Gangguan Kepribadian Histrionik - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 15, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Entah sadar atau tidak, Anda mungkin pernah sesekali mencari perhatian orang lain. Perilaku ini bisa menjadi hal yang wajar, asalkan Anda tidak membesar-besarkan atau bersikap dramatis demi 'dilihat' orang lain. Namun kalau sudah mulai berlebihan, Anda tentu perlu waspada. Sikap mencari-cari perhatian bisa menjadi gejala perilaku menyimpang yang disebut dengan kepribadian histrionik.

Apa itu gangguan kepribadian histrionik?

Gangguan kepribadian histrionik (HPD) termasuk ke dalam jenis gangguan kepribadian cluster B. Gangguan dalam kategori ini mempunyai ciri khas berupa sifat dramatis, emosional, dan tidak stabil.

Orang dengan gangguan kepribadian histrionik memiliki keinginan besar untuk diperhatikan. Mereka rela melakukan segala cara, bahkan sampai bersandiwara dan bersikap dramatis, supaya orang lain melihat dan mengakui keberadaannya. Ketika mereka tidak mendapatkan perhatian yang diinginkan, mereka akan langsung merasa diabaikan dan tidak dihargai.

Gangguan kepribadian histrionik lebih sering ditemukan pada wanita, dimulai dari usia dewasa awal. Pria sangat mungkin mengalami gangguan HPD, tapi sayangnya tidak banyak dilaporkan.

Mengenai gangguan kepribadian histrionik

Penyebab

Penyebab gangguan kepribadian histrionik belum diketahui secara pasti. Kondisi ini diduga dapat terjadi akibat pengaruh genetik dan lingkungan. Faktor bawaan lahir dapat memicu gangguan kepribadian histrionik, kemudian lingkungan yang buruk kian memperparah gejalanya.

Supaya lebih jelas, berikut ini penyebab gangguan kepribadian histrionik, yaitu:

  • Genetik

Bila orangtua atau kerabat Anda memiliki riwayat gangguan kepribadian histrionik, maka Anda berisiko tinggi mengalami hal yang sama di kemudian hari. Di sisi lain, para ahli menduga bahwa anak-anak bisa mengalami gejala HPD setelah melihat perilaku orangtuanya.

  • Lingkungan

Sementara dari faktor lingkungan sendiri, gangguan kepribadian histrionik dapat terjadi akibat perilaku kurang disiplin dari orangtua. Bisa juga akibat respon positif dari lingkungan sekitar ketika anak bersikap dramatis. Akibatnya, anak mengembangkan sifat histrionik untuk mencari perhatian orangtuanya.

Gejala

Gejala gangguan kepribadian histrionik yang paling utama adalah kebiasaan suka cari perhatian. Mereka rela melakukan apapun dengan tujuan mendapatkan pengakuan dari orang lain, walaupun caranya salah.

Tanda dan gejala gangguan kepribadian histrionik lainnya meliputi:

  • Merasa risi bila tidak diperhatikan
  • Suka mendramatisasi keadaan alias bersandiwara
  • Emosi berubah dengan cepat dan berlebihan
  • Mempercantik penampilan fisik, misalnya dengan berdandan, untuk menarik perhatian orang lain
  • Gaya bicara tidak jelas dan kurang detil
  • Mudah frustasi dan bosan dengan rutinitas
  • Memutuskan sesuatu dengan terburu-buru
  • Suka menggoda secara seksual atau genit supaya diperhatikan
  • Suka memanipulasi keadaan

Dalam kasus yang parah, orang dengan gangguan kepribadian histrionik sering mengancam bunuh diri. Lagi-lagi, hal ini bertujuan supaya dia mendapatkan perhatian dari orang lain.

Oleh karena itu, bila Anda atau orang terdekat mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter atau psikiater tersertifikat.

Pencegahan gangguan kepribadian histrionik

Pada dasarnya, gangguan kepribadian histrionik bukanlah masalah psikologis yang berbahaya. Sebagian penderitanya justru bisa berhasil dan memiliki keterampilan yang mumpuni.

Sayangnya, tak jarang penderita gangguan kepribadian histrionik memanfaatkan kesempatan ini untuk memanipulasi orang lain. Itulah kenapa gangguan HPD juga perlu mendapatkan penanganan supaya tidak merugikan orang lain.

Gejala HPD yang dibiarkan terus-menerus juga dapat memicu masalah kejiwaan lainnya. Bukan hanya sekadar cemas berlebihan, penderitanya berisiko tinggi mengalami depresi.

Karena penyebabnya belum diketahui secara pasti, maka tidak ada cara khusus yang dapat mencegah gangguan kepribadian histrionik. Kunci terpentingnya adalah segera periksa ke dokter atau psikiater bila Anda mengalami gejala gangguan HPD.

Orang dengan gangguan kepribadian histrionik tidak percaya bahwa mereka membutuhkan terapi. Padahal, bila gejalanya dapat terdeteksi dengan cepat, peluang kesembuhannya pun akan semakin besar. Hal ini juga bermanfaat untuk mencegah gejalanya semakin parah.

Pengobatan gangguan kepribadian histrionik


Bila Anda mengalami gejala gangguan kepribadian histrionik, segera konsultasikan ke dokter. Bila dokter tidak menemukan masalah medis, Anda akan dirujuk ke psikiater untuk memastikan penyebabnya.

Berikut ini pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala gangguan kepribadian histrionik, yaitu:

Terapi

Psikoterapi atau terapi bicara adalah pilihan perawatan yang paling umum untuk mengatasi gejala HPD. Selain itu, terapi ini juga berfungsi untuk membantu pasien dalam menemukan sumber ketakutan yang dialami selama ini.

Terapis akan membantu Anda belajar cara berhubungan dengan orang lain secara positif. Jadi, Anda tidak harus mencari-cari perhatian supaya bisa mendapat pengakuan orang lain.

Pemberian obat-obatan

Pada kasus tertentu, dokter dapat memberikan obat antidepresan atau obat anticemas. Jenis obat ini dapat membantu mengatasi kecemasan atau depresi yang sering dialami penderita.

Namun, pastikan Anda mengikuti aturan minum obat dari dokter. Bila Anda mengalami efek samping yang mengganggu, jangan sungkan untuk membicarakannya ke dokter. Dokter mungkin akan mengubah dosis atau mengganti obat supaya Anda merasa lebih nyaman.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Carey, E. Healthline (2016). Personality Disorder. (https://www.healthline.com/health/personality-disorders)
Mayo Clinic (2016). Diseases and Conditions. Personality Disorders. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/personality-disorders/symptoms-causes/syc-20354463)
NHS Choices UK (2017). Health A-Z. Personality Disorder. (https://www.nhs.uk/conditions/personality-disorder/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app