyebab sakit kepala akibat depresi, masalah tidur, serta kecemasan berlebih.
  • Penghambat beta, obat untuk menangani hipertensi tersebut sekaligus dapat mencegah migrain berulang (episodik).
  • Beberapa jenis obat anti-kejang untuk mencegah migrain dan sakit kepala kronis.
  • Suntikan Botox - rata-rata diberikan pada pasien yang mengalami tegang otot bagian kepala dan leher, yang kondisinya tidak berhasil diatasi dengan obat biasa.

Tips Mencegah Sakit Kepala Sebelah Kanan

Untungnya, ada cara yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya sakit kepala sebelah kanan, yaitu:

  • Istirahat cukup - tidurlah minimal 7-8 jam sehari.
  • Jauhi faktor penyebab sakit kepala sebelah kanan, seperti kafein salah satunya.
  • Cukup minum air, mengingat dehidrasi dapat menimbulkan sakit kepala.
  • Makan secukupnya dan secara teratur supaya berat badan tetap stabil dan ideal.
  • Olahraga rutin - selain menyehatkan tubuh, aktivitas ini juga ampuh meredakan stres.
  • Berpikirlah positif dan jalani hidup dengan disiplin agar terhindar dari stres.
  • Terakhir, jangan sering minum obat yang dijual bebas - konsumsi berlebihan (lebih dari 2 kali seminggu) dapat meningkatkan risiko gangguan kepala. 

8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
When Should I Worry About a One-Sided Headache?. Health Essentials from Cleveland Clinic. (Accessed via: https://health.clevelandclinic.org/when-should-i-worry-about-a-one-sided-headache/)
The Complete Headache Chart. National Headache Foundation. (Accessed via: https://headaches.org/resources/the-complete-headache-chart/)
Headache: When to worry, what to do. Harvard Health. (Accessed via: https://www.health.harvard.edu/pain/headache-when-to-worry-what-to-do)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app