Abses Payudara - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 7, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 9, 2019 Waktu baca: 4 menit

Apakah Abses Payudara?

Infeksi dapat terjadi pada bagian tubuh manapun, termasuk pada payudara. Saat jaringan payudara mengalami infeksi, maka payudara akan mengalami peradangan (mastitis) yang ditandai dengan payudara tampak merah, bengkak, dan nyeri bila disentuh, dan saat peradangan ini tidak diobati dengan baik, peradanganan akibat infeksi bakteri dapat berkembang menjadi abses.

Abses payudara adalah benjolan yang terbentuk di payudara karena berkumpulnya nanah dan terasa nyeri. Pada umumnya, kondisi ini dialami oleh wanita berusia 18 hingga 50 tahun, khususnya oleh ibu yang sedang dalam masa menyusui

Penyebab Abses Payudara

Abses payudara adalah akumulasi nanah pada jaringan payudara. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada payudara. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, salah satunya adalah Staphylococcus aureus. Bakteri yang secara alami bisa ditemukan pada kulit manusia itu bisa masuk apabila ada luka pada payudara terutama di sekitar puting susu Merupakan komplikasi akibat peradangan payudara / mastitis yang sering timbul pada minggu ke dua post partum (setelah melahirkan), karena adanya pembengkakan payudara akibat tidak menyusui dan lecet pada puting susu.

Pada proses menyusui, infeksi dapat terjadi jika bakteri masuk ke jaringan payudara Anda, atau jika saluran susu (tabung kecil yang membawa susu) menjadi tersumbat. Abses payudara juga dapat terjadi pada wanita yang tidak menyusui, jika bakteri memasuki saluran susu melalui puting yang sakit atau pecah karena kering, atau hasil dari melakukan tindik puting.

Infeksi pada payudara tidak berhubungan dengan proses menyusui harus dibedakan dengan kanker payudara.Para ahli menemukan beberapa faktor risiko terjadinya abses payudara pada wanita yang tidak menyusui, seperti Diabetes Melitus

Selain diabetes dan obesitas yang merupakan faktor risiko utama, beberapa faktor lain ternyata dapat meningkatkan risiko abses payudara. Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian di University of Iowa, yang dipublikasikan dalam Journal of The American College of Surgeons edisi Juli 2010.

salah satu faktor yang dimaksud adalah rokok, yang dapat meningkatkan risiko abses payudara 6 kali lipat dibanding pada wanita yang tidak merokok. Selain itu, rokok juga membuat peluang kekambuhan melonjak hingga 15 kali lipat. Dari sejumlah pasien yang mengalami kekambuhan, 60 persen di antaranya merupakan perokok berat. Oleh karena itu, peneliti menyarankan para pendeita abses yang merokok untuk menghentikan kebiasaanya agar risiko kambuh bisa dikurangi 

Dalam penelitian ini, para ahli melibatkan 68 wanita yang mengalami abses payudara, termasuk 43 wanita perokok dan 9 wanita yang memiliki tindik di putingnya. Seluruh partisipan tidak memiliki riwayat kanker payudara dan tidak sedang menjalani penyinaran dengan radiasi maupun operasi payudara dalam 12 bulan terakhir.

  • Tindik di bagian puting susu

Risiko untuk mengalami abses payudara pada wanita yang putingnya ditindik cenderung meningkat pada kurun waktu hingga 7 tahun sejak tindik dibuat.

Selain 3 faktor diatas, beberapa faktor seperti Infeksi setelah melahirkan, Kelelahan, Anemia, Penggunaan obat steroid,Rendahnya sistem imun,Penanaman silicon ikut berperan dalam menyebabkan munculnya abses pada payudara.

Gejala Abses Payudara

Gejala-gejala yang sering ditimbulkan oleh para penderita abses payudara, diantaranya adalah:

  • Benjolan yang memiliki karakteristik tepian teratur, tekstur halus dan terasa padat mirip kista.
  • Nyeri
  • Kemerahan
  • Demam tinggi
  • Sensasi panas
  • Pembengkakan pada kulit di sekitar abses

Apakah seorang ibu yang terkena abses payudara masih bisa menyusui?

Bisa. Walaupun tentunya abses akan mengganggu proses menyusui. Sebenarnya apabila peradangannya ringan, Ibu bisa tetap menyusui. Bahkan jika ada sedikit darah atau nanah pada ASI, tidak membahayakan bayi. 

Jika peradangan berat, gejalanya parah hingga menyusui dapat menyiksa Anda dan Anda khawatir, Anda bisa memompa saja payudara yang nyeri tersebut. Perlu diingat, mengeluarkan ASI secara rutin pada payudara yang meradang harus tetap dilakukan agar penyembuhannya lebih cepat.

Diagnosis Abses Payudara

Untuk mendiagnosis abses payudara, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan dan pemeriksaan USG sebagai langkah awal. Dari hasil pemeriksaan USG, dapat dipastikan apakah benjolan yang diperiksa merupakan abses payudara atau bukan, serta didapatkan juga informasi mengenai jumlah kantung nanah di dalam benjolan. 

Selain itu, beberapa tes lain seperti tes mammografi juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis kondisi ini. 

Mengobati dan mencegah terjadinya abses payudara

Untuk pengobatan abses tidak lain adalah menyedot nanah yang terdapat pada payudara yang terinfeksi dan memberikan terapi antibiotik untuk mencegah kekambuhan terjadi. Prosedur menyedot nanah ini harus dilakukan di rumah sakit menggunakan peralatan yang steril dan dilakukan oleh tenaga profesional untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut.

Bagi Anda yang sedang meyusui, perlu kiranya Anda memperhatikan beberapa tips berikut untuk menghindari abses payudara.

  • Bergantian. Usahakan selalu menyusui secara bergantian antara payudara kiri dan kanan. Hal tersebut penting dilakukan agar payudara Anda terhindar dari luka yang disebabkan oleh gigitan saat menyusui.
  • Pumping ASI. Jika payudara Anda memproduksi ASI berlebih, pompalah payudara Anda agar payudara Anda kosong. Membiarkan ASI terlalu lama di dalam payudara akan membuat infeksi bakteri lebih rentan.
  • Menyusui dengan benar. Tanyakan kepada dokter atau orang yang lebih tau tentang cara menyusui yang benar. Teknik menyusui yang benar akan menghindarkan payudara Anda mengalami robekan saat menyusui.
  • Menjaga kebersihan puting. Pastikan puting selalu dalam keadaan bersih. Bila perlu Anda bisa membasuh dengan air, baik sebelum dan sesudah menyusui agar bakteri tidak menginfeksi. Usahakan pula agar selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.

Dari berbagai penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penting bagi ibu menyusui untuk selalu menjaga kesersihan payudara. Upaya tersebut sebagai tindakan pencegahan agar abses payudara tidak menyerang Anda. Jika anda curiga bahwa Anda mengalami abses pada payudara Anda, maka Anda harus melakukan pemeriksaan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Martin, L. WebMD (2017). Doctor's Breast Exam. (https://www.webmd.com/breast-cancer/breast-ultrasound)
Alli, R. WebMD (2018). Breast Infection. (https://www.webmd.com/women/guide/breast-infection)
Martin, J. Medscape (2009). Breast Abscess in Lactation (https://www.medscape.com/viewarticle/589139_2)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app