Acerola: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 8, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 2 menit

Mungkin Anda pernah melihat buah dari tanaman ini ketika sedang bersantai sambil menikmati koktail ditengah terik sinar matahari.

Ya, buah dari tanaman ini sering digunakan sebagai campuran dalam membut koktail karena rasa manis serta banyaknya kandungan air didalamnya.

Acerola (malphigia glabra) merupakan tanaman yang tumbuh sebagai pohon kecil dengan keinggian 5 sampai dengan 15 m, di daerah tengah dan selatan Amerika. Buah yang dihasilkan dari tanaman ini memiliki banyak nama. Beberapanya ialah Acerola cherries, Barbados Cherries, dan Puerto Rican cherries.

Buah dari tanaman ini sangat kaya akan vitamin C dengan persentasi air sebanyak 80%  pada buah yang sudah matang.

Manfaat pengkonsumsian Acerola

Dilihat dari segi medis, selain kaya akan vitamin C Acerola juga dapat berfungsi sebagai agen antifungal dan antibakteri.

Acerola biasa dikonsumsi demi menghindari :

  1. Scurvy ( penyakit yang timbul karena kekurangan vitamin C )
  2. Atherosclerosis
  3. Penggumpalan darah
  4. Hay fever
  5. Demam
  6. Depresi
  7. Penyakit jantung
  8. Kanker
  9. Pembusukan gigi
  10. Pendarahan retina
  11. Infeksi gusi

Dengan kandungan vitamin C sebanyak 65x dari jeruk pada umumnya. Acerola juga bisa digunakan sebagai astringent bagi Anda yang mengidap diare, disentri, dan demam.

Dosis penggunaan Acerola

Untuk dosis penggunaan Acerola, belum ada penelitian medis lebih lanjut mengenai dosis yang benar-benar tepat untuk Anda.

Acerola sendiri dapat anda temukan sebagai herbal dalam bentuk suplemen dengan kemasan kapsul, permen yang dapat dikunyah, ekstrak cair, dan bubuk.

Melihat banyaknya jenis suplemen yang dapat Anda temukan, Anda dapat mengikuti panduan menggunakan suplemen vitamin C pada umumnya dalam mengkonsumsi Acerola. Hal ini disebabkan karena vitamin C merupakan salah satu penyumbang dalam konten nutrisi Acerola.

Tata cara penggunaan Acerola

Buah yang dihasilkan oleh tanaman ini dapat anda konsumsi secara langsung setelah anda petik dari pohonnya.

Cara yang paling baik untuk memanfaatkan buah dari tanaman ini mungkin dengan menumbuhkan Acerola di pekarangan Anda sendiri. Karena sifat cepat membusuk yang dimiliki oleh buah dari tanaman ini jika sudah dipetik.

Anda juga dapat membuat manisan dari buah tanaman ini sebagai cara untuk mengawetkannya.

Buah dari tanaman ini biasanya hanya dapat bertahan selama 5 hari sebelum ia membusuk.

Pengkonsumsian buah dari tanaman ini juga lebih direkomendasikan daripada meminumnya dalam bentuk suplemen.

Efek samping dari pengkonsumsian Acerola

Dimungkinkan bagi Anda yang mengkonsumsi Acerola secara berlebihan untuk mengalami efek samping yang tidak diinginkan. Jika anda mengkonsumsi Acerola melebihi dosis yang disarankan, beberapa efek samping yang dapat terjadi ialah :

  1. Diare
  2. Gangguan pencernaan
  3. Kram pada saluran pencernaan
  4. Rasa pusing
  5. Wajah yang memerah
  6. Sering kencing
  7. Migraine
  8. Mual
  9. Muntah

Beberapa efek samping diatas merupakan gejala ringan yang sering terjadi. Jika hal ini Anda alami, cukup kurangi dosis Acerola yang anda konsumsi.

Namun jika Anda tetap terus menerus mengkonsumsi Acerola, kemungkinan Anda akan mengalami batu ginjal.

Perhatian dan peringatan

Semua yang terlalu banyak, pastinya tidak akan baik untuk kita. Mengetahui hal tersebut tetap ada hal-hal yang harus diperhatikan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam mengkonsumsi herbal ini.

Disarankan untuk tidak mengkonsumsi suplemen Acerola dengan suplemen vitamin C lainnya, karena Anda dapat kelebihan vitamin C.

Hindari penggunaan herbal Acerola kepada anak, ibu hamil, dan juga ibu yang sedang dalam tahap menyusui buah hatinya. Karena belum ada bukti penelitian lebih lanjut tentang efeknya terhadap mereka. Semoga bermanfaat.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rufino M, et al. (2010). Bioactive compounds and antioxidant capacities of 18 non-traditional tropical fruits from Brazil. DOI: (http://doi.org/10.1016/j.foodchem.2010.01.037)
Manogna C, et al. (2016). Evaluation of cytotoxic activity of various extracts of sweet cherry (Prunus avium) against human colorectal adenocarcinoma HT-29 cell line. (http://www.chemijournal.com/archives/2016/vol4issue3/PartA/4-2-25.pdf)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app