Taurine: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 27, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Okt 1, 2019 Waktu baca: 6 menit

Taurin adalah asam amino sulfonat atau asam amino yang merupakan sebuah bahan kimia penyusun protein. Taurin ditemukan dalam jumlah besar di otak, retina, jantung, dan sel darah atau yang biasa disebut sebagai trombosit. Sumber makanan terbaik untuk taurin ialah daging dan ikan.

Taurin disebut sebagai "asam amino bersyarat," supaya bisa dibedakan dari "asam amino esensial." "Asam amino bersyarat" dapat diproduksi oleh tubuh, tetapi "asam amino esensial" tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari makanan. 

Orang yang tubuhnya tidak dapat memproduksi taurin, karena suatu alasan lainnya, harus memperoleh seluruh taurin yang dibutuhkan dari makanan atau suplemen. 

Sebagai contoh, pada bayi yang tidak disusui harus mendapatkan suplemen karena kemampuan mereka untuk memproduksi taurin belum berkembang dan kandungan susu sapi tidak memiliki taurin yang cukup. 

Oleh karena itu, taurin sering ditambahkan ke dalam susu formula bayi. Orang yang menggunakan pipa makanan/sonde juga sering membutuhkan taurin, sehingga taurin ditambahkan ke produk nutrisi yang mereka gunakan. Kelebihan taurin diekskresikan oleh ginjal.

Beberapa orang menggunakan suplemen taurin sebagai obat untuk mengobati gagal jantung kongestif, tekanan darah tinggi, penyakit hati (hepatitis), kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), dan fibrosis kistik. 

Kegunaan lainnya termasuk gangguan kejang (epilepsi), autisme, attention deficit-hyperactivity disorder (ADHD), masalah mata (gangguan retina), diabetes, psikosis dan alkoholisme. Selain itu, taurin juga digunakan untuk meningkatkan kinerja mental, untuk mencegah efek samping dari kemoterapi dan sebagai antioksidan

Antioksidan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang dihasilkan dari reaksi kimia tertentu yang melibatkan oksigen (oksidasi).

Bagaimana cara kerjanya?

Para peneliti tidak yakin mengapa taurin tampaknya bisa memperbaiki kondisi gagal jantung kongestif. Ada beberapa bukti bahwa taurin meningkatkan fungsi ventrikel kiri, salah satu ruang jantung. 

Taurin juga dapat memperbaiki kondisi gagal jantung karena tampaknya mampu menurunkan tekanan darah dan menenangkan sistem saraf simpatik, yang seringkali terlalu aktif pada orang dengan tekanan darah tinggi dan gagal jantung kongestif. 

Sistem saraf simpatik adalah bagian dari sistem saraf yang merespons stres.

Kegunaan & Efektivitas

Mungkin efektif untuk:

  • Gagal jantung kongestif. Mengkonsumsi 2-3 gram taurin sebanyak satu hingga dua kali sehari selama 6-8 minggu tampaknya memperbaiki fungsi jantung dan gejala pada pasien dengan gagal jantung sedang (New York Heart Association (NYHA) kelas fungsional II) hingga gagal jantung parah (New York Heart Association (NYHA) kelas fungsional IV). Beberapa pasien dengan gagal jantung parah mengalami peningkatan klasifikasi fungsional dari NYHA kelas IV ke II setelah 4-8 minggu perawatan. Perbaikan tampaknya terus berlanjut selama pengobatan taurin dilanjutkan hingga satu tahun.
  • Penyakit hati (hepatitis). Penelitian awal menunjukkan bahwa menggunakan 1,5-4 gram taurin setiap hari hingga 3 bulan dapat meningkatkan fungsi hati pada orang dengan hepatitis.

Mungkin tidak efektif untuk:

  • Perkembangan bayi. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu formula yang mengandung taurin selama 12 minggu tidak mempengaruhi berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, atau perilaku pada bayi.
  • Performa olahraga. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 1-6 gram taurin sebelum berolahraga tidak meningkatkan kinerja olahraga secara keseluruhan. Menggunakan produk yang mengandung taurin yang dikombinasikan dengan bahan-bahan lain dapat meningkatkan kinerja bersepeda, tetapi tidak meningkatkan kinerja olahraga atau sprint. Namun, masih tidak jelas apakah manfaat suplemen kombinasi taurin dikarenakan oleh taurin, bahan-bahan lain, atau kombinasinya.

Tidak terdapat cukup bukti untuk:

  • Penyakit mata yang disebut degenerasi makula terkait usia. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen gizi yang mengandung taurin dan perawatan standar selama 6 bulan, dapat meningkatkan penglihatan pada orang dengan degenerasi makula terkait usia.
  • Mual dan muntah karena kemoterapi. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi taurin dapat meningkatkan gejala mual muntah pada pasien yang menerima kemoterapi.
  • Efek samping kemoterapi. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi taurin selama 6 bulan dapat mencegah kerusakan hati dan ginjal yang disebabkan oleh kemoterapi.
  • Fibrosis kistik. Suplementasi taurin mungkin berguna apabila digunakan bersamaan dengan pengobatan biasa untuk mengurangi tinja berlemak (steatorrhea) pada anak-anak dengan fibrosis kistik. Namun, taurin tampaknya tidak memperbaiki pertumbuhan, fungsi paru-paru, atau gejala fibrosis kistik lainnya.
  • Diabetes. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi 1,5 gram taurin dua kali sehari selama 4 bulan tidak mempengaruhi gula darah, lemak darah, atau kadar insulin pada penderita diabetes.
  • Kelelahan. Penelitian awal menunjukkan bahwa meminum minuman energi yang mengandung taurin sebelum mengemudi dapat mengurangi kelelahan pengemudi.
  • Radang lambung yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori (H pylori). Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi 500 mg taurin sebanyak dua kali sehari dan dilakukannya perawatan konvensional selama 6 minggu dapat mengurangi infeksi H. pylori dan meningkatkan penyembuhan maag.
  • Tekanan darah tinggi. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi 6 gram taurin setiap hari selama 7 hari atau 1,6 gram taurin setiap hari selama 12 minggu dapat mengurangi tekanan darah pada orang dengan tekanan darah tinggi.
  • Anemia karena kekurangan zat besi. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi zat besi dan1000 mg taurin mampu meningkatkan jumlah sel darah merah dan kadar zat besi pada wanita dengan anemia karena kekurangan zat besi.
  • Kinerja mental. Penelitian klinis awal menunjukkan bahwa taurin, dalam kombinasi dengan kafein dan vitamin B (Minuman Energi Red Bull), dapat meningkatkan konsentrasi dan kemampuan nalar pada remaja, tetapi tidak meningkatkan daya ingat.
  • Nyeri otot. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 2 gram taurin dan asam amino rantai cabang (AARC) dalam satu waktu sebanyak tiga kali sehari selama 2 minggu dapat mengurangi nyeri otot pada orang sehat yang tidak berolahraga secara teratur.
  • Penyakit pengecilan otot karena kelainan genetika (distrofi miotonik). Penelitian awal menunjukkan bahwa meminum taurin 100-150 mg/kg selama 6 bulan pada orang dengan distrofi miotonik bisa meningkatkan kemampuan untuk mengendurkan otot.
  • Pemulihan dari operasi. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi taurin setiap hari selama 7 hari tidak meningkatkan pemulihan atau mencegah kematian pada orang tua setelah operasi patah tulang pinggul.
  • Psikosis. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi taurin bersamaan dengan obat yang diresepkan untuk psikosis dapat mengurangi beberapa gejala pada orang dewasa muda yang mengalami psikosis untuk pertama kalinya.
  • Kurang tidur. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi taurin plus kafein atau produk kombinasi yang mengandung taurin, kafein, dan vitamin B (Minuman Energi Red Bull) dapat mengurangi rasa kantuk dan memperbaiki waktu reaksi pada orang yang kurang tidur.
  • Kondisi lain.

Dosis Taurine

Dosis berikut telah dipelajari dalam penelitian ilmiah:

SECARA ORAL:

Gagal jantung kongestif: 1,5-6 gram taurin per hari yang dibagi dalam dua atau tiga dosis.

Hepatitis: 1,5-4 gram taurin setiap hari selama 3 bulan.

Efek samping & Keamanan

Taurin MUNGKIN AMAN bagi orang dewasa dan anak-anak apabila diminum dalam jumlah yang sesuai. Sebuah studi menyatakan bahwa taurin telah digunakan dengan aman pada orang dewasa selama satu tahun dan pada anak-anak selama 4 bulan. 

Tidak ada laporan efek samping yang terkait dengan penggunaan taurin oleh orang-orang yang terdaftar dalam studi penelitian. Namun, ada satu laporan kerusakan otak pada bodybuilder yang mengonsumsi kombinasi sekitar 14 gram taurin, insulin dan steroid anabolik. 

Tidak diketahui apakah kerusakan otak tersebut disebabkan oleh taurin atau obat lain yang diminum.

Pencegahan & peringatan khusus:

  • Ibu hamil dan menyusui: Tidak ada informasi yang cukup tentang keamanan taurin pada Ibu hamil dan menyusui. Hindari penggunaannya.
  • Gangguan bipolar: Ada beberapa kekhawatiran bahwa mengonsumsi terlalu banyak taurin dapat memperburuk gangguan bipolar. Dalam satu kasus, seorang pria berusia 36 tahun dengan gangguan bipolar yang terkontrol cukup dirawat di rumah sakit dengan gejala mania setelah mengonsumsi beberapa kaleng minuman energi yang mengandung taurin, kafein, inositol, dan bahan-bahan lain (Minuman Energi Red Bull) selama 4 hari. Tidak diketahui apakah kondisi tersebut dikarenakan oleh taurin, kafein, inositol, bahan lain, atau kombinasi bahan-bahan tersebut.

Interaksi

Interaksi sedang

Berhati-hatilah dengan kombinasi ini!

Lithium berinteraksi dengan TAURINE

Taurin mungkin memiliki efek seperti pil air atau "diuretik." Mengkonsumsi taurin dapat menurunkan kemampuan tubuh menghilangkan lithium. Hal ini dapat meningkatkan jumlah lithium dalam tubuh dan menghasilkan efek samping yang serius. 

Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda sebelum menggunakan produk ini apabila Anda juga menggunakan lithium. Dosis lithium Anda mungkin perlu diubah.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Taurine Uses, Benefits & Dosage. Drugs.com. (https://www.drugs.com/npp/taurine.html)
De Luca, A., Pierno, S. & Camerino, D.C. Taurine: the appeal of a safe amino acid for skeletal muscle disorders. J Transl Med 13, 243 (2015). https://doi.org/10.1186/s12967-015-0610-1. Journal of Translational Medicine. (https://translational-medicine.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12967-015-0610-1)
Schaffer, S.W., Ju Jong, C., KC, R. et al. Physiological roles of taurine in heart and muscle. J Biomed Sci 17, S2 (2010). https://doi.org/10.1186/1423-0127-17-S1-S2. Journal of Biomedical Science. (https://jbiomedsci.biomedcentral.com/articles/10.1186/1423-0127-17-S1-S2)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app