Lyrica: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 10, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Apr 24, 2019 Waktu baca: 4 menit

Tidak banyak dari kita yang pernah mendengar tentang obat yang satu ini. Lyrica (Pregabalin) adalah obat yang sangat bermanfaat dalam penanganan berbagai kasus penyakit yang berkaitan dengan saraf, baik diberikan tersendiri maupun dalam kombinasi dengan obat lainnya. Mari kita telaah lebih lanjut mengenai obat yang satu ini.

Mengenai Lyrica

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Kapsul

Kandungan:

Pregabalin (antikonvulsan)

Apa itu Lyrica?

Lyrica atau Pregabalin ( nama generik) adalah obat yang dapat mengurangi hantaran signal nyeri dari saraf yang rusak sehingga digunakan dalam pengobatan nyeri saraf (neuralgia), epilepsi, fibromialgia dan gangguan cemas menyeluruh. Selain itu, Lyrica juga dapat diresepkan oleh dokter dalam penanganan kasus Restless Leg Syndrome, pencegahan serangan migraine, dan gejala putus alkohol.

Pada penanganan nyeri saraf, Lyrica (Pregabalin) direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk nyeri yang dikarenakan neuropati diabetes (kerusakan saraf karena kencing manis), post herpetic neuralgia (nyeri yang timbul setelah infeksi Herpes Zoster), nyeri karena Spinal Cord Injury (cedera sumsum tulang belakang) dan Central Neuropathic Pain (nyeri dikarenakan adanya kerusakan atau gangguan pada sistem saraf pusat, yaitu pada otak ataupun batang otak).

Lyrica (Pregabalin)adalah termasuk salah satu obat lini pertama yang digunakan dalam terapi gangguan cemas menyeluruh dan memiliki efek anti cemas yang setara dengan obat-obat golongan benzodiazepam tetapi memiliki resiko lebih rendah untuk terjadinya ketergantungan terhadap obat. Efek Lyrica (Pregabalin) ini umumnya timbul setelah penggunaan kurang lebih 1 minggu dan menurut pengamatan jangka panjang obat ini menunjukkan efektivitas terapi yang baik tanpa adanya pembentukan toleransi dosis (kebutuhan menaikkan dosis). 

Lebih lanjut, Lyrica (Pregabalin) juga memiliki efek positif terhadap pola tidur dan menimbulkan gangguan kognitif dan psikomotorik yang lebih rendah daripada obat-obat golongan benzodiazepam sehingga pasien diharapkan masih dapat mengambil keputusan, menyetir kendaraan sendiri dan bekerja seperti orang lain pada umumnya.

Sebagai anti kejang pada epilepsi, Lyrica (Pregabalin) biasa diberikan dalam kombinasi bersama obat lain dan ketika diberikan tersendiri kurang terlihat manfaatnya bila dibandingkan dengan golongan anti kejang lainnya.

Dosis dan Cara Pemakaian Lyrica (Pregabalin)

Lyrica (Pregabalin) adalah obat yang diresepkan dokter dan tersedia dalam sediaan kapsul berbagai dosis antara 25-300mg. Dosis terapi umumnya adalah 300 mg per hari, dibagi dalam 2-3 kali pemberian. Dosis maksimum adalah 450 mg per hari untuk penanganan fibromialgia dan 600mg per hari untuk nyeri saraf dan penanganan kejang. Lyrica (Pregabalin) sebaiknya diminum pada saat yang sama setiap harinya, sebelum ataupun sesudah makan.

Dokter yang merawatmu akan menentukan dosis Lyrica (Pregabalin) yang sesuai dengan keluhan dan kondisi penyakitmu. Umumnya pada tahap awal, kamu akan diresepkan dosis Lyrica (Pregabalin) yang rendah dan akan dinaikkan setiap 1 minggu sampai mencapai dosis optimal.

Lyrica (pregabalin) dianjurkan untuk diminum secara teratur setiap hari dan bila ada kali pemberian yang terlewat, segeralah minum ketika teringat. Bila beberapa jam sudah berlalu ketika kamu teringat, kamu tidak perlu meminum dosis yang terlewat tetapi jangan lupa meminum dosis berikutnya sesuai jadwal. Sangat tidak dianjurkan untuk meminum 2 dosis di saat bersamaan ketika ada kali pemberian yang terlewat. 

Bila doktermu merasa perlu menghentikan pemberian Lyrica (pregabalin), penghentiannya akan dilakukan secara bertahap dengan pengurangan dosis. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter yang merawat untuk memulai, menyesuaikan dosis ataupun menghentikan obat.

Beritahukanlah pada dokter yang merawatmu bila kamu sedang hamil ataupun menyusui. Karena Lyrica (Pregabalin) adalh obat yang relatif baru, sampai saat ini belum diketahui secara pasti efeknya pada kehamilan dan menyusui. Efek obat ini pada mereka yang berusia di bawah 18 tahun pun belum jelas. Penggunaan Lyrica (Pregabalin) pada kelompok-kelompok tersebut di atas sangat individual dan sangat memerlukan pertimbangan dokter yang merawat.

Efek samping Lyrica (Pregabalin)

Semua bahan obat tentunya memiliki efek samping yang tidak kita harapkan. Perlu diingat bahwa efek samping ini tidak selalu terjadi tapi sangat penting untuk diketahui. Berikut adalah efek samping yang umum ditemui saat kita mengkonsumsi Lyrica (Pregabalin).

  • Rasa lelah
  • Pusing
  • Nyeri kepala
  • Mulut kering
  • Rasa mual dan muntah
  • Sulit buang air besar
  • Perut terasa penuh
  • Gangguan mood (rasa senang yang berlebihan)
  • Gangguan bicara
  • Gangguan konsentrasi
  • Perasaan bingung
  • Gangguan ingatan
  • Kecemasan
  • Gangguan koordinasi
  • Gangguan keseimbangan
  • Otot berkedut
  • Rasa lemah
  • Peningkatan nafsu makan
  • Kenaikan berat badan
  • Pembengkakan pada lengan, tangan, kaki, pergelangan kaki dan betis
  • Nyeri punggung

Terkadang dapat pula dijumpai efek samping yang lebih serius. Dalm kondisi seperti ini, segera hentikan penggunaan Lyrica (Pregabalin) dan hubungi dokter yang merawatmu.

  • Reaksi alergi
  • Pandangan kabur
  • Ruam
  • Gatal
  • Kulit melepuh
  • Pembengkakan pada daerah sekitar mata, tenggorokan, mulut, bibir, gusi, lidah, kepala dan leher
  • Rasa sesak dan mengi
  • Nyeri otot
  • Nyeri dada

Selain itu, Lyrica (Pregabalin) juga dapat mempengaruhi kejiwaan kita. Segera hubungi doktermu bila kamu mengalami serangan panik, resah, iritabilitas yang bertambah parah, cemas, depresi, agresif, mania (rasa senang berlebihan dan hiperaktivitas), memiliki pikiran bunuh diri dan perubahan mood dan perilaku lainnya.

Interaksi Lyrica (Pregabalin) dengan Obat dan Senyawa Lain

Lyrica (Pregabalin) dapat berinteraksi dengan obat-obatan sebagai berikut

  • ACE Inhibitor (contoh : Captopril, Ramipril, Enalapril)
  • Antidepresan
  • Antihistamin
  • Anti cemas (termasuk Lorazepam)
  • Obat-obatan untuk penanganan gangguan kejiwaan dan kejang
  • Pioglitazone dan Rosiglitazone
  • Obat golongan narkotika untuk penanganan nyeri (termasuk Oksikodon)
  • Obat tidur

Salah satu efek samping Lyrica (Pregabalin) adalah timbulnya rasa kantuk dan pusing. Alkohol dapat meningkatkan rasa kantuk ini sehingga sangat tidak disarankan untuk mengkonsumsi Lyrica (Pregabalin) bersamaan dengan alkohol.

Lyrica (Pregabalin) adalah obat yang sangat bermanfaat dalam penanganan berbagai kasus terutama yang disebabkan oleh kerusakan saraf. Sekilas kita sudah mempelajari manfaat obat yang satu ini. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan doktermu ketika kamu menggunakan obat satu ini.

Perhatian

  • Beritahukan dokter bila sedang mengkonsumsi obat-obatan lain termasuk obat herbal dan suplemen.
  • Beritahukan dokter bila memiliki riwayat gangguan ginjal, gangguan jantung dan lainnya.
  • Hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat setelah mengkonsumsi obat ini karena dapat menyebabkan rasa kantuk.
  • Hindari mengkonsumsi alkohol
  • Obat ini dapat menyebabkan perubahan pada kesehatan mental pasien, bahkan hingga muncul keinginan bunuh diri.
  • Bila terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. 

15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Pregabalin. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470341/)
Pregabalin: medicine to treat epilepsy and anxiety. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/medicines/pregabalin/)
Gabapentin vs. Lyrica: Comparing the Differences. American Addiction Centers. (https://americanaddictioncenters.org/neurontin-abuse/gabapentin-lyrica)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app