Penyebab Munculnya Rasa Mengantuk Setelah Makan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Penyebab Munculnya Rasa Mengantuk Setelah Makan

Mengonsumsi makanan sehat kaya nutrisi menjadi salah satu cara dalam memastikan tubuh agar tetap bertenaga dan siap melahap segala aktivitas. Namun demikian, tak sedikit orang yang justru diserang rasa kantuk juga lesu selepas menyantap makanan. Apa hal yang melatarbelakanginya? Simak beragam penyebab mengantuk setelah makan berikut ini!

Inilah beberapa penyebab mengantuk setelah makan yang perlu dicermati

Tubuh yang fit nan bugar dapat ditopang oleh asupan makanan bergizi. Berbagai rutinitas harian pun dapat diselesaikan dengan baik ketika kebutuhan perut telah terpenuhi. Sayangnya hal tersebut kerap tak berlaku bagi sebagian orang. Dimana rasa kantuk justru menyelinap masuk selepas makan dan membuat dirinya terpojok akan hasrat untuk tidur.

Dalam kondisi ringan, penyebab mengantuk setelah makan kerap ditenggarai oleh kebiasaan makan berlebihan yang berimbas pada peningkatan sintesis serotonin dan melatonin di otak. Namun dalam kondisi terburuk, rasa kantuk yang acap kali timbul selepas makan bisa jadi pertanda dari gangguan kesehatan serius seperti diabetes tipe 2.

Masih banyak kemungkinan lainnya, seperti dijelaskan berikut ini:

1. Kebiasaan Makan Berlebih

Rasa kantuk yang timbul usai menyantap makanan erat kaitannya dengan jenis makanan yang dikonsumsi dan seberapa banyak jumlahnya. Usai menyantap makanan, sistem pencernaan akan langsung bereaksi. Dimana pankreas akan mensekresikan insulin guna mengubah glukosa menjadi energi.

Dalam jumlah cukup, makanan yang dikonsumsi membuat proses tersebut sampai pada tujuan seharusnya, yakni mengisi kembali bahan bakar tubuh yang telah terpakai. Namun dalam jumlah banyak, makanan yang disantap, terutama yang tinggi karbohidrat dan tryptophan, justru dapat menyebabkan sekresi insulin berlebih.

Imbasnya, akan terjadi peningkatan sintesis serotonin dan melatonin di otak yang merupakan dua neurotransmitter dengan kemampuan dalam menciptakan efek menenangkan juga rasa kantuk. Alih-alih mendatangkan energi, kebiasaan makan berlebih hingga kekenyangan hanya akan membuat tubuh lesu dan malas bergerak.

Makanlah secukupnya, penuhi perut dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk napasnya.

2. Kurang Berolahraga

Berolahraga secara rutin memiliki efek menguntungkan yang begitu luar biasa bagi kesehatan tubuh. Selain membantu terciptanya tidur yang nyenyak di malam hari, aktivitas fisik seperti olahraga juga dapat membuat tubuh tetap waspada di siang hari termasuk dengan mencegah timbulnya rasa kantuk selepas makan.

Betapa tidak, penerapan gaya hidup aktif dengan rutin berolahraga dapat membantu mengontrol kadar glukosa darah selepas makan sekaligus mengoptimalkan suplai oksigen dan sirkulasi darah ke seluruh organ tubuh tak terkecuali otak. Sebaliknya, kurang berolahraga terlebih dalam jangka panjang, dapat menyebabkan penurunan fungsi organ tubuh sehingga rentan mengalami gangguan kesehatan.

Mulailah lakukan aktivitas fisik ringan sedikit demi sedikit setiap harinya lantas kembangkanlah menjadi olahraga sebagai suatu kegemaran juga kebutuhan.

3. Mengidap Alergi atau Intoleransi Makanan

Penyebab mengantuk setelah makan lainnya dapat pula dipicu oleh karena tubuh yang memiliki alergi atau intoleransi pada jenis makanan tertentu. Kondisi ini akan semakin dipertegas bila saja disertai dengan timbulnya gejala lain seperti ruam dan gatal pada kulit.

Untuk memastikannya, lakukan tes eliminasi provokasi makanan dengan mengeliminasi makanan tertentu yang diduga sebagai penyebab selama 4-6 minggu untuk dikonsumsi kembali selepas waktu tersebut.

Bila gejalanya hilang saat makanan dieliminasi dan datang setelah mengonsumsinya lagi, maka kemungkinan besar tubuh mengalami alergi atau intoleransi makanan. Lebih jauh baca: Alergi Makanan : Gejala, Penyebab, Pengobatan

4. Diabetes Tipe 2 yang Tak Disadari

Diabetes tipe 2 terjadi sebagai akibat dari ketidakmampuan tubuh dalam menggunakan atau memproduksi insulin sebagaimana mestinya. Seseorang dengan kelebihan lemak tubuh memiliki risiko lebih besar mengembangkan diabetes tipe ini dibandingkan mereka dengan berat badan ideal.

Rasa kantuk juga lesu yang kerap timbul setelah makan dapat menjadi gejala awal diabetes tipe 2 sebagai akibat dari kadar glukosa darah yang tidak terkontrol dengan baik. Gejala lain yang dapat menyertai diantaranya seperti peningkatan rasa haus dan lapar, hasrat buang air kecil yang semakin meningkat, penglihatan kabur dan disfungsi ereksi.

Beberapa kondisi medis lainnya yang dapat berkontribusi terhadap timbulnya rasa kantuk setelah makan, yakni anemia, hipotiroidisme, penyakit celiac, dan gangguan tidur seperti sleep apnea.

Adakah cara untuk mengatasi kondisi ini?

Rasa kantuk yang menyerang setelah makan mungkin dapat dicegah dengan menerapkan beberapa tips sehat berikut ini:

  1. Makanlah dalam porsi kecil namun sering.
  2. Jangan melewatkan sarapan meski hanya dengan selembar roti gandum.
  3. Masukkan lebih banyak makanan berserat tinggi ke dalam menu makanan dan kurangi karbohidrat sederhana atau olahan.
  4. Berolahragalah secara teratur dan dapatkan tidur yang berkualitas.
  5. Minumlah air putih rata-rata 8 gelas/hari agar tubuh tetap terhidrasi.

Segera periksakan diri ke dokter apabila rasa kantuk yang mendera setelah makan berpengaruh besar terhadap penurunan kualitas hidup sehari-hari atau kerap disertai dengan gejala lain, seperti gangguan pencernaan, kelelahan yang ekstrim hingga penurunan berat badan yang sukar dijelaskan.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Avoid drowsiness after holiday feasts. Harvard Health. (https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/avoid-drowsiness-after-holiday-feasts)
12 Causes of Fatigue and How to Fight It. WebMD. (https://www.webmd.com/sleep-disorders/ss/slideshow-fatigue-causes-and-remedies)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app