Stroke Lobus Oksipital - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 1, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Stroke adalah suatu kondisi kesehatan serius yang dapat mengancam nyawa. Stroke terjadi ketika terdapat gangguan aliran darah pada otak. Otak terdiri dari empat bagian / lobus utama, salah satunya adalah lobus oksipital yang berfungsi mengontrol kemampuan untuk melihat. 

Saat seseorang mengalami gangguan aliran darah pada bagian lobus oksipital, maka mereka mengalami serangan stroke pada lobus oksipital.

Saat seseorang mengalami stroke pada lobus oksipital, maka gejala yang muncul akan berbeda dari gejala pada jenis stroke lainnya.

Apa penyebab terjadinya Stroke pada Lobus Oksipital?

Stroke dapat disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah. Stroke akibat sumbatan terjadi pada sekitar 87 persen pada semua jenis stroke. Jenis stroke akibat sumbatan dikenal sebagai stroke iskemik.

Penyebab lain stroke adalah pembuluh darah yang bocor atau pembuluh darah yang pecah di otak. Pembuluh darah yang pecah dikenal sebagai stroke hemoragik. Stroke hemoragik menyumbang sekitar 13 persen dari semua jenis stroke.

Stroke oksipital terjadi ketika Anda memiliki obstruksi atau perdarahan pada pembuluh darah arteri serebral posterior, yang terletak di otak.

Dua faktor risiko terbesar seseorang mengalami stroke adalah diabetes dan tekanan darah tinggi. Lima puluh persen stroke terjadi pada orang yang menderita tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi meningkatkan tekanan pada pembuluh darah arteri. Sehingga merusak dinding pembuluh darah arteri. Kerusakan pada dinding pembuluh darah arteri dapat menyebabkan pembuluh darah menebal dan menyempit.

Faktor risiko tambahan lain yang berkontribusi terhadap serangan stroke, adalah:

  • memiliki riwayat stroke atau mini stroke
  • memiliki riwayat keluarga terkena stroke
  • jumlah sel darah merah (RBC) yang lebih tinggi dari normal
  • penggunaan narkoba, seperti penggunaan kokain atau amfetamin
  • merokok
  • kegemukan
  • gaya hidup yang tidak aktif
  • penggunaan pil KB atau terapi penggantian estrogen
  • Risiko stroke juga meningkat seiring bertambahnya usia.

Orang-orang dengan stroke oksipital biasanya berusia lebih muda,  memiliki tekanan darah sistolik dan kadar kolesterol yang lebih rendah, daripada stroke jenis lain.

Gejala Stroke Oksipital

Gejala utama stroke oksipital berhubungan dengan gangguan penglihatan. Seseorang dengan gejala stroke oksipital mungkin mengalami:

  • penglihatan yang kabur
  • halusinasi, seperti melihat lampu berkedip
  • kebutaan

Tingkat keparahan gejala akan tergantung pada tingkat keparahan stroke. Gejala juga akan berbeda tergantung pada bagian lobus oksipital yang terkena stroke. 

Misalnya, jika stroke mempengaruhi bagian tengah lobus, maka gejala yang muncul adalah ketidakmampuan untuk melihat objek pada garis pandang.

Kehilangan penglihatan sepenuhnya adalah situasi darurat yang tidak boleh diabaikan. Dapatkan bantuan medis segera jika Anda mengalami kehilangan penglihatan total, karena hal ini bisa menyebabkan kebutaan permanen. Selain gangguan penglihatan, gangguan yang dapat muncul pada gejala stroke oksipital adalah kehilangan sensorik, seperti rasa sakit.

Apakah Stroke Lobus Oksipital dapat dicegah?

Seperti Jenis stroke lainnya, stroke pada lobus oksipital dapat dicegah dengan :

  • Menjaga tekanan darah pada kisaran normal
  • Menjaga berat badan pada kisaran normal
  • Berolahraga secara rutin
  • Menjaga kadar gula darah
  • Berhenti merokok
  • Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
  • Mengatasi kondisi jantung yang berpotensi menyebabkan terjadinya sumbatan pembuluh darah otak.

Bagaimana penanganan Stroke Lobus Oksipital?

Jika Anda mengalami gangguan penglihatan yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi atau penyakit diabetes, segera periksakan diri Anda ke dokter. 

Dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap mengenai riwayat medis Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan melakukan serangkaian pemeriksaan yang untuk mendiagnosa apa penyebab pasti yang menyebabkan timbulnya gejala yang Anda alami.

Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan meliputi:

  • CT scan
  • MRI
  • Arteriogram
  • Angiografi karotis
  • Ultrasonografi karotis
  • Ekokardiografi dan elektrokardiografi (EKG atau EKG)
  • Pemeriksaan darah lengkap

Dokter Anda juga dapat melakukan pemeriksaan glukosa darah karena gejala gula darah rendah dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan stroke. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan jumlah trombosit untuk mengidentifikasi jika terjadi perdarahan.

Pengobatan Stroke Lobus Oksipital

Pengobatan stroke lobus oksipital tergantung pada tingkat keparahan stroke dan komplikasi yang muncul. Jika Anda memiliki masalah penglihatan, dokter Anda akan merujuk Anda ke seorang neuro-ophthalmologist atau neuro-optometrist yang merupakan dokter spesialis yang ahli dalam bidang persarafan mata. 

Dokter spesialis akan menentukan rencana rehabilitasi yang dapat membantu memulihkan penglihatan dan membantu menyesuaikan diri jika kondisi ini telah menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

Dokter dapat merekomendasikan terapi penglihatan kompensasi. Terapi ini menggunakan prisma untuk menggeser gambar dari bidang penglihatan Anda yang terganggu ke bidang penglihatan yang masih berfungsi dengan baik.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Erek K Helseth, MD, Occipital Stroke (https://emedicine.medscape.com/article/2128100-overview), 30 July 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app