Asam Lambung (GERD) - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 30, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Penyakit pada bagian sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu penyakit yang paling sering dikeluhkan di masyarakat dan sering menjadi alasan seseorang pergi ke pelayanan kesehatan untuk berobat.

Salah satu gangguan pada sistem saluran pencernaan yang menjadi masalah kesehatan yang paling umum adalah penyakit asam lambung. Namun dalam dunia kedokteran, sering Anda dengar dengan nama gastroesophageal reflux disease atau GERD.

Penyakit asam lambung adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri ulu hati dan sensasi terbakar yang dirasakan pada dada akibat naiknya asam dari lambung menuju ke esophagus, esofagus yang dikenal dengan kerongkongan untuk menyambungkan antara mulut dan lambung.

Penyakit asam lambung dapat mengenai segala jenis usia, tergantung dari kebiasaan konsumsi dari penderita, hal ini juga sering terjadi terutama pada wanita hamil. 

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyakit asam lambung, simak artikel dibawah ini.

Apa saja penyebab naiknya Asam Lambung?

Diantara organ lambung dan esofagus ada yang disebut LES atau lower esophageal sphinchter, lebih tepatnya yaitu lingkaran otot pada bagian bawah dari esofagus. LES ini nantinya akan berguna sebagai pintu otomatis yang akan terbuka ketika makanan atau minuman masuk ke lambung, setelah itu LES akan menutup sehingga makanan dan asam yang ada pada lambung tidak akan naik kembali ke esofagus.

Namun pada kondisi tertentu dimana LES tidak berfungsi sebagaimana mestinya untuk bisa menutup dengan baik atau LES menjadi longgar maka akan menyebabkan asam lambung bisa keluar dari lambung dan naik ke esofagus, pada kondisi inilah yang disebut dengan penyakit asam lambung. 

Meskipun belum diketahui penyebab pasti kondisi tersebut, namun ada beberapa faktor yang diketahui sebagai penyebab hal diatas adalah seperti fakor keturunan, kondisi stres, konsumsi obat-obatan tertentu, kelebihan berat badan atau obesitas, wanita hamil, hiatus hernia, sering mengonsumsi kopi, cokelat, alkohol, atau terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak tinggi.

Gejala apa yang sering timbul pada Asam Lambung?

Kondisi peningkatan asam lambung akan menimbulkan berbagai respon tergantung dari masing-masing orang, tapi umumnya gejalanya tidak jauh berbeda. Gejala utama sebagai penanda penyakit asam lambung adalah 

Selain gejala tersebut, kadang dijumpai juga gejala penyerta yang lainnya seperti sulit tidur, mual muntah, kesulitan menelan, kembung, bau napas, laryngitis, dan peningkatan jumlah air liur secara tiba-tiba. Apabila gejala-gejala diatas sudah sering dirasakan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter.

Pemeriksaan Asam Lambung

Pada dasarnya, pemeriksaan asam lambung dapat dilakukan dengan:

  • Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik, untuk mengetahui riwayat serta gejala-gejala yang dialami 
  • Endoskopi, akan dilakukan untuk mengetahui penyebab naiknya asam lambung dan apabila ada luka di dinding esofagus.

Bagaimana cara mengobati Asam Lambung?

Bagi penderita asam lambung, untuk mengobatinya ada beberapa macam cara dari yang paling sederhana yang dapat dilakukan diri sendiri hingga yang memerlukan tindakan pembedahan.

Apabila seseorang yang baru mengalami penyakit asam lambung, cara meredakan kondisi penyakit asam lambung yang paling utama ialah memodifikasi atau merubah gaya hidup mulai dari menurunkan berat badan, cara makan yang lebih sering namun dalam porsi kecil, beralih ke makanan yang rendah lemak, tidak asam, tidak pedas, dan hindari juga makanan yang dapat memicu asam lambung menjadi tinggi seperti cokelat, tomat, alkohol, kopi, serta setelah makan tidak boleh langsung berbaring, dan paling utamanya hindari stres.

Apabila setelah perubahan gaya hidup namun penyakit asam lambung masih tetap ada, bisa dilakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan terapi obat-obatan.

Untuk obat-obatan yang digunakan juga ada banyak macam golongan, yang paling utama digunakan dan saat ini masih menjadi terapi yang paling baik mengobati penyakit asam lambung adalah golongan proton pump inhibitor atau PPI yang berfungsi mengurangi produksi asam lambung di perut dengan efek samping yang sedikit.

Obat golongan ini yang sering ditemukan diapotek-apotek yaitu dalam sediaan Omeprazole 20 mg, Lansoprazole 30 mg, dan Pantoprazole 40 mg, serta beberapa golongan obat lainnya yang sudah jarang digunakan.

Selain itu juga untuk langkah terakhir pengobatan jika semua pengobatan sebelumnya tidak berhasil dan beberapa indikasi pada kondisi pasien, biasanya dokter menyarankan untuk dilakukan prosedur operasi atau pembedahan.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Brown A. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. Jan. 24, 2017.
Ravi K, et al. Esophageal impedance monitoring: Clinical pearls and pitfalls. American Journal of Gastroenterology. 2016;111:1245.
Rakel D. Gastroesophageal reflux disease. In: Integrative Medicine. 3rd ed. Philadelphia, Pa.: Saunders Elsevier; 2012. http://www.clinicalkey.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app