Cara Menangani Bisul di Payudara

Dipublish tanggal: Sep 3, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 4 menit

Bisul adalah keadaan umum yang bisa dialami siapa saja dan dapat tumbuh dimana saja pada tubuh, termasuk juga pada area payudara. 

Bisul ini sendiri adalah sebuah benjolan nanah yang terdiri dari sel darah putih yang sudah mati. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi lokal, yang terjadi ketika bakteri menyerang bagian payudara tetapi tidak menyebar di tempat lain. 

Selain karena disebabkan oleh infeksi, bisul yang tumbuh pada payudara dapat terjadi karena sebab seperti berikut ini :

Bisul Subareolar

Kondisi ini dialami oleh ibu yang tidak menyusui, dimana bisul atau abses muncul di payudara tepat dibawah areola, bagian sekitar puting yang berwarna coklat dan biasanya menyebabkan rasa sakit di daerah areola. 

Bisul Subareolar dapat mengeluarkan nanah saat ditekan atau terluka.

Jika tidak diobati, infeksi yang terbentuk akan membentuk fistula, yang merupakan lubang abnormal antara payudara dan kulit. 

Jika infeksi ini sangat serius, puting susu bisa masuk ke dalam payudara. Kondisi ini bisa disertai demam dan badan tidak enak badan.

Bisul Subareolar biasanya dialami oleh wanita dengan usia diatas 40 tahun yang diakibatkan adanya penyumbatan di dalam saluran payudara sehingga menimbulkan infeksi. 

Bisul Subareolar dapat terjadi pada siapa saja, namun resiko akan menjadi lebih tinggi pada wanita yang merokok, diabetes dan yang melakukan tindik pada puting.

Dokter akan melakukan pemeriksaan pada payudara untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Apabila dibutuhkan dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti USG atau dengan melakukan tes MRI untuk melihat indikasi serius pada Bisul Subareolar. 

Apabila kondisi ini sering kambuh, dokter juga akan melakukan pemeriksaan sampel nanah dan juga tes darah untuk melihat kemungkinan kanker payudara, karna gejalan Bisul Subareolar mirip dengan gejala kanker payudara

Biopsi juga bisa menjadi pilihan untuk melihat apakah bisul yang terjadi di payudara ganas atau tidak.

Pengobatan Bisul Subareolar

Bisul subareolar dapat diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Jika bisul terus menerus muncul atau bisul sudah cukup parah, dokter akan melakukan prosedur pembedahan. 

Jika terjadi kondisi dimana puting payudara masuk ke dalam akibat bisul subareolar maka juga harus dilakukan prosedur operasi untuk melakukan rekonstruksi.

Anda juga bisa melakukan beberapa cara seperti berikut ini supaya rasa nyeri dan sakit dapat berkurang saat Anda melakukan pengobatan bisul subareolar.

  • Kompres payudara dengan menggunakan air dingin, Anda bisa menggunakan es batu yang dibungkus dengan kain untuk melakukan kompres ini. Lakukan beberapa kali dalam satu hari supaya radang dan bengkak di payudara dapat berkurang.
  • Gunakan sabun antibakteri untuk membersihkan payudara dan puting Anda. Pastikan payudara dan puting benar benar kering sebelum Anda menggunakan pakaian.
  • Gunakan bra dengan bantalan yang lembut supaya meminimalisir gesekan dan membuat nanah yang ada di dalam bisul menjadi kering.
  • Hindari memecah bisul, karena malah akan membuat infeksi yang lebih parah lagi.

Jika infeksi menjadi lebih parah dengan tanda tanda kulit yang berwarna merah disertai demam tinggi dan badan lemas segera hubungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis

Mastitis pada ibu menyusui

Mastitis adalah infeksi yang menyakitkan pada jaringan kelenjar susu. Biasanya mastitis hanya dialami pada satu payudara saja, namun pada beberapa kasus kedua payudara memungkinkan untuk terkena mastitis.

Sisa ASI yang mengendap di dalam jaringan payudara akan menyebabkan peyumbatan pada saluran susu dan berakibat kompliasi berupa infeksi payudara. Penyebab mastitis pada ibu menyusui adalah :

  • Mulut bayi tidak menempel pada puting dengan sempurna saat menyusui.
  • Kebiasaan bayi menyusi hanya pada satu payudara.
  • Tidak melakukan pumping ASI scara teratur saat bayi hanya menyusui sedikit.

Mastitis memungkinkan terjadi pada ibu yang tidak dalam masa menyusui karena ada luka yang terbuka pada puting susu, akibatnya bakteri dapat masuk ke dalam saluran susu pada payudara. 

Jika keadaan ini dibiarkan tanpa pengobatan, mastitis juga dapat menyebabkan bisul di dada.

Pengobatan Mastitis

Bisul di dada yang terjadi karena adanya mastitis akan diobati dengan antibiotik oleh dokter. Selain itu, Anda akan menemukan beberapa langkah di bawah ini yang dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu Anda mengatasi penyakit ini.

  • Usahakan bayi berada dalam posisi yang senyaman mungkin dan sering seringlah berganti posisi menyusui.
  • Jika bayi hanya menyusui sedikit, maka sebaiknya lakukan pumping ASI.
  • Pijat lembut payudara Anda saat menyusui untuk kemudahan saat menyusui.
  • Hindari menggunakan bra yang terlampau ketat, atau gunakan bra khusus menyusui.
  • Perbanyak minum air putih supaya kebutuhan tubuh akan cairan selalu tercukupi dan memperlancar metabolisme.
  • Perbanyak istirahat supaya tidak mudah lelah.
  • Jika terasa sakit, kompres payudara dengan menggunakan air hangat atau bisa juga mandi dengan menggunakan air hangat. Kompres sangat efektif untuk memperlancar ASI.

Segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis jika bisul pada payudara sudah mulai bertambah parah terutama jika puting susu mengeluarkan nanah, tertarik kedalam atau terjadi perubahan warna di sekitar puting. Perhatikan juga kelenjar getah bening di tulang selangka dan ketiak, jika terjadi pembengkakan segera hubungi dokter.

Bisul yang tumbuh di payudara bisa saja dialami semua wanita baik sedang menyusui ataupun tidak sedang menyusui. 

Ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan tergantung dari penyebabnya. Sebaiknya mulai perhatikan tanda tanda bisul pada payudara beserta gejalanya supaya bisa melakukan antisipasi sejak dini.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app