Curcuma FCT: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 2 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Curcuma FCT adalah suplemen makanan untuk menambah atau meningkatkan nafsu makan serta memperbaiki fungsi hati.
  • Mengandung ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang juga dapat mengatasi masalah amenore (tidak haid) hingga penyakit kuning.
  • Untuk meningkatkan nafsu makan, dosis Curcuma FCT dibutuhkan 1-2 tablet sehari. DIminum setelah makan atau bersamaan dengan makanan.
  • Meski tergolong suplemen makanan, Curcuma FCT juga dapat menimbulkan efek samping seperti mual ringan hingga iritasi lambung atau nyeri ulu hati.
  • Klik untuk mendapatkan Curcuma FCT atau vitamin & suplemen lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Curcuma FCT adalah suplemen makanan dari ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) untuk menambah atau meningkatkan nafsu makan serta memperbaiki fungsi hati. Obat ini dapat dibeli tanpa resep dokter untuk membantu mengatasi masalah anoreksia (penurunan nafsu makan) dan ikterus (penyakit kuning).

Kegunaan suplemen Curcuma FCT lainnya termasuk untuk mengatasi masalah amenore (tidak haid), pemeliharaan fungsi hati, dan penyumbatan saluran empedu. 

Mengenai Curcuma FCT

Golongan

Jual bebas

Kemasan

1 dos isi 10 strip @ 10 tablet

Kandungan

Tiap tablet mengandung 20 mg ekstrak Curcuma xanthorrhiza.

Manfaat Curcuma FCT

Kandungan temulawak pada Curcuma FCT memiliki fungsi tersendiri untuk membantu meningkatkan nafsu makan. Secara lebih rinci, berikut manfaat temulawak atau Curcuma xanthorrhiza dalam Curcuma FCT:

Sementara itu, kandungan katagoga dalam Curcuma xanthorrhiza berfungsi untuk memelihara fungsi hati. Katagoga juga memproduksi empedu dalam hati dan merangsang pengosongan kandung empedu.

Berdasarkan penjelasan mengenai kandungan suplemen tersebut, maka suplemen ini dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit, yaitu:

Kontraindikasi

Banyak sekali manfaat Curcuma FCT, namun tidak semua orang bisa menggunakan suplemen ini. Curcuma FCT tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi seperti di bawah ini:

  • Memiliki hipersensitif atau alergi terhadap kandungan suplemen ini.
  • Tidak ditemukan data bahwa suplemen ini tidak baik dikonsumsi oleh wanita hamil atau ibu menyusui.

Dosis Curcuma FCT

Suplemen herbal ini aman untuk dikonsumsi baik anak-anak maupun dewasa. Adapun dosis yang dianjurkan sebagai berikut:

  • Pasien dengan gangguan selera makan: 1-2 tablet setiap hari.
  • Penderita gangguan ikterus akibat sumbatan: dosis awal 1-2 tablet per hari. Jika diperlukan, dosis bisa ditambahkan menjadi 3 tablet sehari.
  • Penderita gejala amenore: 1-2 tablet setiap hari, dimulai pada hari pertama siklus menstruasi.

Efek Samping Curcuma FCT

Seperti halnya dengan suplemen yang lainnya, suplemen ini juga berpotensi menyebabkan efek samping. Efek samping Curcuma FCT yang umum terjadi ketika digunakan berlebihan diantaranya:

Peringatan

Sebelum dan selama menggunakan obat suplemen ini, perhatikan hal-hal berikut:

  • Obat ini sebaiknya diminum setelah makan atau bersamaan dengan makan untuk mencegah terjadinya iritasi lambung.
  • Anda dapat mengonsumsi pada waktu yang diinginkan, namun pastikan ada jarak yang cukup lama tiap pemberian obat dalam satu hari
  • Simpanlah obat ini pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya matahari. Selain itu, simpan obat ini di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Pemakaian harus dihentikan apabila muncul efek samping yang berbahaya, seperti ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi. Selalu berkonsultasi dengan dokter terkait gejala yang sering muncul ketika Anda tidak mengonsumsi suplemen ini.

Gunakan suplemen ini sesuai dengan dosis yang disarankan oleh dokter. Jangan sekali-kali memutuskan untuk meminumnya lagi tanpa saran atau petunjuk dari dokter. Apabila Anda lupa meminumnya, makan segera konsumsi saat Anda ingat dan jangan pernah menambah dosis suplemen pada jadwal yang berikutnya.

Artikel terkait:


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Foods. Curcumin: A Review of Its' Effects on Human Health. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5664031/). 2017.
Healthline. 10 Proven Health Benefits of Turmeric and Curcumin. (https://www.healthline.com/nutrition/top-10-evidence-based-health-benefits-of-turmeric). 13 Juli 2018.
WebMD. Turmeric and Curcumin: Health, Spice, and Supplement Information. (https://www.webmd.com/diet/supplement-guide-turmeric).

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app