Penyebab Nyeri Haid dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Mei 18, 2019 Waktu baca: 4 menit
Penyebab Nyeri Haid dan Cara Mengatasinya

Setiap wanita normal mengalami menstruasi setiap bulannya, atau dikenal dengan istilah haid atau datang bulan. Namun pada beberapa wanita haid tidak selalu berjalan lancar, ada yang jadwalnya tak teratur, perdarahan berlebihan, ada pula yang mengalami nyeri haid dan lain-lain.

Nah, pada artikel ini akan membahas secara khusus mengenai penyebab nyeri haid dan cara mengatasinya.

Istilah medis untuk nyeri haid adalah Dysmenorrhea (baca: dismenore) merupakan rasa sakit di perut bagian bawah selama menstruasi dan juga dapat dirasakan di pinggul, punggung bawah, atau paha. Rasa sakit bersifat spasmodik (kram). Gejala lain yang dapat menyertainya antara lain mual, muntah, diare, pusing, atau perasaan sakit umum.

Jenis nyeri haid atau dismenore

Bagi kebanyakan wanita, nyeri haid biasanya dimulai sesaat sebelum atau selama periode menstruasi, puncaknya setelah 24 jam, dan mereda setelah 2 sampai 3 hari.

Meskipun bagi kebanyakan wanita yang mengalami nyeri haid ringan pada menstruasi hari pertama atau kedua tergolong normal, Namun sekitar 10% wanita mengalami sakit parah. Ada dua tipe atau jenis dismenore yaitu primer dan skunder, dikelompokkan berdasarkan penyebab nyeri haid yang mendasarinya.

1. Dismenore primer (primary dysmenorrhea)

Merupakan nyeri haid yang tidak disebabkan oleh gangguan ginekologi (alat reproduksi wanita) tetapi itu merupakan proses normal menstruasi itu sendiri. Dismenore primer merupakan jenis nyeri haid yang paling banyak, yang mempengaruhi lebih dari 50% wanita. Dismenore primer lebih mungkin dialami oleh anak perempuan selama masa remaja.

2. Dismenore sekunder (secondary dysmenorrhea)

Merupakan nyeri haid yang umumnya terkait dengan beberapa jenis gangguan ginekologi. Sebagian besar gangguan ini dapat dengan mudah diobati dengan obat nyeri haid atau bahkan operasi. Dismenore sekunder lebih mungkin dialami oleh perempuan selama masa dewasa (wanita).

Apa penyebab nyeri haid?

Penyebab dismenore primer

Nyeri Haid ini disebabkan oleh aktifitas prostaglandin. Pada saat menstruasi, lapisan rahim yang rusak dikeluarkan dan digantikan yang baru, senyawa molekul yang disebut prostaglandin dilepaskan.

Senyawa ini menyebabkan otot-otot rahim berkontraksi. Ketika terjadi kontraksi otot rahim, maka suplai darah ke endometrium menyempit (vasokonstriksi) proses inilah yang menyebabkan rasa sakit saat menstruasi.

Zat lain yang dikenal sebagai leukotrien, yang merupakan bahan kimia yang berperan dalam respon inflamasi, juga meningkat pada saat ini dan mungkin berhubungan dengan timbulnya nyeri menstruasi. Selain itu, kurang olahraga, stress psikis dan sosial juga menjadi faktor lain yang menyebabkan nyeri haid primer.

Penyebab dismenore sekunder

Dismenore sekunder dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, termasuk:

  • Fibroid - tumor jinak yang berkembang di dalam dinding rahim.
  • Adenomiosis - jaringan yang melapisi rahim (disebut endometrium) yang normalnya berada dipermukaan malah tumbuh di dalam dinding otot rahim.
  • Infeksi menular seksual (IMS)
  • Endometriosis - fragmen dari lapisan endometrium yang normalnya hanya ada pada rahim malah tumbuh pada organ panggul lainnya.
  • Penyakit radang panggul (PID), terutama akibat infeksi pada saluran tuba, tetapi juga dapat mempengaruhi indung telur, rahim, dan leher rahim
  • Kista ovarium atau tumor
  • Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), atau dikenal juga dengan istilah KB spiral.
  • Fibroid - tumor jinak yang berkembang di dalam dinding rahim.
  • Adenomiosis - jaringan yang melapisi rahim (disebut endometrium) yang normalnya berada dipermukaan malah tumbuh di dalam dinding otot rahim.
  • Perlengketan intrauteri
  • Prolaps uteri (turun peranakan)
  • Endometriosis - fragmen dari lapisan endometrium yang normalnya hanya ada pada rahim malah tumbuh pada organ panggul lainnya.
  • Penyakit radang panggul (PID), terutama akibat infeksi pada saluran tuba, tetapi juga dapat mempengaruhi indung telur, rahim, dan leher rahim
  • Kista ovarium atau tumor
  • Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), atau dikenal juga dengan istilah KB spiral.

Diagnosis dismenore

Jika Anda mengalami nyeri haid, periksalah ke dokter untuk menentukan apakah dismenore primer atau skunder. Pemeriksaan yang mungkin dilakukan antara lain: pemeriksaan panggul, darah dan urin.

Mungkin juga diperlukan ultrasound (USG) untuk mendapatkan gambaran organ internal atau bahkan menggunakan teknik laparoskopi untuk melihat langsung ke dalam rahim Anda.

Cara mengatasi nyeri haid

Untuk mengatasi nyeri haid, diperlukan obat anti nyeri (analgetik), berlaku untuk dismenore primer maupun skunder. Analgetik yang digunakan yaitu golongan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) seperti ibuprofen, naproxen, asam mefenamat, atau asam asetilsalisilat (Aspirin).

Beberapa dokter mungkin meresepkan obat nyeri haid hormonal. Kontrasepsi oral juga dapat membantu mengurangi keparahan gejala. Mual dan muntah bisa dikurangi dengan obat anti-mual (antiemetik), tetapi gejala ini biasanya menghilang tanpa pengobatan seiring dengan menghilangnya nyeri haid.

Pengobatan untuk dismenore sekunder akan bervariasi tergantung penyebab nyeri haid yang mendasarinya. Pembedahan bisa dilakukan untuk menghilangkan fibroid atau memperlebar saluran leher rahim jika terlalu sempit.

Selain menggunakan obat nyeri haid diatas ada bebarapa anjuran (terapi non-obat) untuk membantu mengatasi nyeri haid dan mencegah kekmbuhan, antara lain:

  • Berbaring telentang dan rileks
  • Memegang bantal pemanas atau botol berisi air hangat dan meletakkannya pada perut bagian bawah.
  • Mandi dengan air hangat
  • Olah raga atau latihan ringan sehari hari seperti peregangan, berjalan, atau bersepeda - olahraga dapat meningkatkan aliran darah dan mengurangi nyeri panggul
  • Banyak istirahat dan menghindari situasi stres ketika menstruasi.
  • Berbaring telentang dan rileks
  • Memegang bantal pemanas atau botol berisi air hangat dan meletakkannya pada perut bagian bawah.
  • Mandi dengan air hangat
  • Olah raga atau latihan ringan sehari hari seperti peregangan, berjalan, atau bersepeda - olahraga dapat meningkatkan aliran darah dan mengurangi nyeri panggul
  • Banyak istirahat dan menghindari situasi stres ketika menstruasi.
  • Kurangi merokok jika Anda merokok, merokok merupakan faktor resiko nyeri saat haid.

Baca juga: Cara Alami Mengatasi Nyeri Haid

Anda juga boleh mempertimbangkan terapi alternatif seperti hipnosis, obat nyeri haid tradisional (herbal), atau akupunktur. Berhati-hatilah dengan obat herbal. Walaupun "alami" tetapi tidak selalu aman atau bebas dari efek samping.

Obat herbal juga dapat berinteraksi dengan obat lain yang Anda minum. Oleh karena itu konsultasilah dengan dokter atau apoteker sebelum mencoba obat nyeri haid herbal.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Web MD (2018). Hormonal Headaches and Menstrual Migraines. (https://www.webmd.com/migraines-headaches/hormones-headaches)
Gans, S. Very Well Mind (2019). 17 Highly Effective Stress Relievers. (https://www.verywellmind.com/tips-to-reduce-stress-3145195)
Lowth, M. Patient (2017). Migraine Triggered by Periods. (https://patient.info/brain-nerves/migraine-leaflet/migraine-triggered-by-periods)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app