17 Gejala dan Ciri-Ciri Amandel Meradang

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
17 Gejala dan Ciri-Ciri Amandel Meradang

Radang amandel atau tonsilitis akan menimbulkan rasa sakit pada tenggorokan, sakit menelan, demam, sakit kepala, dan sejumlah gejala lainnya. Ciri-ciri amandel meradang tersebut sebaiknya dikenali sejak awal sehingga penanganan yang tepat dapat segera dilakukan.

Apa itu amandel dan kenapa bisa meradang?

Setiap orang memiliki sepasang kelenjar amandel yang terletak di tenggorokan bagian belakang. Amandel atau tonsil merupakan bagian dari kelenjar getah bening sebagai garis pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi, baik virus maupun bakteri.

Kelenjar amandel selalu berupaya menghalangi masuknya kuman-kuman berbahaya ke dalam tubuh. Fungsi ini ditunjang dengan letaknya yang memang sering dilalui oleh makanan ataupun udara, dimana kebanyakan sumber penyakit berasal sari sana.

Namun disisi lain, amandel juga rentan mengalami peradangan atau infeksi, ketika ia gagal membunuh bakteri atau virus yang menyerangnya. Radang amandel disebut dengan tonsilitis, paling sering diderita anak-anak dan remaja (baca: amandel pada anak), meskipun lebih jarang, orang dewasa juga bisa menjadi korbannya.

Perlu diwaspadai juga, bahwa amandel dapat menular, mengingat penyebabnya adalah berbagai jenis virus dan bakteri. Sebagian besar kasus disebabkan oleh virus, untungnya kasus ini tidak berakibat serius. Berbeda dengan bakteri, seperti Streptococcus, jika tidak diobati komplikasi serius dapat terjadi. Baca: Obat Amandel di Apotik Paling Ampuh

ciri-ciri radang amandel (tonsilitis) akibat virus vs bakteri

Itulah pentingnya mengenal gejala dan ciri-ciri radang amandel agar pencegahan penularan dan pengobatan yang tepat dapat segera dilakukan.

Inilah 17 Gejala dan Ciri-ciri Amandel Meradang

Dalam kasus yang jarang terjadi, radang amandel ditandai dengan pembengkakan pada tenggorokan yang luar biasa sehingga menyebabkan kesulitan bernafas. Jika ini terjadi, maka segeralah ke dokter.

Temui dokter segera jika Anda mengalami gejala radang amandel seperti ini:

  • Demam yang lebih tinggi dari 39,5 ° C.
  • Sakit tenggorokan tidak hilang setelah dua hari.
  • Ada bintik-bintik atau bercak putih di permukaan amandel.
  • Kelemahan otot.
  • Leher kaku.
Gejala tonsilitis ringan biasanya membaik setelah 3-4 hari tanpa pengobatan, namun beberapa mungkin memerlukan perawatan medis.

Pengobatan apa yang bisa dilakukan di rumah?

Pada prinsipnya, mengobati radang amandel harus disesuaikan dengan penyebabnya, apakah infeksi virus atau bakteri. Namun demikian, perawatan di rumah yang akan di jelaskan di bawah ini bersifat umum, artinya dapat diterapkan untuk semua kasus radang amandel.

Jika ternyata virus adalah penyebabnya, maka perawatan rumah ini adalah satu-satunya pengobatan yang sudah mencukupi. Dokter tidak akan meresepkan antibiotik, dan penyakit akan sembuh dalam tujuh sampai 10 hari.

Adapun cara mengobati radang amandel di rumah meliputi:

  • Istirahat. Perbanyak istirahat, meskipun tidak harus terus menerus di kamar tidur.
  • Minum yang cukup. Banyak minum air akan menjaga kelembaban tenggorokan dan mencegah dehidrasi.
  • Makanan dan minuman yang menenangkan. Cairan hangat - kaldu, teh bebas kafein atau air hangat dengan madu - dapat menenangkan sakit tenggorokan. Konsumsilah makanan-makanan lunak.
  • Berkumur air garam. Tambahkan  1 sendok teh garam dapur ke dalam segelas air hangat, aduk hingga rata. Berkumurlah dengan air itu selama 30-60 detik lalu buang. Ulangi 3-4 kali sehari. Baca manfaatnya disini: Keampuhan Air Garam
  • Hindari iritan. Jauhkan ruangan dari asap rokok dan produk pembersih yang bisa mengiritasi tenggorokan.
  • Lozenges. Jika suka, permen pelega tenggorokan atau lozenges bisa membantu menenangkan tenggorokan.
  • Mengobati rasa sakit dan demam. Demam dan rasa sakit dapat diatasi dengan beberapa obat yang dijual bebas tanpa resep seperti parasetamol atau ibuprofen.

Bagaimana cara mencegah penularan radang amandel?

Cara mencegah agar terhindar dari tonsilitis:

  • Mencuci tangan dengan benar dan sering, terutama setelah kontak dengan seseorang yang sakit tenggorokan, batuk atau bersin.
  • Selalu mencuci tangan sebelum makan atau menyentuh hidung dan mulut.
  • Hindari menggunakan peralatan makan atau menikmati makanan bersama-sama, misal satu gelas untuk beberapa orang.
  • Jaga jarak dengan penderita.

Untuk membantu menghindari penyebaran infeksi bakteri atau virus ke orang lain, lakukan ini:

  • Penderita sebaiknya berdiam diri di rumah, tidak banyak bercakap dengan orang lain.
  • Tanyakan kepada dokter kapan sebaiknya anak kembali ke sekolah
  • Batuk atau bersin ke tisu atau, bila perlu, ke arah ketiak.
  • Mencuci tangan setelah bersin atau batuk.

Ingat, jangan sungkan memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan kondisi yang diderita, termasuk antibiotik apabila penyebabnya bakteri atau mungkin operasi amandel apabila tonsilitis sering kambuhan dan mengganggu kesehatan.


32 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Chow AW, et al. Evaluation of acute pharyngitis in adults. http://www.uptodate.com/contents/search.
What is the role of aspirin in triggering Reye's? National Reye's Syndrome Foundation. http://www.reyessyndrome.org/aspirin.html.
NINDS Reye's syndrome information page. National Institute of Neurological Disorders and Stroke. http://www.ninds.nih.gov/disorders/reyes_syndrome/reyes_syndrome.htm.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app