Awas, Infeksi Staph Mengintai Setelah Operasi! Ini Cara Mencegahnya

Dipublish tanggal: Jul 20, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Awas, Infeksi Staph Mengintai Setelah Operasi! Ini Cara Mencegahnya

Infeksi situs bedah (ISB) terjadi ketika patogen berkembang biak di lokasi insisi bedah, yang berpotensi mengakibatkan terjadinya infeksi. Infeksi saluran kemih dan infeksi saluran pernapasan dapat terjadi setelah operasi apapun, tetapi ISB hanya mungkin terjadi pada luka operasi bekas sayatan.

ISB adalah kondisi yang cukup sering terjadi, Kondisi ini terjadi pada 2 hingga 5 persen operasi yang melibatkan sayatan. Tingkat infeksi berbeda sesuai dengan jenis operasi. Sebagian besar bakteri penyebab ISB adalah Staphylococcus aureus.

Ada tiga jenis ISB. Mereka diklasifikasikan berdasarkan seberapa serius infeksi tersebut. Infeksi disebabkan oleh kuman yang masuk ke tubuh Anda selama atau setelah operasi. 

Dalam kasus yang parah, ISB dapat menyebabkan komplikasi, termasuk sepsis yang merupakan infeksi dalam darah yang dapat menyebabkan kegagalan organ.

Gejala Infeksi pasca operasi

ISB diklasifikasikan sebagai infeksi yang dimulai di lokasi luka bedah kurang dari 30 hari setelah sayatan dibuat. Gejala ISB setelah operasi meliputi:

  • kemerahan dan bengkak di lokasi sayatan
  • keluarnya nanah berwarna kuning atau keruh dari lokasi sayatan
  • demam

Infeksi Kulit pasca operasi

ISB yang hanya mempengaruhi lapisan kulit tempat jahitan Anda disebut infeksi superfisial. Bakteri dari kulit, ruang operasi, tangan ahli bedah, dan permukaan lain di rumah sakit dapat menyebabkan infeksi pada luka saat prosedur bedah berlangsung. 

Karena sistem kekebalan tubuh berfokus pada pemulihan dari operasi, kuman kemudian dapat berkembang biak di lokasi sayatan pasca operasi.

Jenis infeksi ini bisa menimbulkan nyeri kronis yang berespons baik terhadap antibiotik. Kadang-kadang dokter mungkin perlu membuka sebagian sayatan dan mengeringkan nanah yang berada di dalamnya.

Infeksi Otot dan Jaringan pasca operasi

Infeksi otot dan jaringan setelah operasi, juga disebut ISB insisional yang dalam, karena melibatkan jaringan lunak di sekitar sayatan. Jenis infeksi ini lebih dalam dari lapisan kulit dan dapat disebabkan oleh infeksi superfisial yang tidak diobati.

Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh peralatan medis yang ditanamkan di kulit Anda. Infeksi yang dalam memerlukan perawatan dengan antibiotik. Dokter Anda mungkin juga harus membuka sayatan sepenuhnya dan mengeringkannya untuk mengeluarkan cairan yang terinfeksi.

Infeksi Organ dan Tulang pasca operasi

Infeksi organ dan tulang juga dapat disebabkan oleh prosedur pembedahan. Jenis infeksi ini dapat berkembang setelah infeksi superfisial yang tidak diobati atau sebagai akibat dari bakteri yang masuk ke dalam tubuh Anda selama menjalani prosedur pembedahan. 

Untuk mengatasi infeksi jenis ini, memerlukan perawatan antibiotik, drainase, dan kadang-kadang operasi kedua untuk memperbaiki organ atau mengatasi infeksi.

Apa saja faktor risiko terjadinya Infeksi pasca operasi ?

Biasanya infeksi terjadi karena sistem imun tubuh yang melemah. Namun selain itu ada beberapa faktor yang dapat menambah resiko terjadinya infeksi pasca operasi seperti :

Kapan anda harus memeriksakan diri ke dokter?

Jika Anda merasa menderita ISB, Anda harus segera menghubungi dokter. Jika gejala-gejala seperti di bawah ini muncul, Anda dapat menduga bahwa Anda menderita ISB dan perlu memeriksakan diri Anda ke dokter. Gejalanya meliputi :

  • rasa sakit dan iritasi pada lokasi operasi yang tidak kunjung sembuh.
  • demam tinggi dengan suhu sekitar 38,3 ° C atau lebih tinggi selama lebih dari 24 jam.
  • keluarnya cairan keruh, kuning, bernoda darah, atau berbau busuk.

Bagaimana cara mencegah terjadinya infeksi pasca operasi?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memberikan rekomendasi yang diperbarui secara berkala. Anda dapat mengambil tindakan sebelum dan sesudah operasi untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi.

Sebelum operasi:

  • Cuci dengan pembersih antiseptik dari dokter, sebelum Anda pergi ke rumah sakit.
  • Jangan bercukur, karena bercukur dapat mengiritasi kulit dan dapat menyebabkan infeksi di bawah kulit.
  • Berhenti merokok sebelum Anda menjalani operasi, karena perokok memiliki kemungkinan terkena infeksi yang lebih tinggi.

Setelah operasi Anda:

  • Pertahankan pembalut steril yang diterapkan dokter bedah pada luka Anda setidaknya selama 48 jam.
  • Minum antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi, jika diresepkan.
  • Pastikan Anda memahami cara merawat luka Anda.
  • Selalu cuci tangan Anda dengan sabun dan air sebelum menyentuh luka dan minta siapa pun yang membantu proses perawatan untuk melakukan hal yang sama.
  • Bersikaplah proaktif di rumah sakit mengenai perawatan Anda, perhatikan seberapa sering mengganti perban, apakah ruangan tempat Anda dirawat sudah bersih, atau jika pengasuh Anda mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan saat mengganti perban.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Staph Infection: From Minor Skin Symptoms to Life-Threatening Emergencies. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/staph-infection/guide/)
Staph Infections: Causes, Symptoms, Diagnosis, and Treatment. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/staph-infections-3156887)
Risk Of Staph Infection After Surgery Linked To Type Of Procedure. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/191520)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app