Mengenai Trazodone
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Obat antidepresi
Manfaat Trazodone
Trazodone adalah obatan anti depresi yang berdampak pada senyawa kimia (serotonin) dalam otak yang mungkin tidak seimbang pada pasien dengan gangguan depresi. Biasa digunakan dalam perawatan gangguan depresi mayor.
Depresi adalah kondisi medis seseorang yang mengakibatkan perasaan sedih dan tanpa harapan yang berlangsung lama. Depresi dapat ditandai dengan gangguan tidur, hilang ketertarikan pada hal-hal yang pernah disukai, penurunan nafsu makan, perubahan suasana hati.
Gangguan depresi dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.
Cara kerja trazodone adalah dengan membantu meningkatkan suasana hati, nafsu makan dan tingkat energi yang juga mengurangi rasa cemas dan gangguan sulit tidur yang sering direlasikan dengan depresi.
Dosis Trazodone
Dosis yang umum diberikan untuk pasien dewasa adalah:
- Tablet rilis-cepat Dosis awal: 150 mg per hari dengan dosis yang dibagi Dosis perawatan: dapat ditingkatkan 50 mg per hari setiap 3 sampai 4 hari. Dosis maksimal untuk pasien rawat jalan tidak melebihin 400 mg per hari, sedang dosis maksimal untuk pasien rawat inap tidak melebihi 600 mg per hari.
*obat harus diminum setelah makan
- Tablet rilis-lambat Dosis awal: 150 mg 1 kali per hari Dosis perawatan: dapat ditambah 75 mg/hari setiap 3 hari dengan dosis maksimal 375 mg
* obat harus diminum pada waktu yang sama setiap hari, disarankan malam hari sebelum tidur dengan kondisi perut kosong
Efek samping Trazodone
Pengobatan trazodone idealnya adalah untuk meningkatkan serotonin dan jarang mengakibatkann serotonin syndrome. Namun resiko tetap ada ketika pasien mengosumsi obatan lain untuk meningkatkan serotonin.
Bersamaan dengan manfaat yang diberikan, trazodone juga dapat memberikan efek samping yang tidak diinginkan, pada setiap pasien efek samping dapat bervariatif berdasarkan toleransi tubuh pada trazodone.
Efek samping yang sering muncul namun tidak memerlukan penanganan medis segara adalah:
- Kantuk dan pusing
- Perubahan daya lihat
- Konstipasi
- Mulut kering dan perubahan rasa
Sedangkan efek samping yang lebih serius dan memerlukan penangan medis segera meliputi:
- Nyeri atau rasa tertekan di daerah dada, rahang terasa kaku, nyeri menyebar dimulai dari tangan menuju ke bahu
- Sakit kepala yang disertai nyeri dada, kepala pusing berat, pingsan dan jantung berdebar kencang seperti dipukul
- Tingkat serotonin yang tinggi dalam tubuh; dengan ciri-ciri seperti gelisah, demam, halusinasi, kata-kata yang tidak teratur, lemah yang sangat, muntah, kehilangan kordinasi, berasa tidak seimbang
- Reaksi sistem Saraf yang buruk; dengan ciri-ciri seperti kaku otot, merasa seperti ingin pingsan, demam tinggi, berkeringat, kebingungan, detak jantung cepat dan tidak teratur, gemetar
- Penurunan daya lihat seperti seperti penglihatan menyempit, nyeri atau bengkak pada area mata, melihat lingkaran cahaya pada sinar
- Tingkat sodium yang tinggi dalam tubuh; dengan ciri-ciri seperti mual, muntah, hilang kordinasi, pingsan, gelisah, demam, halusinasi, detak jantung cepat, terlalu aktif
Hentikan pemakain dan segera menghubungi dokter jika pasien pria mengalami ereksi penis yang sangat menyakitkan atau berlangsung 6 jam atau lebih.
Trazodone tidak boleh digunakan untuk pasien anak, ibu menyusui juga tidak boleh menggunakan obat ini karena belum adanya informasi bahwa obat tidak dapat disalurkan melalui ASI kepada anak.
Ibu hamil yang menggunakan trazodone dapat mengakibatkan masalah paru-paru serius dan komplikasi lainnya untuk bayi. Namun berhenti menggunakan trazodone memungkinkan kekambuhan depresi, konsultasikan dengan dokter jika pasien sedang hamil atau berencana untuk hamil.
Interaksi Obat
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:
- Amifampridine
- Cisapride
- Dronedarone
- Fluconazole
- Isocarboxazid
- Ketoconazole
- Linezolid
- Metoclopramide
- Procarbazine
- Rasagiline
- Sparfloxacin
- Tranylcypromine
Perhatian
Pasien yang memiliki alergi terhadapa trazodone tidak boleh menggunakannya, reaksi alergi dapat termasuk namun tidak terbatas pada gejala pusing, mual, muntah, rasa tersengat, pingsan, bengkak pada wajah, lidah atau leher.
Untuk memastikan trazodone aman digunakan pasien, dokter wajib tahu jika pasien memiliki:
- Glaukoma
- Sakit jantung
- Gangguan pembekuan darah atau pendarahan
- Gangguan bipolar
- Riwayat kecanduan obat atau keinginan bunuh diri
- Pasien mengalami serangan jantung belum lama
- Kejang atau epilepsi
- Riwayat Long QT syndrome
Trazodone dapat berinteraksi dan mengakibatkan efek samping berbahaya jika digunakan bersamaan dengan:
- Obatan MAO inhibitor, pasien harus menunggu paling sedikit 14 sebelum dan setelah menggunakan trazodone
- Obatan ritme jantung seperti amiodarone, sotalol, quinidine, ibutilide, dofetilide, flecainide, disopyramide
- Obatan malaria seperti halofantrine, chloroquine
- Obatan kanker seperti vandetanib, arsenic trioxide
- Obatan antibiotik seperti moxifloxacin, levofloxacin, erythromycin, azithromycin, clarithromycin, pemtamidine