Tamponade Jantung - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 14, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Jantung adalah organ paling vital yang ada di dalam tubuh. Seperti yang Anda ketahui, jantung berperan penting untuk memastikan seluruh organ tubuh bekerja dengan baik. Ketika jantung bermasalah, maka secara otomatis fungsi organ lainnya akan ikut terganggu. Salah satu gangguan pada jantung yang perlu diwaspadai adalah tamponade jantung.

Apa itu tamponade jantung?

Tamponade jantung merupakan kondisi kegawatdaruratan medis yang harus cepat-cepat ditangani. Tamponade jantung adalah gangguan fungsi jantung yang membuat jantung kesulitan untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Efusi perikardial merupakan kondisi dimana cairan terakumulasi ke dalam ruang pelapis dari jantung (perikardium). Dalam kondisi normal, ruang tersebut memang berisi cairan, tapi tidak sebanyak seperti pada kondisi efusi perikardium. Penumpukan cairan yang lebih banyak dari batasan normalnya ini adalah salah satu penyebab terjadinya suatu tamponade jantung.

Mengenai tamponade jantung

Penyebab

Penyebab tamponade jantung ini biasanya dikarenakan adanya tekanan kuat pada jantung. Tekanan ini dapat berasal dari cairan tubuh atau darah yang memenuhi area perikardium. Cairan yang menumpuk di ruang perikardium akan menekan jantung dan mengganggu fungsi jantung.

Pada saat cairan menekan organ jantung, maka bilik jantung (ventrikel) tidak dapat mengembang seluruhnya. Hal ini menyebabkan darah yang masuk ke jantung semakin sedikit. Ketika darah tersebut disalurkan, nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh juga tidak akan maksimal.

Ada banyak hal yang jadi penyebab tamponade jantung, di antaranya:

Gejala

Tanda dan gejala tamponade jantung biasanya muncul ketika cairan di perikardium mulai menumpuk. Tanda dan gejala tamponade jantung di antaranya:

  • Nyeri area dada, biasanya pada belakang tulang dada sebelah kiri
  • Sesak napas hingga sulit bernapas (dyspnea)
  • Rasa tidak nyaman saat bernapas dapat bertambah, terutama saat berbaring (ortopnea)
  • Rasa seperti “penuh” pada dada
  • Hipotensi
  • Pusing hingga nyeri kepala hebat
  • Terjadi penurunan kesadaran sampai hilangnya kesadaran
  • Jantung berdegup
  • Lemas pada tubuh
  • Bengkak pada ekstremitas, yaitu area kaki dan tangan
  • Gelisah atau

Tanda dan gejala tersebut dapat muncul berbeda pada setiap individu. Bila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter terdekat.

Pencegahan tamponade jantung

Cara pencegahan dari kondisi ini belum dapat diketahui secara pasti, namun secara umum sebaiknya dapat menjaga kesehatan tubuh terutama jantung Anda, dengan cara:

  • Makan makanan bergizi seimbang
  • Kurangi makanan berlemak, bersantan, berminyak
  • Minum 2-3 liter air dalam sehari
  • Olahraga secara rutin dan teratur, misalnya berenang.
  • Sebaiknya hindari merokok, konsumsi kafein, alkohol

Kenali tanda dan gejala awal tamponade jantung ini untuk mencegah terjadinya komplikasi. Komplikasi tamponade jantung yang dapat terjadi di antaranya syok, edema paru, gagal jantung, perdarahan, hingga kematian. Jangan ragu untuk menemui dokter terdekat bilamana kondisi tak juga membaik.

Pengobatan tamponade jantung

Tamponade jantung merupakan kondisi yang sebaiknya tidak diremehkan. Ingat, tamponade jantung adalah masalah darurat medis yang perlu penanganan segera guna menyelamatkan nyawa pasien.

Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang mungkin dilakukan terhadap kasus tamponade jantung, yaitu:

  • Pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan thoraks.
  • Chest X – ray. Fungsinya untukmelihat dan menilai adanya kemungkinan pembesaran jantung. Hal ini bisa menjadi tanda adanya penumpukan cairan pada ruang perikardium.
  • Electrocardiogram (ECG). Biasanya membantu dalam penegakkan diagnosa tamponade jantung dengan menilai pattern tertentu yang mengarahkan cardiologist dalam diagnosa. 
  • Echocardiogram. Terdapat 2 jenis echocardiogram, yaitu transesophageal echocardiogram dan transthoracic echocardiogram.
  • MRA jantung dan CT scan jantung mungkin akan dilakukan, bila diperlukan.

Pengobatan tamponade jantung ini disesuaikan dengan penyebabnya masing-masing. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi tamponade jantung, yaitu:

  • Pengobatan. Contohnya aspirin, colchicine (colcrys), kortikosteroid (seperti prednisone), dan Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), yaitu ibuprofen dan indomethacin.
  • Operasi. Terapi invasif ini dapat dilakukan bila terapi obat tidak dapat mengatasi tamponade jantung. Beberapa prosedur yang dapat dilakukan duntuk mengeluarkan cairan yang terjebak dalam ruang lapisan perikardium, yaitu tindakan pericardiocentesis, pericardiectomy, pericardiodesis, dan torakotomi. Konsultasikan ke dokter mengenai jenis operasi terbaik sesuai kondisi Anda.

9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rull, G. Patient (2014). Cardiac Tamponade. (https://academic.oup.com/eurheartj/article/35/34/2279/524762)
Barwell, et al. Healthline (2017). Cardiac Tamponade. (https://www.healthline.com/health/cardiac-tamponade)
NIH (2016). MedlinesPlus. Cardiac Tamponade. (https://medlineplus.gov/ency/article/000194.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app