Bahaya dan Efek Samping Obat Statin yang Penting Anda Ketahui

Dipublish tanggal: Jul 4, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 11, 2019 Waktu baca: 2 menit
Bahaya dan Efek Samping Obat Statin yang Penting Anda Ketahui

Statin adalah obat yang sering digunakan untuk menurunkan kolesterol. Selain efektif dan aman digunakan, penggunaan obat statin jangka panjang juga tidak akan memicu kanker maupun penyakit non-vaskular lainnya. Meski demikian, tetap saja ada beberapa efek samping statin yang perlu Anda perhatikan.

Efek samping statin yang perlu diperhatikan

Obat statin bekerja dengan cara memblokir zat yang ada di dalam hati, kemudian menurunkan kolesterol dalam tubuh. Dengan minum obat penurun kolesterol inilah, Anda tidak hanya bisa terhindar dari risiko kolesterol tinggi tapi juga ancaman serangan stroke, jantung, hingga penyakit vaskular lainnya.

Obat statin sebenarnya cukup aman dikonsumsi dalam jangka panjang. Akan tetapi, sama seperti obat lainnya, statin juga dapat menimbulkan efek samping bagi tubuh.

Berikut ini efek samping statin yang dapat Anda rasakan, di antaranya:

1. Mual dan muntah

Rasa mual dan muntah menjadi salah satu efek samping yang sering kali ditimbulkan setelah minum obat statin. Meskipun tidak membahayakan, namun efek samping statin ini tetap saja menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Jika Anda terus merasa mual dan muntah setelah minum obat statin, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter.

Baca Juga: Cara Alami Menghilangkan Mual Tanpa Obat

2. Mengantuk dan pusing

Selain memberikan efek samping mual dan muntah, orang yang mengonsumsi obat statin juga sering kali mengeluh mengantuk dan pusing. Bahkan, ada juga beberapa orang yang merasakan sakit perut seperti kembung setelah minum obat statin.

3. Nyeri otot

Kandungan dalam obat statin dapat memengaruhi protein yang ada di dalam otot, sehingga pertumbuhan otot jadi terhambat. Hal itulah yang membuat sebagian orang merasakan efek samping statin berupa pembengkakan atau tekanan pada bagian otot. 

 4. Peradangan pada bagian hati

Efek samping statin juga dapat meningkatkan enzim yang menandakan terjadinya peradangan hati. Apabila kenaikan yang terjadi cukup ringan, maka Anda tetap diperbolehkan untuk lanjut minum obat statin.

Namun jika peradangan pada bagian hati terasa semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Beri tahukan dokter jika Anda merasakan kelelahan yang tak biasa, hilang nafsu makan, sakit perut bagian atas, urine berwarna gelap, hingga penyakit kuning di bagian kulit atau mata.

5. Memar dan lebih mudah berdarah

Apabila Anda mengkonsumsi obat statin dan mengombinasikan dengan obat penurun kolesterol yang lainnya, maka hal ini bisa meningkatkan kerusakan otot. Saat otot mengalami kerusakan, maka protein akan dilepaskan ke darah dan berkumpul di dalam ginjal. Lambat laun, hal ini akan menimbulkan gejala memar dan meningkatkan risiko perdarahan.

 6. Gangguan memori

Masalah ingatan sering kali dirasakan oleh pasien yang mengonsumsi statin. Hal ini sering kali membuat Anda mengalami kesulitan untuk berpikir dan susah berkonsentrasi.

7. Masalah kulit

Efek samping statin selanjutnya yaitu adanya gangguan pada bagian kulit. Gangguan yang sering kali terjadi yaitu munculnya jerawat hingga ruam merah yang terasa gatal.

8. Depresi

Hati-hati, efek samping statin juga dapat menimbulkan depresi. Sikap depresi itulah yang dapat membuat diri seseorang menjadi lebih mudah marah karena suasana hatinya tidak stabil.

Melihat efek samping statin seperti yang ada di atas, penting sekali bagi Anda untuk mempertimbangkan risiko dan efek samping tersebut sebelum mengonsumsinya. Sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan obat penurun kolesterol yang tepat dan sesuai kondisi Anda.

Baca Juga: 20 Jenis Obat Kolesterol Generik dan Paten


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Schaefer EJ, et al. (2004). Comparisons of effects of statins (atorvastatin, fluvastatin, lovastatin, pravastatin, and simvastatin) on fasting and postprandial lipoproteins in patients with coronary heart disease versus control subjects. DOI: (http://dx.doi.org/10.1016/j.amjcard.2003.09.008)
Macedo AF, et al. (2014). Statins and the risk of type 2 diabetes mellitus: Cohort study using the UK clinical practice research datalink. DOI: (https://dx.doi.org/10.1186%2F1471-2261-14-85)
Junod SW. (2009). Statins: A success story involving FDA, academia and industry. (https://www.fda.gov/downloads/AboutFDA/History/ProductRegulation/UCM593497.pdf)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app