Tes Kesehatan Yang Wajib Dilakukan!

Dipublish tanggal: Mar 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Tes Kesehatan Yang Wajib Dilakukan!

Setiap orang pasti menginginkan tubuh yang sehat.Tubuh yang sehat akan terasa sangat berharga jika seseorang sudah merasakan sakit. Namun kebanyakan orang baru sadar akan pentingnya tubuh yang sehat saat suatu penyakit menyerang.

Seperti kata pepatah yang sering kita dengar, “mencegah lebih baik dari pada mengobati.” Untuk menjaga agar tubuh tetap sehat maka biasanya seseorang akan melakukan tes skrining kesehatan setiap 6 bulan sekali atau yang biasa kita sebut dengan medical cek-up.

Skrining kesehatan ini dapat dilakukan oleh siapa saja baik wanita maupun pria dan biasanya dilakukan pada usia 20-an hingga usia lanjut. Tujuan dilakukannya skrining kesehatan ini yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit, karena makin dini suatu penyakit terdeteksi maka makin cepat tindakan yang dapat dilakukan untuk pencegahannya. Biasanya terdapat beberapa tes yang wajib dilakukan saat skrining kesehatan atau medical cek up.

Sebelum melakukan tes darah dan tes lainnya biasanya hal pertama yang penting dilakukan yaitu mengukur tekanan daran dan berat badan Anda. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tubuh Anda apakah tekanan darah dan berat badan Anda dalam keadaan normal atau tidak.

Jika terdapat masalah, apakah melebihi normal atau kurang dari normal biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan beberapa aktivitas atau memberikan beberapa pengobatan.

Berikut pada artikel ini akan membahas tentang tes kesehatan yang wajib dilakukan saat skrining kesehatan atau medical cek-up. selamat membaca.

Tes darah

Tujuan dilakukan cek darah atau pemeriksaan laboratorium yaitu untuk mengetahui kondisi tubuh secara kesuluruhan. Data ini tentu saja tidak hanya penting untuk mengobati penyakit, tetapi juga berguna untuk memonitor kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut beberapa jebis tes darah yang sebaiknya dilakukan untuk memonitor kesehatan:

1. Pemeriksaan gula darah

Tes gula darah identik dengan penyakit diabetes.  Tubuh pasien yang menderita diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau merespons hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang. Nilai normal:

  • Glukosa Puasa: < 100 mg/dl
  • HbA1c normal antara 4% sampai 5,6%
  • Urine Rutin: Glukosa Negative

2. Periksaan lemak atau kolesterol

Tes darah ini berfungsi mengukur kadar lemak dalam tubuh. Mengukur kadar lipid dalam darah akan memberitahu Anda kadar kolesterol dan trigliserida yang keduanya berpengaruh terhadap kesehatan jantung.

3. Pemeriksaan fungsi ginjal

Ginjal memiliki fungsi sebagai penyaring kotoran dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urine. Tujuan pemeriksaan fungsi ginjal adalah untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada fungsi ginjal seseorang, atau yang biasa disebut dengan istilah gagal ginjal.

4. Pemeriksaan fungsi hati

Seperti yang kita ketahui hati atau liver berfungsi untuk menyaring zat-zat beracun dalam tubuh. Tes fungsi hati merupakan seperangkat tes darah untuk mengukur kadar enzim hati, protein, dan zat lainnya. Tes fungsi hati digunakan untuk membantu mendiagnosis ada tidaknya penyakit hati atau penyakit liver, menilai tingkat kerusakan hati, dan lain-lain.

Cek kesehatan gigi

Tidak ada seorang pun yang terbebas dari plak dan karang gigi. Karena itu, dokter menyarankan untuk memeriksakan kesehatan mulut, gigi dan gusi setiap 6 bulan sekali sejak dini untuk mendeteksi kondisi-kondisi seperti abses atau bengkak bernanah akibat infeksi, kerusakan di antara gigi, kerusakan tulang rahang, gigi impaksi akibat gigi bungsu tumbuh tidak normal, kista atau tumor dan masalah mlut dan gigi lainnya.

Tes kesehatan mata

Saat ini sebagian besar anak muda terlebih yang usia 20-an, hampir setiap hari menghabiskan waktunya di depan layar televisi atau gadget. Meskipun awalnya Anda merasa tidak ada masalah dengan kondisi tersebut, tapi kebiasaan itu bisa membuat mata Anda lambat laun akan bermasalah. Lakukanlah tes mata, apalagi saat Anda sudah sering merasa pandangan kabur, pusing, dan nyeri pada mata.

Tes pendengaran

Dapatkan tes audiogram yang memeriksa pendengaran Anda. Setidaknya jika Anda berusia 50 tahun, lakukan audiogram setahun sekali terutama jika Anda mengalami masalah pendengaran.

Tes kepadatan tulang

Tes ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tulang dan membantu mendiagnosis osteoporosi sejak dini. Pemeriksaan dilakukan dengan melakukan X-ray atau CT scan. Tes bisa dilakukan oleh siapa saja baik wanita maupun pria, namun umumnya tes dilakukan pada usia diatas 60 tahun keatas, atau siapa pun yang berisiko osteoporosis.

Tes urin dan feces

Pada orang normal dan sehat biasanya tidak akan terjadi masalah pada urin atau fecesnya. Tapi tes ini dikatan tidak normal jika terdapat masalah seperti adanya bakteri atau senyawa lain seperti darah, protein dal lain-lain di dalam urin atau feces.

Selain tes-tes yang telah dijelaskan seperti diatas, khususnya pada wanita terdapat beberapa tes lain yang dapat dilakukan seperti, tes payudara, pap smear, tes tiroid hormone dan lain-lain. Jika Anda ingin melakukan tes skrining kesehatan alangkah baiknya Anda bertanya terlebih dahulu ke dokter untuk mengetahui tes wajib apa saja yang penting untuk Anda lakukan sesuai dengan kondisi atau masalah kesehatan Anda. Semoga bermanfaat.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
4 important blood tests for women-and what the results mean. Harvard Health. (https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/4-important-blood-tests-for-women-and-what-the-results-mean)
7 Medical Tests Every Man Needs. Health.com. (https://www.health.com/mind-body/7-medical-tests-every-man-needs)
Health screenings for women ages 18 to 39. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/ency/article/007462.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app