Berbagai Penyakit Paru yang Timbul Akibat Merokok

Meski begitu jumlah perokok masih sangat tinggi, padahal menghisap rokok dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai gangguan paru-paru. Berikut ini adalah pembahasan tentang penyakit paru-paru yang timbul akibat merokok.
Dipublish tanggal: Jun 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Berbagai Penyakit Paru yang Timbul Akibat Merokok

Rokok mengandung banyak sekali zat kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan. Meski begitu jumlah perokok masih sangat tinggi, padahal menghisap rokok dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai gangguan paru-paru. 

Berikut ini adalah pembahasan tentang penyakit paru-paru yang timbul akibat merokok.

Pengaruh rokok terhadap paru-paru

Asap rokok yang mengandung banyak zat kimia berbahaya dapat mengganggu sistem pernafasan. Dalam jangka panjang bahan kimia ini akan membakar paru-paru dan mengakibatkan produksi lendir yang berlebihan. Hal ini menyebabkan berbagai masalah pada sistem pernafasan akan mudah muncul.

Nikotin dalam rokok dapat melumpuhkan silia, silia sendiri memiliki fungsi membersihkan berbagai bahan kimia, debu, kotoran dan mikroorganisme yang ikut terhirup saat bernafas. 

Jika silia mengalami gangguan maka zat beracun dan mikroorganisme akan mudah masuk ke dalam tubuh, hal ini menyebabkan resiko infeksi jadi meningkat.

Selain itu nikotin dan berbagai zat kimia lain yang masuk ke dalam tubuh dalam jangka panjang akan mengubah struktur seluler paru-paru. Hal ini menyebabkan kesulitan bernafas dan pertukaran oksigen dan karbon dioksida menjadi terganggu akibat dari area permukaan yang kurang berfungsi pada paru-paru.

Proses pertukaran udara yang terhambat, serta menyempitnya jalur nafas menyebabkan tubuh akan mudah kekurangan oksigen. Kelainan kesehatan seperti emfisema dapat terjadi jika kondisi ini berlangsung secara terus-menerus. Hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa penelitian medis.

Penyakit paru-paru akibat merokok

Semakin banyak asap rokok yang dihisap maka kerusakan pun akan semakin parah. Penyakit yang paling umum dijumpai pada perokok aktif adalah emfisema dan bronchitis kronis, yang masuk dalam kategori PPOK (penyakit paru obstruktif kronis). 

Tak hanya itu, merokok juga meningkatkan resiko kanker paru-paru dan Pneumonia.

Bronkitis kronis merupakan peradangan pada lapisan tabung bronkial yang berfungsi membawa udara ke dan dari paru-paru. Peradangan ini mengakibatkan lendir menjadi terlalu lengket sehingga menghambat jalur nafas. 

Jika dibiarkan, hal ini akan menyebabkan semakin buruknya atau bahkan tertutupnya jalur nafas.

Peradangan inilah yang dapat merusak silia dan mengakibatkan berbagai zat beracun dan mikroorganisme mudah masuk kedalam tubuh. 90 persen penderita penyakit ini memilki kebiasaan merokok. Seorang perokok pasif juga memiliki potensi terserang penyakit ini.

Emfisema merupakan kelainan kesehatan dimana alveoli atau kantung udara pada paru rusak atau melemah. Kondisi ini mengakibatkan menurunnya kemampuan paru-paru dalam transfer oksigen ke pembuluh darah. Hal ini menyebabkan kesulitan bernafas dan sesak saat beraktivitas berat.

Rokok mengandung banyak sekali zat yang bersifat karsinogenik, akibatnya resiko kanker paru-paru meningkat pada orang dengan kebiasaan merokok. Umumnya sel kanker akan muncul di sekitar lapisan bronkus atau area lain pada saluran pernafasan. 

Kemudian sel ini akan membentuk benjolan dan menyebar ke jaringan lainnya.

Pneumonia merupakan gangguan kesehatan akibat infeksi bakteri pneumococcus. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, merokok dapat mengganggu fungsi silia sehingga berbagai mikroorganisme mudah masuk. 

Salah satunya adalah pneumococcus yang menginfeksi paru-paru dan menyebabkan penyakit pneumonia.

Tips untuk berhenti merokok

Tidak mudah memang untuk menghentikan kebiasan merokok, namun dengan tekad yang bulat hal itu bukan tidak mungkin untuk dilakukan. Anda juga bisa melakukan beberapa hal untuk membantu Anda menghentikan kebiasaan merokok Anda.

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melakukan konseling dengan dokter atau layanan berhenti merokok, atau mencari kesibukan untuk mengalihkan perhatian agar tidak merokok. 

Hal ini dapat Anda lakukan dengan melakukan kegiatan fisik seperti olahraga atau refreshing agar tidak stress dan memicu keinginan untuk merokok.

Selain itu Anda bisa juga menurunkan kadar konsumsi nikotin dengan menggunakan nikotin patch yang dioleskan di permukaan kulit untuk memenuhi kebutuhan nikotin tanpa merokok. Menggunakan produk olahan tembakau alternatif seperti rokok elektrik juga bisa menjadi opsi bagi Anda.

Itulah berbagai efek negatif dan gangguan kesehatan akibat kebiasaan merokok. Selain merusak tubuh Anda rokok juga bisa membahayakan keluarga Anda.  


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Behr, Jürgen & Nowak, Dennis. (2002). Tobacco smoke and respiratory disease. Eur. Respair. Mon.. 21. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/251883915_Tobacco_smoke_and_respiratory_disease)
WHO highlights huge scale of tobacco-related lung disease deaths. World Health Organization (WHO). (https://www.who.int/news-room/detail/29-05-2019-who-highlights-huge-scale-of-tobacco-related-lung-disease-deaths)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app