Benoson Tablet: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jul 21, 2019 Waktu baca: 9 menit

Benoson tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk gangguan rematik, penyakit kulit, kondisi alergi, persalinan prematur untuk mempercepat pengembangan paru-paru bayi, penyakit Crohn, bahkan kanker. Benoson tablet mengandung betamethasone (obat yang termasuk golongan kortikosteroid).Berikut ini adalah informasi lengkap obat benoson tablet yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

pabrik

Bernofarm

golongan

Harus dengan resep dokter

kemasan

Benoson tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Dos 100 tablet 500 mcg

kandungan

tiap kemasan benoson tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

  • Betamethasone 500 mcg / tablet

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Betamethasone adalah obat steroid jenis glukokortikoid yang digunakan untuk pengobatan sejumlah penyakit termasuk gangguan rematik, penyakit kulit, kondisi alergi, persalinan prematur untuk mempercepat pengembangan bayi, penyakit Crohn, bahkan kanker seperti leukemia. 

Betamethasone bekerja dengan cara mencegah dan mengendalikan peradangan (inflamasi) dengan mengendalikan laju sintesis protein, menekan migrasi leukosit polimorfonuklear dan fibroblast, dan membalikkan permeabilitas kapiler dan stabilisasi lisosom. 

Betamethasone tersedia dalam beberapa bentuk senyawa, diantaranya betamethasone dipropionat, natrium fosfat dan valerate. Obat ini bisa juga digunakan secara kombinasi dengan clotrimazole, asam salisilat, dan kombinasi 3 obat dengan clotrimazole dan gentamicin. Kombinasi-kombinasi ini digunakan untuk mengatasi gangguan pada kulit seperti dermatitis dan psoriasis.

Indikasi

Kegunaan benoson tablet (betamethasone) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :

  • Benoson tablet (betamethasone) digunakan untuk mengobati kondisi alergi yang parah seperti asma, angioedema, dermatitis atopik, dermatitis kontak, reaksi hipersensitivitas obat, dan rhinitis alergi.
  • Gangguan rematik : benoson tablet (betamethasone) digunakan sebagai tambahan untuk terapi jangka pendek arthritis gout (asam urat) akut, karditis rematik akut, ankylosing spondylitis, psoriatic arthritis, dan rheumatoid arthritis.
  • Benoson tablet (betamethasone) bisa digunakan untuk persalinan bayi prematur untuk membantu pengembangan paru.
  • Kortikosteroid seperti benoson tablet (betamethasone) juga digunakan untuk mengobati phimosis (kulup ketat) pada laki-laki.
  • Penyakit kulit seperti dermatitis dan psoriasis.
  • Gangguan endokrin : hiperplasia adrenal kongenital, hiperkalsemia yang terkait dengan kanker, tiroiditis non supuratif.
  • Hematologi : Acquired (autoimun) anemia hemolitik, Diamond-Blackfan anemia, aplasia sel darah merah murni.
  • Neoplastik : Untuk manajemen paliatif pada leukemia dan limfoma.
  • Sistem saraf : eksaserbasi akut multiple sclerosis, edema serebral terkait dengan tumor otak primer atau metastasis atau kraniotomi.
  • Mata : Penyakit Oftalmia simpatis, arteritis temporal, uveitis dan kondisi peradangan mata yang tidak responsif terhadap kortikosteroid topikal.
  • Penyakit ginjal : Untuk menginduksi diuresis atau remisi proteinuria pada sindrom nefrotik idiopatik atau yang disebabkan lupus eritematosus.
  • Penyakit pada saluran pernafasan : Berylliosis, TBC paru-paru fulminan, pneumonia eosinofilik idiopatik, sarkoidosis simptomatik.
  • Untuk pengobatan dermatomiositis, polymyositis, dan lupus eritematosus sistemik.
  • Bersama dengan fludrocortisone untuk insufisiensi adrenocortical.

Kontraindikasi

  • jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada betamethasone dan obat golongan kortikosteroid lainnya.
  • Pemberian vaksin hidup atau dilemahkan merupakan kontraindikasi pada pasien yang menggunakan dosis imunosupresif dari obat-obat kortikosteroid.
  • Kortikosteroid dosis tinggi, tidak boleh digunakan untuk pengobatan cedera otak traumatis yang berhubungan dengan mata. Penggunaan kortikosteroid dapat menyebabkan katarak subkapsular posterior, glaukoma dengan kemungkinan kerusakan pada saraf optik, dan dapat meningkatkan pembentukan infeksi okular sekunder karena bakteri, jamur, atau virus.
  • Penggunaan kortikosteroid oral tidak dianjurkan dalam pengobatan optik neuritis dan dapat menyebabkan peningkatan risiko episode baru.
  • Kortikosteroid tidak boleh digunakan dalam aktif okular herpes simpleks.

Efek samping benoson tablet

Berikut adalah beberapa efek samping benoson tablet (betamethasone) yang mungkin terjadi :

  • Obat-obat glukokortikoid termasuk benoson tablet (betamethasone), meningkatkan pembentukan glukosa dari protein. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah sehingga pemberian obat ini pada penderita diabetes mellitus sebaiknya dihindari.
  • Penggunaan protein dalam proses pembentukan glukosa, juga menyebabkan pengeroposan tulang karena matriks protein penyusun tulang menyusut drastis. Oleh karena itu penggunaan obat ini pada pasien yang memiliki resiko besar seperti usia lanjut sangat tidak dianjurkan. Untuk anak-anak hal ini dapat menghambat pertumbuhan, khususnya pertumbuhan tulang. Selain itu penggunaan kortikosteroid pada anak-anak dapat menghambat pertumbuhan dan dapat mempengaruhi perkembangan pubertas. Bila benar-benar dibutuhkan sebaiknya gunakan dosis terkecil.
  • Seperti glukokortikoid lainnya, juga mempengaruhi proses metabolisme lemak termasuk distribusinya di dalam tubuh.
  • Obat ini juga bisa menyebabkan berkurangnya massa otot (proximal myopathy).
  • Obat ini menurunkan fungsi limfa yang mengakibatkan sel limfosit berkurang dan mengecil. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan sistem kekebalan tubuh akibat pemakaian benoson tablet (betamethasone), sehingga meningkatkan resiko terkena infeksi virus, jamur ataupun bakteri.
  • Secara umum kumpulan-kumpulan efek samping ini dikenal sebagai Cushing sindrom, yaitu gejala-gejala seperti muka tembem, penebalan seperti selulit pada punggung dan perut, hipertensi, penurunan toleransi terhadap karbohidrat dan gejala-gejala lainnya. Cushing sindrom dapat pulih (reversibel) bila terapi dihentikan, tetapi cara menghentikan terapi harus dengan menurunkan dosis secara bertahap (tappering-off) untuk menghindari terjadinya insufisiensi adrenal akut.
  • Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan insufisiensi adrenal.
  • Pasien dengan riwayat gangguan jiwa, dapat mengalami gangguan mental yang serius, paranoid atau depresi dengan risiko bunuh diri. Pengawasan yang ketat diperlukan. Bila perlu dihindari.
  • Obat-obat kortikosteroid bisa menyebabkan timbulnya tukak peptik meskipun lemah.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan obat benoson tablet (betamethasone), sebagai berikut :

  • Penderita gangguan pencernaan seperti tukak lambung dan kolitis ulceratif sebaiknya hati-hati jika menggunakan benoson tablet (betamethasone), karena beresiko terjadinya perdarahan pada saluran pencernaan.
  • Pasien yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal misalnya pasien usia lanjut, benoson tablet (betamethasone) diberikan dengan dosis terendah dan durasi sesingkat mungkin.
  • Jangan menghentikan pemakaian obat ini secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter terutama pada penggunaan jangka panjang karena dapat mengakibatkan gejala-gejala seperti mialgia, artralgia dan malaise.
  • Sistem kekebalan tubuh yang menurun menyebabkan pasien lebih rentan terkena penyakit infeksi, terutama cacar dan campak. Cacar dan campak dapat menjadi lebih serius atau bahkan fatal pada pasien anak-anak dan dewasa yang menggunakan obat-obat kortikosteroid. Pasien yang tidak memiliki penyakit ini, harus menghindari paparan dari orang-orang penderita cacar atau campak.
  • Obat-obat sistemik kortikosteroid diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI). Karena efek obat ini bisa menggangu pertumbuhan, mengganggu produksi kortikosteroid endogen, atau efek yang tak diinginkan lainnya, ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan benoson tablet (betamethasone).
  • Sebaiknya dibatasi menggunakan obat ini pada pasien yang menderita tukak lambung, osteoporosis, diabetes melitus, infeksi jamur sistemik, glaukoma, psikosis, psikoneurosis berat, penderita TBC aktif, herpes zoster, herpes simplex, infeksi virus lain, sindroma Cushing dan penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
  • Retensi natrium dengan edema dapat terjadi pada pasien yang menggunakan kortikosteroid, obat ini harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gagal jantung kongestif, hipertensi, atau insufisiensi ginjal.

Penggunaan obat benoson tablet untuk ibu  hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan betamethasone kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Betamethasone dengan mudah dapat menembus plasenta. Jika pemberian obat-obat kortikosteroid dalam jangka panjang atau diulang selama kehamilan, resiko penghambatan pertumbuhan intrauterin dapat meningkat. Namun tidak ada bukti terjadinya gangguan pertumbuhan intra uterin selama pengobatan jangka pendek (contohnya pada pengobatan profilaksis untuk neonatal respiratory distress syndrome).Beberapa gejala supresi adrenal pada janin akibat penggunaan obat ini selama kehamilan, biasanya akan hilang setelah bayi lahir dan tidak begitu bermakna klinis.

interaksi obat

Berikut adalah interaksi obat-obat yang mengandung betamethasone, termasuk benoson tablet dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :

  • Aminoglutethimide : menurunkan kadar betamethasone, melalui induksi enzim mikrosomal sehingga mengurangi efek farmakologisnya.
  • Agen Kalium-depleting : jika diberikan bersamaan dengan obat-obat kalium-depleting agen (misalnya, amfoterisin B, diuretik), pengamatan ketat harus dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya hipokalemia.
  • Antibiotika makrolida : menurunkan klirens betamethasone sehingga meningkatkan kadar/efek farmakologisnya.
  • Antidiabetik : kortikosteroid dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah, oleh karena itu penyesuaian dosis obat anti diabetes mungkin diperlukan.
  • Isoniazid : Konsentrasi serum isoniazid mungkin akan menurun jika diberikan bersamaan dengan kortikosteroid.
  • Cholestyramine dan efedrin : Cholestyramine meningkatkan klirens kortikosteroid sehingga menurunkan kadar/efek farmakologisnya.
  • Vaksin hidup : betamethasone menurunkan sistem imun tubuh sehingga meningkatkan resiko terjadinya infeksi. Penggunaan vaksin hidup pada pasien yang menggunakan betamethasone sebaiknya dihindari.
  • Anti jamur azole seperti ketoconazole : mengurangi metabolisme kortikosteroid sehingga dapat meningkatkan kadar dan efek farmakologisnya.
  • NSAID : aspirin atau NSAID lainnya meningkatkan resiko efek samping perdarahan pada saluran pencernaan.
  • Penggunaan bersamaan dengan agen antikolinesterase dapat menyebabkan kelemahan yang parah pada pasien myasthenia gravis. Jika memungkinkan, agen antikolinesterase harus ditarik setidaknya 24 jam sebelum memulai terapi kortikosteroid.
  • Pasien yang menggunakan glikosida digitalis mungkin mengalami peningkatan risiko aritmia karena hipokalemia.
  • Estrogen, termasuk kontrasepsi oral, dapat menurunkan metabolisme hepatik kortikosteroid tertentu, sehingga meningkatkan efeknya.
  • Enzim hati reagen (misalnya, barbiturat, fenitoin, carbamazepine, rifampin) dapat meningkatkan metabolisme kortikosteroid. Dosis kortikosteroid mungkin perlu ditingkatkan.

Dosis benoson tablet

Dosis benoson tablet (betamethasone) adalah sebagai berikut :

  • Oral, umum 0.5 - 5 mg/hari. Diminum bersama makanan.

Ringkasan hal-hal penting terkait obat benoson tablet

  • Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau obat-obat lainnya. Gejala alergi misalnya ruam, gatal-gatal, sesak napas, mengi, batuk, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, atau tanda-tanda lainnya.
  • Jangan gunakan obat ini jika Anda memiliki infeksi herpes pada mata.
  • Jangan gunakan obat ini jika Anda memiliki masalah kesehatan seperti : Infeksi jamur atau infeksi malaria di otak.
  • Saat menggunakan obat ini, Anda menjadi lebih rentan mendapatkan infeksi. Jaga selalu kebersihan, selalu mencuci tangan. Jauhi orang-orang yang sedang menderita infeksi, pilek, atau flu.
  • Obat betametason (sistemik) tidak boleh digunakan oleh penderita cacar air dan campak karena bisa menyebabkan akibat yang sangat buruk atau bahkan mematikan. Hindari berada di dekat orang yang menderita cacar air atau campak jika Anda belum pernah mengalami ini sebelumnya.
  • Obat ini dapat menurunkan jumlah steroid alami dalam tubuh. Jika Anda mengalami demam, infeksi, menjalani operasi, atau terluka, bicaralah dengan dokter Anda. Anda mungkin memerlukan steroid oral dosis tambahan.
  • Penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan kemungkinan katarak atau glaukoma.
  • Jika digunakan secara jangka panjang, obat ini dapat menyebabkan kerapuhan tulang (osteoporosis).
  • Konsultasi dengan dokter sebelum mendapatkan vaksin apa pun. Penggunaan vaksin dengan betametason (sistemik) dapat meningkatkan kemungkinan infeksi atau membuat vaksin tidak berfungsi juga.
  • Buang semua sisa obat benoson tablet yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
  • Gunakan obat benoson tablet sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
  • Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
  • Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat benoson tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Celestone Soluspan - betamethasone acetate and betamethasone sodium phosphate injection, suspension. (2018). (https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=7b5489a1-e30f-450f-bd2b-00d05fd52915)
Betamethasone Dipropionate Cream, Lotion, Ointment (betamethasone dipropionate) dose, indications, adverse effects, interactions.... PDR.net. (https://www.pdr.net/drug-summary/Betamethasone-Dipropionate-Cream--Lotion--Ointment-betamethasone-dipropionate-1641)
Betamethasone cream. Betamethasone valerate cream. Patient. (https://patient.info/medicine/betamethasone-for-severe-inflammatory-skin-conditions)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app