Risiko dari Makan dan Minum Manis yang Berlebihan pada Ibu Hamil

Dipublish tanggal: Okt 1, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Rasa pegal dan lelah merupakan hal yang biasa dialami pada tubuh ibu hamil, dan hal ini terkadang menimbulkan keinginan dari mereka untuk memanjakan diri dengan mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis. 

Akan tetapi hal ini perlu diwaspadai bagi ibu hamil, karena jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis daoat menimbulkan efek samping yang buruk bagi kesehatan.

Diabetes gestational merupakan salah satu penyakit yang patutu diwaspadai akibat hal ini. Pada diabetes jenis ini hanya akan dialami oleh ibu hamil, baik itu pada ibu yang sebelumnya tidak memiliki riwayat diabetes sebelum hamil, atau ibu yang sudah mengalami gejala ringan dari diabetes namun belum sempat didiagnosa sebelumnya.

Risiko Diabetes Gestasional Menyebabkan Gangguan Kehamilan

Gula dan pemanis buatan umumnya tidak menyebabkan risiko berbahaya bagi ibu hamil, apabila dikonsumsi dengan batasan yang wajar. Akan tetapi, jika dikonsumsi secara berlebihan baik itu pemanis buatan atau gula dapat membahayakan kesehatan. 

Hal ini akan lebih berisiko jika sebelumnya ibu hamil sudah memiliki riwayat dibetes melitus ataupun resistensi insulin.

Insulin merupakan hormon yang memperoses makan menjadi glukosa (gula) untuk energi. Cara tubuh dalam mengolah insulin akan berbuah pada tubuh ibu yang sedang hamil, karena pada sebagian ibu hamil tidak memperoduksi cukup insulin atau bahkan tidak cukup merespons insulin. Yang mana hal ini menyebabkan terjadinya diabetes gestational.

Pada ibu yang mengalami diabetes gestational, umunya akan berisiko pada bayi yang dikandungnya akan mengalami kondisi berikut:

Kelebihan berat badan dalam kandungan

Kondisi makrosomia akan menyebabkan bayi dalam kandungan berkembang terlalu besar. Pada kondisi ini disebabkan oleh glukosa dalam pembuluh darah yang masuk ke plasenta. Hal ini meyebabkan sulitnya proses persalinan yang mungkin membutuhkan operasi Caesar, karena ukuran bayi yang terlalu besar.

Persalinan prematur dan sindrom gangguan pernapasan

Kadar gula yang tinggi pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi terlahir lebih awal. Hal ini juga bisa disebabkan oleh ukuran bayi yang sudah terlalu besar sehingga dokter menyarankan untuk persalian lebih awal. 

Hal yang mungkin ditimbulkan dari kondisi ini adalah bayi mengalami sindrom gangguan pernapasan karena paru-parunya yang belum matang.

Hipoglikemia pada bayi setelah lahir

Hipoglekemia pada bayi setelah lahir terjadi ketika kadar gula darah redah karena produksi insulin yang tinggi setelah lahir. Kondisi parah dari gangguan ini adalah dapat memicu kejang pada bayi.

Meningkatkan risiko diabetes tipe 2

Bayi setelah lahir akan lebih bersiko mengalami kondisi ini pada kemudian hari.

Kematian bayi

Risiko yang paling berbahaya dari diabetes gestational adalah jika tidak mendapat penanganan yang tepat, hal ini menyebabkan bayi meninggal sebelum atau sesaat setelah melahirkan.

Komplikasi saat kehamilan bisa saja terjadi apabila diabetes gestational tidak segera ditangani. Kemungkinan yang akan terjadi adalah ibu hamil akan mengalami hipertensi dan preeklamsia, dan diabetes kehamilan selanjutnya dan diabetes tipe 2 pada kemudia hari. Namun, hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya hidup sehat.

Tips Membatasi Manisnya Gula untuk Ibu Hamil

Untuk mengontrol kadar gula pada ibu hami, disarankan untuk mengurangsi atau membatasi konsumsi beberpa makanan sperti gorengan, makanan cepat saji, kue-kue yang dipanggang (keik, donat, muffin), permen, minuman mani (soda, jus, minuman ringan), nasi putih, kentang dan makanan yang tinggi lemak jenuh.

Hal lain yang perlu diwaspadai adalah pemanis buatan yang umumnya terdapat pada permen, minuman ringan, kue, es krim, dan beberapa makanan kemasan. Beberapa pemanis buatan yang sebaiknya tidak dikonsusmsi ibu hamil, seperti:

Sakarin (Saccharin)

Penelitian menyatakan jika sakarin dapat masuk ke dalam plasenta dan tinggal di dalam jaringan janin.

Siklamat (Cyclamate)

Bagi ibu hamil, usahakan untuk tidak mengkonsumsi produk yang mengandung sakarin karena belum ditemukan bukti yang cukup untuk keamanan bahan ini bagi ibu hamil.

Pada masa kehamilan sebaiknya mengikuti pola makan idel untuk ibu hamil berupa mengkonsumsi satu piring termasuk 50% sayuran, 25% protein, dan 25% karbohidrat kompleks yang kaya serat, oatmeal dan roti gandum utuh. Kebutuhan sayuran dan buah segar juga perlu dicukupi setiap hari. 

Camilan yang bisa dikonsumsi seperti telu, sayuran dan buah potong segar. Konsumsi sayuran rebus, ikan panggang, dada ayam tanpa kulit, oatmeal dengan buah beri dan youghourt tanpa pemanis.

Pola makan sehat dan seimbang bisa membantu kesehatan ibu hamil dan mengurangi risiko diabetes gestational. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah istirahat yang cukup dan rutin bergerak.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Moms-to-Be: Too Much Sugar During Pregnancy Can Hurt Your Child’s Brain Function. Health Essentials from Cleveland Clinic. (https://health.clevelandclinic.org/moms-to-be-too-much-sugar-during-pregnancy-can-hurt-your-childs-brain-function/)
Have a healthy diet in pregnancy. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/healthy-pregnancy-diet/)
Gestational Diabetes: Symptoms, Causes, Diet, Diagnosis, and Treatment. WebMD. (https://www.webmd.com/diabetes/gestational-diabetes)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app