Turmeric: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Jun 25, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Sep 17, 2019 Waktu baca: 3 menit

Turmeric atau kunyit memiliki nama ilmiah Curcuma longa yang berasal dari keluarga Zingiberaceae atau temu-temuan. Asal kata Zingiber berasal dari bahasa Sansekerta singaberi yang artinya kuning. Turmeric merupakan salah satu tanaman yang banyak ditanam pada pekarangan rumah, kebun, dan hutan.

Turmeric adalah tanaman asli asal Asia Tenggara. Tanaman ini menyebar di Indonesia secara merata pada seluruh wilayah dan memiliki sebutan yang berbeda-beda pada setiap daerah, seperti Kunyir dalam bahasa Jawa, Koneng dalam bahasa Sunda, dan Jinten  dalam bahasa Lampung.

Turmeric biasanya digunakan sebagai penyedap rasa dan penetral bau anyir pada masakan. Tetapi, tanaman ini juga sering digunakan pada ramuan obat tradisional atau jamu yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Turmeric mempunyai kandungan minyak atsiri yang dapat mencegah asam lambung secara berlebihan dan menyembuhkan penyakit hati serta saluran empedu. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kunyit memiliki efek farmakologis seperti anti inflamasi, antibakteri, dan pelembab.

Kandungan Turmeric

Beberapa kandungan kimia dari rimpang turmeric per 100 gram, yaitu:

Turmeric memiliki beberapa komponen kimia lainnya yang terdapat pada bagian rimpang, yaitu minyak atsiri, pati, zat pahit, resim, selulosa dan beberapa kandungan mineral. Kandungan minyak atsiri sekitar 3-5%.

Kegunaan Turmeric

  • Merangsang semangat
  • Anti radang
  • Penyegar
  • Menurunkan kepekaan saraf peraba
  • Merangsang daya tahan tubuh
  • Menambah stamina
  • Pengharum obat atau makanan
  • Anti kejang
  • Mengurangi rasa lelah

Manfaat Turmeric

Turmeric memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, beberapa manfaat menurut penelitian ilmiah, yaitu:

Sebagai detoksifikasi

Turmeric memiliki peran untuk meningkatkan kemampuan dan fungsi hati untuk mendetoksifikasi dan menangkal radikal bebas dalam tubuh. Kandungan kurkumin yang dimiliki turmeric juga memiliki peran penting dalam membunuh zat beracun yang masuk dalam tubuh.

Mengobati kanker

Turmeric memiliki kandungan kurkumin yang mampu memberikan pengaruh secara signifikan untuk mengobati penyakit kanker.  Kurkumin juga dapat melindungi kerusakan DNA yang disebabkan oleh radikal bebas penyebab kanker.

Menurunkan kolesterol

Kandungan vitamin B6 dalam kunyit mampu menurunkan kolesterol dan mencegah resiko penyakit jantung dan aterosklerosis. Hal tersebut telah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang melibatkan beberapa orang untuk mengkonsumsi turmeric setiap hari selama seminggu. Hasilnya, turmeric efektif menurunkan kolesterol hingga 33% dan bekerja meningkatkan kolesterol baik.

Mencegah penyakit alzheimer

Kandungan kurkumin pada turmeric mampu meningkatkan dan mengaktifkan gen serta menekan pencegahan penyakit alzheimer. Kurkumin juga dapat membantu membersihkan penumpukan plak dari penumpukan protein kusut yang merupakan komponen utama penyebab Alzheimer.

Digunakan untuk kecantikan

Turmeric dapat digunakan untuk menghaluskan dan memberikan warna kuning langsat pada kulit. Olahan dalam bentuk bubuk biasanya dapat digunakan sebagai lulur, bahkan dicampurkan pada bahan kosmetik lainnya untuk bedak dan body lotion.

Membunuh bakteri

Turmeric memiliki efek anti mikroba yang dapat membunuh bakteri dan menghambat pertumbuhan sporanya dan kerap kali digunakan untuk mengawetkan makanan. Turmeric dapat membunuh beberapa jenis bakteri seperti Bacillus cereus, B. Subtilis, dan B. Megaterium.

Menurunkan depresi

Kandungan kurkumin dalam turmeric memiliki banyak manfaat, salah satunya berperan sebagai antidepresan untuk mengobati depresi. Depresi terjadi karena penurunan tingkat faktor neurotropik yang diturunkan dari otak (BDNF). Fungsi kurkumin yaitu meningkatkan BDNF serta memicu hormon serotonin dan dopamine untuk memberikan rasa bahagia.

Efek Samping penggunaan Turmeric

Penggunaan pada dosis rendah tidak ditemukan efek samping yang merugikan, tetapi pada penggunaan dosis yang tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti reaksi alergi, pendarahan, gangguan hati, kontraksi uterus,  dan gangguan perut.

Hindari penggunaan bagi ibu hamil dan menyusui, penderita diabetes, dan orang yang kekurangan zat besi. Turmeric juga dapat mengurangi tingkat kesuburan pada pria. Anda disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakan turmeric untuk menghindari efek samping yang merugikan. 


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bhowmik, Debjit & Kumar, K & Chandira, Margret & Jayakar, Balasundaram. (2008). Turmeric: A Herbal and Traditional Medicine. Arch Appl Sci Res. 1.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/268268687_Turmeric_A_Herbal_and_Traditional_Medicine)
Singletary, Keith. (2010). Turmeric: An Overview of Potential Health Benefits. Nutrition Today. 45. 216-225. 10.1097/NT.0b013e3181f1d72c.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/232129880_Turmeric_An_Overview_of_Potential_Health_Benefits)
Labban, Louay. (2014). Medicinal and pharmacological properties of Turmeric (Curcuma longa): A review. Int J Pharm Biomed Sci.. 5. 17-23.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/262005934_Medicinal_and_pharmacological_properties_of_Turmeric_Curcuma_longa_A_review)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app