Sindrom Metabolik - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 14, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa itu Sindrom Metabolik ?

Sindrom metabolik adalah istilah medis dari kumpulan kondisi yaitu peningkatan tekanan darah, kadar glukosa darah, penumpukan lemak tubuh pada bagian pinggul, dan peningkatan kadargt;kolesterol total dan trigliserida dalam darah. Kondisi kondisi tersebut akan menyebabkan suatu sindrom yang bernama sindrom metabolik yang akan meningkatkan resiko terkena penyakit jantung, stroke serta diabetes.

Memiliki satu dari berbagai kondisi diatas tidak berarti bahwa Anda terkena sindroma metabolik, walaupun begitu, memiliki satu dari berbagai kondisi diatas tetap meningkatkan resiko terjadinya berbagai penyakit.

Penyebab dari Sindrom Metabolik

Sampai saat ini sindrom metabolik hanya diasosiasikan pada berat badan berlebih, obesitas, dan kurangnya aktifitas fisik, resistensi insulin. Pada umumnya, sistem pencernaan kita bekerja memecahkan makanan yang kita konsumsi menjadi glukosa, dan insulin-lah yang menjadi bahan bakar dan sistem transportasi glukosa kedalam sel. Pada orang dengan resistensi insulin maka glukosa tidak dapat masuk kedalam sel yang akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah.

Berbagai faktor resiko yang meningkatkan resiko terjadinya sindroma metabolik adalah usia, ras, obesitas, penyakit diabetes, penyakit kardiovaskular, fatty liver, atau PCOS (polycystic ovary syndrome)

Tanda dan Gejala dari Sindrom Metabolik

Tanda dan gejala sindrom metabolik sendiri adalah: 

  • Lingkar pinggang diatas normal. Lingkar pinggang yang dimaksud adalah lingkar pinggang diatas 80 cm untuk wanita dan 90 cm untuk pria.
  • Tekanan darah diatas 140/90 mmHg.
  • Kadar kolesterol HDL dibawah 40 mg/dl untuk pria, dan 50 mg/dl untuk wanita.
  • Kadar trigliserida >150 mg/dl.
  • Gula darah puasa tinggi >100 mg/dl.
  • Terjadi peradangan, pembengkakan dan iritasi pada bagian tubuh tertentu.
  • Rentan terjadi penyakit lain seperti DVT (deep vein thrombosis).

Pemeriksaan untuk Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik sendiri merupakan penyakit yang harus diperiksakan secara langsung ke dokter guna memastikan apa penyebabnya. Adapun beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan seorang dokter bila Anda terkena Sindroma metabolik ini adalah: 

  • Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan fisik sederhana untuk memeriksakan tekanan darah, keadaan organ tubuh dan antropometri tubuh.
  • Lab darah. Pemeriksaan lab darah seperti gula darah, kadar kolesterol,  trigliserida akan dilakukan untuk menentukan apakah Anda memiliki sindrom metabolik.

Pencegahan terhadap Sindrom Metabolik

Pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari kemungkinan terjadinya sindrom metabolik adalah, antara lain :

  • Menerapkan pola hidup sehat. Menghindari makanan rendah kalori, karbohidrat, garam, lemak jenuh serta makanan berpengawet serta memperbanyak konsumsi makan sehat, berserat seperti buah dan sayur sangat dianjurkan untuk mencegah penyakit jantung dan lemak di kemudian hari.
  • Berat badan ideal. Bila Anda mengalami obesitas, disarankan untuk menurunkan berat badan sampai mencapai berat badan ideal agar menurunkan kadar trigliserid dalam darah.
  • Mengonsumsi lemak baik. Mengonsumsi lemak tidak jenuh seperti olive oil, kacang, canola oil, omega 3 seperti yang terdapat pada salmon dan sarden yang baik untuk tubuh.
  • Minum air putih minimal 8 gelas atau setara dengan 2 liter per harinya.
  • Rutin berolahraga 3-4 kali seminggu dengan intensitas olahraga ringan sampai sedang dan dilakukan 30 – 45 menit sekali olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Mengurangi konsumsi alkohol dan rokok.
  • Rutin memeriksakan diri ke dokter untuk memeriksakan kesehatan Anda secara menyeluruh.

Pengobatan untuk Sindroma Metabolik

Beberapa pilihan terapi yang dapat digunakan untuk menangani masalah Sindroma metabolik sangat tergantung dari pemeriksaan fisik dan juga pemeriksaan penunjang lainnya, antara lain:

  • Modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup seperti yang sudah dijabarkan pada bagian pencegahan seperti melakukan olahraga teratur, konsumsi makanan sehat, menurunkan berat badan, mengurangi alkohol, dan lain lain dapat menjadi terapi bila dalam pemeriksaan memang menujukkan kelainan,
  • Obat-obatan yang sesuai. Obat – obatan seperti anti hipertensi, anti diabetik, anti kolesterol dan trigliserida mungkin diperlukan bila dengan perubahan dan modifikasi gaya hidup tidak dapat menurunkan kadar kadar gula, kolesterol, tekanan darah sampai ketahap normal.

Pengobatan sindrom metabolik bertujuan untuk mempertahankan berbagai penyakit agar terkontrol dan tidak menimbulkan komplikasi seperti stroke, diabetes melitus, aterosklerosis di kemudian hari. Pengobatan sindrom metabolik juga memerlukan pemantauan secara berkala dan sangat membutuhkan kerja sama antara tenaga medis dan penderitanya sendiri karena memang dibutuhkan kontrol rutin serta perubahan pola hidup menjadi lebih baik agar dapat terkontrol.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wang, S.S. Medscape (2017). Metabolic Syndrome (https://emedicine.medscape.com/article/165124-overview)
Slightham, C. Healthline (2016). Morbid Obesity. (https://www.healthline.com/health/weight-loss/obesity)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app