Vardenafil: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 20, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 14, 2019 Waktu baca: 3 menit

Vardenafil adalah salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengobati masalah disfungsi ereksi atau impotensi pada pria. Vardenafil masih tergolong obat baru dan pertama kali digunakan di benua Amerika dan Eropa. Obat ini bekerja dengan membantu mengalirkan darah ke penis sehingga penis dapat ereksi guna merangsang seksual.

Obat vardenafil merupakan obat golongan penghambat PDE5. Mekanisme golongan obat ini dengan menghambat degradasi spesifik cGMP Phosphodiesterase Tipe 5 di otot polos. 

Obat ini juga sering digunakan pada penderita hipertensi pulmonal karena otot polos juga ditemukan di paru-paru. Pada disfungsi ereksi, obat ini dapat memberikan suplai aliran darah ke pembuluh darah sekitar corpus cavernosum di penis sehingga penis dapat kembali ereksi.

Mengenai Vardenafil

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Obat disfungsi ereksi

Apa Itu Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi atau impotensi adalah ketidakmampuan penis pria untuk mengereksikan penis saat melakukan hubungan seksual. Kondisi ini menjadi dilema bagi para pria karena perassaan malu apabila ingin berkonsultasi ke dokter walaupun sebenarnya ada jalan keluar dari penyebab tersebut.

Terjadinya disfungsi ereksi ternyata dikaitkan dengan beberapa faktor diantaranya:

Akibat suatu penyakit
Riwayat penyakit seperti obesitas, diabetes, aterosklerosis, penyakit peyronie, sirosis hati, dan gagal ginjal.

Perokok
Disfungsi ereksi juga terjadi pada orang yang kecanduan rokok, serta keterkaitannya pada timbulnya penyakit PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis)

Gangguan psikologis
Gangguan psikologis dapat memungkinkan timbulnya disfungsi ereksi karena adanya peran otak dalam memicu ereksi pria. Terganggunya kerja otak akibat faktor psikologis menyebabkan menurunnya gairah seksual sehingga penis sulit untuk berdiri. Contoh gangguan psikologis yang dialami yaitu depresi, cemas, stres berkepanjangan

Faktor lingkungan
Faktor luar juga berdampak pada terjadinya disfungsi ereksi seperti hubungan antar pasangan, dan usia pria.

Hormon
Kadar hormon yang tidak seimbang juga berdampak pada terjadinya disfungsi ereksi, misalnya pada perubahan hormon tiroid baik hipertiroid atau hipotiroid serta hipogonadisme atau penurunan hormon testosteron.

Trauma
Trauma atau cedera yang merusak jaringan serta pembuluh darah pada penis juga beresiko pada rusaknya fungsi ereksi pada penis

Obat-obatan
Beberapa obat-obatan yang memiliki efek samping berupa disfungsi ereksi seperti antipsikotik, hipotensi, obat penurun kolesterol, dan obat kanker prostat.

Dosis dan Cara Pemberian Obat Vardenafil

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet sediaan 2,5 miligram, 5 miligram, 10 miligram, dan 20 miligram. Obat ini sebaiknya dikonsumsi 30 sampai 60 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Obat vardenafil dapat bertahan lebih dari 5 jam.

Obat vardenafil dapat larut di lidah sehingga meminum obat ini tidak perlu dengan air. Obat juga dapat dikonsumsi bersamaan dengan makan. Tetapi Obat ini tidak boleh diminum bersamaan dengan obat lain karena dapat menurunkan efektivitas obat.

Efek Samping Vardenafil

Obat vardenafil dapat memberikan efek samping ringan hingga berat. Efek samping yang sering dialami setelah konsumsi vardenafil antara lain:

  • Kepala pusing
  • Kulit kemerahan
  • dispepsia
  • lendir hidung
  • telinga berdenging
  • pembengkakan pada tangan dan kaki
  • sesak napas
  • nyeri dada
  • denyut jantung tidak teratur

Efek samping serius yang dapat terjadi adalah serangan jantung dan priapism atau ereksi penis yang berkepanjangan yang melebihi 4 jam. Apabila timbul gejala seperti ini sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan tindakan gawat darurat.

Interaksi Obat Vardenafil

Obat vardenafil ternyata memiliki interaksi yang perlu diperhatika karena dapat menganggu sistem organ di tubuh kita. Seperti pada pemberian obat vardenafil yang bersamaan dengan obat golongan nitrat dapat beresiko penurunan tekanan darah drastis dan hilangnya kesadaran atau pingsan. Obat lainnya yang memiliki interaksi apabila dikonsumsi bersamaan yaitu:

Perhatian

Obat vardenafil hendaknya tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki penyakit seperti berikut:

  • Kecanduan alkohol
  • Hemofilia
  • Hipotensi
  • Leukemia
  • NAION (non-arteric anterior ischemic optic neuropathy
  • Retinitis pigmentosa
  • Ullkus gastrum
  • Riwayat sindrom QT
  • Angina
  • Gagal jantung
  • Aritmia

 


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Levitra, Staxyn ODT (vardenafil) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/levitra-staxyn-odt-vardenafil-342872)
Vardenafil 20 mg tablets - Summary of Product Characteristics (SmPC). electronic medicines compendium (emc). (https://www.medicines.org.uk/emc/product/9658/smpc)
Comparison of clinical trials with sildenafil, vardenafil and tadalafil in erectile dysfunction. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15709885)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app