Halo dok, selamat siang. 17 Februari yang lalu saya dikuret soalnya terdapat mola parsial. Hari ini saya coba test pakai testpack ternyata hasilnya masih positif dok. Saya mau tanya dok, gimana caranya menurunkan BHCG tanpa harus melalui kemoterapi dok? Apakah ada cara yang alami dok?

Halo, terima kasih telah menghubungi HonestDocs. Mola hidatidosa atau hamil anggur adalah salah satu bagian dari penyakit trofoblastik gestasional, yang disebabkan oleh gangguan plasenta. Mola hidatidosa sendiri terbagi menjadi parsial (sebagian) dan komplit. Kehamilan mola walaupun dikatakan jinak, namun penyakit ini berpotensi menjadi suatu keganasan, seperti mola invasif atau koriokarsinoma. Salah satu tolak ukur dari penyakit ini adalah kadar hormon β-hCG dalam tubuh. Bila terdapat kenaikan level secara persisten maka kondisi ini termasuk penyakit neoplasia trofoblastik gestasional. Follow-up yang dilakukan setelah kehamilan mola salah satunya adalah pemeriksaan hormon β-hCG serum setiap 2 minggu. Pemeriksaan ini mengukur kadar hormon HCG secara kualitatif. Bila hasil pemeriksaan terus menetap atau semakin meningkat dalam 2 kali pemeriksaan berturut-turut, maka saran berikutnya adalah kemoterapi. Pemeriksaan kadar β-hCG menggunakan testpack (urin) sebaiknya diulang atau dilakukan pemeriksaan kadar β-hCG serum. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan kesalahan interpretasi pada testpack. Serta, pemeriksaan β-hCG serum akan memberikan hasil yang lebih tepat. Kemoterapi merupakan tatalaksana lebih lanjut pada mereka yang memiliki kadar β-hCG yang menetap atau meningkat dan harus dilakukan karena potensi penyakit trofoblastik gestasional yang dapat menjadi keganasan. Tatalaksana lainnya yang dapat disarankan adalah operasi pengangkatan rahim (histerektomi), apabila pasien sudah tidak ingin memiliki anak lagi. Hal ini dapat mengurangi jumlah kemoterapi yang dibutuhkan. Hingga saat ini tidak ada penelitian mengenai cara alami menurunkan kadar β-hCG. Yang dapat kami sarankan adalah sebaiknya Anda periksakan diri ke Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Semoga bermanfaat!