Batuk Pasca-Viral - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 6, 2019 Update terakhir: Nov 7, 2020 Waktu baca: 3 menit

Batuk adalah bagian penting bentuk perlindungan tubuh melawan penyakit. Sifat batuk yang memaksa membantu untuk mengeluarkan mikroba, lendir ekstra, dan iritan dari dalam tubuh. 

Batuk juga merupakan gejala yang umum pada infeksi pernapasan. Biasanya, batuk akan hilang beberapa saat setelah Anda sembuh dari infeksi. Tetapi, pada beberapa kasus, batuk juga bertahan beberapa saat setalah Anda sembuh. 

Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu setelah infeksi virus pernapasan disebut juga batuk pasca viral atau pasca infeksi.

Apa saja gejala Batuk Pasca-Viral?

Batuk biasanya dikategorikan sebagai produktif (artinya batuk menghasilkan lendir) atau kering (artinya tidak dihasilkan mukus). Batuk pasca viral dapat bersifat produktif atau kering. Mengalami batuk yang bertahan lama jenis apapun dapat menyebabkan gejala-gejala lainnya seperti:

  • Sakit tenggorokan atau iritasi pada tenggorokan
  • Keparauan
  • Sering batuk untuk membersihkan tenggorokan.

Apa saja yang menyebabkan Batuk Pasca Viral?

Batuk pasca viral biasanya disebabkan oleh infeksi pernapasan, seperti:

Ahli belum yakin kenapa infeksi pernapasan kadang menyebabkan batuk kronis, tetapi batuk mungkin berhubungan dengan:

  • Respons peradangan terhadap infeksi yang merusak dinding saluran pernapasan Anda, menyebabkan Anda batuk.
  • Peningkatan sensitivitas refleks batuk setelah terjadi infeksi

Bagaimana Batuk Pasca Viral didiagnosis?

Jika Anda batuk tetapi telah mengalami penyakit akibat virus selama beberapa minggu, Anda mungkin tidak perlu memeriksakan diri ke dokter. Namun, asma, gastroesophageal reflux disease, dan kondisi lainnya dapat menyebabkan batuk yang mirip. 

Jadi, jika Anda khawatir mengenai batuk Anda atau Anda tidak yakin apakah batuk berhubungan dengan penyakit yang sedang Anda idap, periksakanlah diri Anda ke dokter. 

Dokter akan mulai menanyakan apakah Anda merasa sakit pada beberapa bulan atau dua bulan terakhir. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penggunakan stetoskop untuk mendengarkan dada Anda pada saat Anda mengambil dan mengeluarkan napas. 

Tergantung apa yang dokter dengar, dokter akan mungkin akan menyuruh Anda melakukan X-ray pada bagian dada untuk mendapatkan gambaran yang jelas dada dan paru-paru Anda. 

Jika dokter mencurigai adanya infeksi, dokter akan mengambil sampel sputum untuk mengecek tanda-tanda organisme penginfeksi. Anda mungkin terdiagnosis batuk pasca viral jika:

  • Anda baru saja mengalmai infeksi pernapasan
  • Batuk berlangsung sela tiga hingga delapan minggu
  • Hasil X-ray dada tidak menunjukkan apapun yang mencurigakan

Bagaimana mengobati Batuk Pasca Viral?

Batuk pasca viral biasanya sembuh dengan sendirinya setelah beberapa lama, biasanya setelah dua bulan. Namun, obat yang dijual bebas dapat meredakan gejalanya. Obat yang dijual bebas yang cocok antara lain:

  • Ipratropium hisap resep, yang membuka jalur napas dan mencegah akumulasi lendir
  • Kortikosteroid hisap atau oral, yang meredakan inflamasi
  • Supresan batuk yang dijual bebas yang mengandung dextrometrophan
  • Antihistamin yang dijual bebas seperti diphenhydramine
  • Dekongestan yang dijual bebas seperti pseudoefedrin.

Selama Anda dalam masa penyembuhan, Anda juga harus mencoba:

  • Minum air hangat yang banyak, seperti teh, untuk meredakan iritasi tenggorokan akibat batuk
  • Menggunakan humidifier atau mandi air hangat untuk menambah kelembaban pada udara di sekitar Anda
  • Menghindari atau melindungi diri Anda dari iritan seperti asap rokok atau polusi udara.

Jika Anda masih batuk setelah dua bulan, periksakan diri Anda ke dokter. Batuk yang Anda alami kemungkinan dikarenakan masalah lain, bukan karena infeksi virus.

Apa yang bisa diharapkan?

Batuk pasca-viral membuat frustasi, dan terutama saat batuk terjadi pada saat tidur, batuk akan hilang sendiri setelah dua bulan. Saat Anda sembuh, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi batuk dan radang tenggorokan

Jika batuk tidak sembuh setelah dua bulan, periksakan ke dokter untuk mengetahui apa penyebab batuk Anda.

Cara menghentikan batuk pada malam hari

Meninggikan kepala Anda saat tidur

Iritan lebih mudah untuk mencari jalan ke tenggorokan Anda untuk memicu batuk saat Anda tidur. Covalah untuk menambah bantal untuk meniggikan kepala Anda.

Meminum madu

Madu dan minuman panas dapat mengurangi lendir pada tenggorokan Anda. Campurkan dua sendok madu ke dalam teh tanpa kafein seperti teh herbal, minumlah sebelum tidur. Anda tidak boleh memberikan madu ke anak berumur kurang dari satu tahun.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Kristin Hayes, RN, Post-viral cough (https://www.verywellhealth.com/treatments-for-lingering-cough-4107545), 13 September 2019.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app