Tidur Setelah Sahur, Apakah Boleh?

Dipublish tanggal: Apr 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Tidur Setelah Sahur, Apakah Boleh?

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Kebiasaan tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan atau bahkan dilarang. Sama dengan kebiasaan tidur setelah sahur.
  • Tidur setelah sahur bisa memicu asam lambung naik saat puasa Ramadhan dan mengakibatkan gejala GERD.
  • Jika langsung berbaring dan tidur setelah sahur, makanan berisiko kembali naik hingga memicu heartburn.
  • Memutuskan tidur setelah sahur dapat menghambat proses pencernaan makanan dan menyebabkan perut terasa begah.
  • Untuk mencegah mengantuk setelah sahur, pastikan Anda tidur cukup di malam hari, makan makanan sehat saat sahur, dan lakukan aktivitas ringan setelah sahur.
  • Alami susah tidur? Klik untuk mendapatkan obat gangguan tidur ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Setelah kenyang makan saat sahur, banyak orang merasa mengantuk dan memilih untuk tidur kembali. Apalagi jika pagi harinya Anda harus berangkat ke kantor, maka tidur setelah sahur dinilai bisa membantu meningkatkan energi sebelum beraktivitas.

Namun, apakah kebiasaan tidur setelah sahur diperbolehkan? Apa akibatnya bagi kesehatan? Semua jawabannya bisa Anda temukan pada ulasan berikut ini.

Akibat tidur setelah sahur di bulan Ramadhan

Menurut Massachusetts Institute of Technology, kebiasaan tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan atau bahkan dilarang. Secara tidak langsung, memilih tidur setelah sahur juga akan memberikan efek yang sama. 

Ada 3 dampak buruk yang dapat terjadi bila Anda memutuskan untuk tidur setelah sahur, di antaranya:

1. Asam lambung naik

Anda mungkin masih bisa merasa nyaman saat tidur setelah sahur. Bahkan, Anda menduga bahwa kebiasaan ini dapat membantu mencegah rasa kantuk di sekolah atau kantor.

Penting diketahui bahwa efek tersebut ternyata hanya bersifat sementara. Lama-kelamaan, kebiasaan tidur setelah sahur justru bisa memicu asam lambung naik saat puasa Ramadhan.

Dibandingkan saat duduk tegak, tubuh harus bekerja lebih ekstra untuk mencerna makanan dalam posisi berbaring. Makanan yang seharusnya masuk ke lambung bisa kembali naik ke kerongkongan dan memicu refluks asam lambung (GERD).

2. Dada dan tenggorokan terasa panas seperti terbakar (heartburn)

Heartburn adalah sensasi terbakar di dada dan tenggorokan akibat naiknya asam lambung. Penyakit ini sangat mungkin terjadi akibat kebiasaan tidur setelah sahur di bulan Ramadhan.

Bila Anda langsung berbaring dan tidur setelah sahur, makanan tentu akan sulit bergerak turun ke bawah. Makanan yang Anda santap saat sahur justru berisiko kembali naik dan melukasi lapisan kerongkongan. Kondisi ini juga dapat menimbulkan sendawa dan mengganggu tidur.

3. Kenaikan berat badan

Banyak orang yang bilang kalau tidur setelah makan bisa memicu kegemukan. Nyatanya, hal ini bukan sekadar mitos belaka, lho!

Memutuskan tidur setelah sahur dapat menghambat proses pencernaan makanan. Kalori dari makanan yang seharusnya dibakar, justru dibiarkan menumpuk di dalam tubuh. Perut akan terasa begah, membuncit, dan menyebabkan berat badan terus naik saat puasa Ramadhan.

Baca Juga: Penyebab Munculnya Rasa Mengantuk Setelah Makan

Anda boleh tidur setelah sahur, asalkan....

Memang benar bahwa godaan terbesar setelah sahur di bulan Ramadhan adalah menahan supaya tidak tidur lagi. Kabar baiknya, tidur setelah sahur boleh saja dilakukan asalkan ada jeda waktu tertentu setelah selesai makan.

Idealnya, Anda boleh tidur 2-3 jam setelah makan sahur. Berikan kesempatan bagi lambung dan sistem pencernaan Anda untuk mencerna dan menyerap zat-zat penting dari makanan. Selain baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, hal ini juga dapat membantu mencegah refluks asam lambung dan heartburn saat puasa.

Cara mengatasi rasa kantuk setelah sahur

Anda mungkin tidak bisa menunggu 2-3 jam supaya bisa kembali tidur setelah sahur. Apalagi jika pagi harinya Anda harus pergi ke kantor, maka kemungkinan Anda akan langsung berangkat kerja tanpa sempat tidur lagi.

Yang jadi masalah selanjutnya, Anda takut jika nanti tidak fokus di kantor karena diliputi rasa kantuk. Tenang, ada kiat-kiat jitu yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa kantuk setelah sahur, di antaranya:

1. Tidur cukup di malam hari

Rasa kantuk yang menyerang saat sahur bisa jadi karena Anda kurang tidur. Supaya terhindar dari akibat tidur setelah sahur, pastikan Anda mendapatkan cukup tidur setiap malam.

Idealnya, durasi tidur bagi orang dewasa adalah 7-8 jam. Usahakan untuk tidur lebih cepat setiap malam dan hindari kebiasaan begadang. Semakin lama Anda mengulur-ngulur waktu istirahat, maka semakin berkurang pula jam tidur Anda. Alhasil, Anda akan susah bangun sahur dan tergoda untuk kembali tidur setelah sahur.

Baca Selengkapnya: Durasi dan Waktu Tidur yang Baik untuk Kesehatan

2. Makan makanan yang bergizi seimbang saat sahur

Selain karena faktor kurang tidur, makanan yang dikonsumsi saat sahur juga bisa menyebabkan kantuk. Makanan yang mengandung karbohidrat dan protein, misalnya, dapat memicu rasa kantuk luar biasa bila dibandingkan jenis makanan lainnya.

Ingat, ini bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi makanan berprotein atau karbohidrat. Kedua nutrisi tersebut justru berperan penting untuk menyuplai energi yang dibutuhkan selama berpuasa Ramadhan nanti.

Sebagai solusinya, hindari mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat atau protein terlalu banyak. Makanlah secukupnya supaya Anda bisa mendapatkan manfaat nutrisinya dengan maksimal, tapi juga tidak menyebabkan kantuk.

Yang tak kalah penting, pastikan Anda makan makanan yang bergizi seimbang saat sahur di bulan Ramadhan. Makanan bergizi seimbang dapat mengoptimalkan fungsi organ dan metabolisme tubuh selama berpuasa di bulan Ramadhan.

3. Lakukan aktivitas ringan setelah sahur

Kunci terpenting untuk menghindari kebiasaan tidur setelah sahur adalah bergerak. Dengan bergerak, fungsi organ-organ tubuh akan terus aktif dan bermetabolisme dengan baik. Semakin Anda bergerak dan menyibukkan diri, mata akan semakin melek dan mampu melawan rasa kantuk setelah sahur.

Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kantuk dan tidur setelah sahur. Contohnya menyapu lantai, menyiram tanaman, berjalan kaki, atau olahraga ringan lainnya. Ingat, hindari olahraga terlalu keras karena bisa memicu dehidrasi saat puasa di bulan Ramadhan.

Baca Selengkapnya: 6 Alasan Mengapa Olahraga Amat Penting!


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Livestrong. How Bad Is It Really to Sleep Right After You Eat? (https://www.livestrong.com/article/556026-the-disadvantages-of-sleeping-immediately-after-a-meal/). 9 Oktober 2019.
UPMC Health Beat. Is It Bad to Sleep After a Meal? (https://share.upmc.com/2015/11/is-it-bad-to-sleep-after-a-meal/). 25 November 2015.
Very Well Health. How Long to Wait Before Sleeping After Eating. (https://www.verywellhealth.com/eating-before-bed-3014981). 13 November 2019.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app