Balita Terserang Demam Tinggi, Anda Tidak Perlu Panik!

Dipublish tanggal: Feb 26, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jul 25, 2019 Waktu baca: 3 menit
Balita Terserang Demam Tinggi, Anda Tidak Perlu Panik!

Demam merupakan hal yang biasa dialami anak-anak maupun dewasa. Kondisi ini dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Namun, jika terjadi pada balita, tidak hanya aktifitas balita saja yang terganggu, Anda pun merasa tidak tenang karena kekhawatiran akan penyebab demamnya. 

Sebelum Anda memutuskan untuk pergi ke dokter, observasi awal dapat dilakukan di rumah. Demam pada balita belum tentu gejala penyakit yang serius, tetapi Anda tetap harus memperhatikan perkembangan kondisi tubuh anak setiap waktu. 

Apakah Anda tahu cara untuk membantu meredakan demam pada balita di rumah? Baca penjelasan berikut ini!

Apa itu demam? Berbahayakah?

Demam bukanlah penyakit. Namun, demam merupakan gejala suatu penyakit. Ketika ‘benda asing’ masuk ke dalam tubuh anak, maka tubuh akan mengeluarkan pertahanan atau yang disebut antibodi dan bisa menyebabkan peradangan. 

Oleh karena itu, suhu badan anak naik dari suhu normal 37 derajat (suhu badan ini dapat bervariasi sesuai dengan usia balita). Jika demam terjadi, itu bisa merupakan pertanda baik karena antibodi dalam tubuh bekerja dengan baik. Panas tubuh yang meningkat adalah usaha tubuh untuk membunuh benda asing tersebut.

Apa penyebab demam pada balita?

Demam pada balita dapat bervariasi penyebabnya. Berikut penyebab demam yang umumnya terjadi pada anak-anak.

  • Virus
    Virus merupakan salah satu penyebab demam pada balita. Virus flu paling sering menyerang anak-anak. Biasanya penyakit ini disertai hidung tersumbat, batuk, dan juga demam jika kondisi tubuh anak cukup drop.
  • Kepanasan
    Untuk anak yang masih sangat kecil atau bayi, memakai baju terlalu tebal atau tidak memiliki sirkulasi udara yang baik juga menyebabkan suhu badan tinggi. Pastikan bayi memakai baju yang nyaman dan memiliki sirkulasi udara yang baik di rumah.
  • Imunisasi
    Imunisasi terkadang menyebabkan demam pada anak. Namun, dokter atau bidan yang memberikan imunisasi biasanya akan memberitahukan jika vaksin yang diberikan menyebabkan demam pada anak.

Bagaimana mengetahui ini demam?

Thermometer adalah cara termudah mengetahui tinggi suhu badan anak. Perabaan dahi anak atau kulit anak saja tidak cukup namun bisa dilakukan sebelum menggunakan thermometer. 

Bagaimana cara penanganan balita demam di rumah?

  • Pastikan anak cukup cairan dan makanan
    Dehidrasi akan membuat suhu tubuh anak semakin tinggi. Memberikan cairan yang cukup membantu anak merasa nyaman dan mengurangi rasa sakit akibat peradangan. Jika anak terlihat tidak nafsu makan itu normal, berikan sedikit demi sedikit namun sering.
  • Pemberian obat
    Pemberian obat atau paracetamol sesuai usia anak dapat diberikan biasanya jika suhu tubuh di atas 38 derajat. Dosispun bervariasi tergantung usia balita yang sakit. Namun, Anda perlu ingat bahwa demam bukanlah pertanda buruk.

    Suhu badan meningkat bertujuan untuk membunuh virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Pemberian obat bisa ditunda jika anak masih terlihat memiliki nafsu makan dan minum yang baik. Obat bukanlah langkah pertama jika anak mengalami demam. 
  • Pakaikan baju yang nyaman untuk balita
    Jika anak demam jangan memberikan baju tebal, selimut tebal atau sesuatu yang terlalu menutupi tubuhnya dan dapat menyebabkan anak keringetan. Sebaiknya berikan baju yang tipis dan nyaman. Namun, tetap membuat anak tidak menggigil kedinginan.
  • Tidak panik
    Biasanya orang tua akan panik jika anak demam. Tidak perlu. Demam adalah hal biasa. Namun tetap perlu diwaspadai apabila muncul gejala serius lainnya. 

Kapan harus ke dokter?

Sebaiknya Anda segera ke dokter jika anak terlihat dengan ciri-ciri berikut:

  • Muntah berkali-kali dan terkadang diiringi dengan diare. Jika cairan dalam tubuh anak terus keluar, kemungkinan dehidrasi semakin besar. Segera ke dokter untuk pertolongan lebih lanjut.
  • Ruam merah di seluruh tubuh. Demam yang terlalu tinggi bisa menyebabkan ruam kulit pada anak. Jika terlihat mengkhawatirkan segera telepon dokter.
  • Sesak napas pada balita juga bisa disebabkan oleh demam tinggi. Sesak napas menghambat oksigen masuk ke dalam tubuh balita yang dapat membahayakan.
  • Balita sangat lemas, tidak mau makan dan minum merupakan balita sudah terkena dehidrasi tinggi. Bawa ke dokter secepatnya.

Demam sering terjadi pada balita karena daya tahan tubuhnya yang rentan terkena infeksi. Sebaiknya Anda tidak perlu panik. Jika balita Anda masih mau makan dan minum dengan baik, semangat untuk bermain, dan merespon tatapan mata Anda, demam tidak perlu dicemaskan.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Kids’ Fevers: When to Worry, When to Relax. Health Essentials from Cleveland Clinic. (https://health.clevelandclinic.org/kids-fevers-when-to-worry-when-to-relax/)
When to worry about your child's fever. Harvard Health. (https://www.health.harvard.edu/blog/worry-childs-fever-2017072512157)
Signs of Fever in Babies and Children. Parents. (https://www.parents.com/health/fever/guide-to-fevers/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app