Prolacta: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Prolacta adalah suplemen makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan ibu menyusui yang dapat dibeli dengan atau tanpa resep dokter
  • Prolacta merupakan minyak ikan alami yang mengandung 214 mg DHA, 20 mg EPA, dan 10 mg vitamin E yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi
  • Prolacta dikonsumsi sebanyak 2 kali sehari, 1 kapsul pada pagi hari dan 1 kapsulnya lagi dikonsumsi pada malam hari. Dapat diminum sebelum atau setelah makan
  • Prolacta sebaiknya mulai dikonsumsi saat kandungan berusia 6 bulan (trimester ketiga) sampai masa menyusui. Prolacta jarang menimbulkan efek samping
  • Klik untuk mendapatkan Prolacta atau suplemen gizi lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Prolacta adalah suplemen makanan untuk ibu hamil dan menyusui. Obat ini dapat dibeli dengan atau tanpa resep dokter, namun harus tetap berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Obat ini diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan DHA bagi perkembangan otak janin (bayi).

Kegunaan Prolacta juga sebagai suplemen untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu. Hal tersebut dikarenakan kandungan gizi dan DHA yang diperoleh dari makanan belum tentu dapat mencukupi kebutuhan ibu dan bayi, maka diperlukan tambahan DHA.

Mengenai Prolacta 

Golongan

 suplemen makanan

Kemasan

1 Dos isi 6 Strip x 10 kapsul

Kandungan

Prolacta merupakan minyak ikan alami yang mengandung:

Kandungan DHA dan EPA pada Prolacta sangat dibutuhkan oleh sel syaraf untuk perkembangan otak anak, terutama pada saat ibu hamil dan menyusui. Pada masa perkembangan janin dalam kandungan, perkembangan otaknya diperoleh dari 70% energi ibu. Sejak dalam kandungan hingga lahir, bayi membutuhkan asam lemak esensial spsifik, yaitu DHA (Asam dokosaheksaenoat) yang dapat membawa pesan dari syaraf ke seluruh tubuh.

Semua kebutuhan janin di dalam kandungan diperoleh melalui plasenta, termasuk DHA. Kadar DHA yang dimiliki ibu hamil menurun pada minggu ke-10 sampai melahirkan. Begitu pula setelah melahirkan, kadar DHA ibu mengalami penurunan di hari ke-5 sampai minggu ke-6 atau minggu ke-12. Jumlah kadar DHA akan meningkat pada minggu ke-36 pasca melahirkan. Selama masa menyusui segala, kebutuhan gizi bayi (termasuk DHA) dapat diperoleh dari ASI. Namun, kadar DHA dalam ASI bergantung pada jumlah DHA yang dikonsumsi oleh ibu.

Selain DHA, kandungan EPA dalam Prolacta for Mother juga tak kalah penting untuk membantu perkembangan sistem imunitas, jantung, dan respon terhadap peradangan atau inflamasi. Tak hanya kandungan DHA dan EPA yang bermanfaat bagi tubuh, kandungan vitamin E dapat berfungsi sebagai antioksidan untuk membantu mengurangi efek buruk dari pembentukan radikal bebas serta untuk membantu meningkatkan sel-sel sehat.

Dengan demikian, Prolacta sangat bermanfaat untuk perkembangan otak dan sistem pusat janin serta memenuhi kebutuhan gizi sang ibu.

Manfaat Prolacta

Prolacta obat apa? Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka obat ini dapat digunakan untuk:

  • Untuk menunjang perkembangan otak janin (bayi).
  • Membantu perkembangan sistem saraf pusat bayi.
  • Memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui.
  • Membantu perkembangan jantung.
  • Membantu perkembangan sistem imunitas.
Bagi buah hati yang sudah lahir, ada juga suplemen untuk bayi, yaitu: Prolacta For Baby

Kontraindikasi

Perhatian! Bahwa suplemen ini hanya dapat digunakan oleh ibu hamil dan menyusui, Prolacta tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi seperti di bawah ini:

  • Memiliki hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini.
  • Wanita yang tidak dalam kondisi hamil dan menyusui.

Dosis Prolacta 

Prolacta tersedia dalam bentuk kapsul. Dalam setiap kemasannya berisi 6 trip yang terdiri atas 10 kapsul/strip. Tiap kapsul mengandung DHA 214 mg , EPA 20 mg, dan Vitamin E 10 mg. Adapun dosis Prolacta yang dianjurkan sebagai berikut:

  • Dikonsumsi sebanyak 2 kali sehari, 1 kapsul pada pagi hari dan 1 kapsulnya lagi dikonsumsi pada malam hari.

Efek Samping Prolacta

Pada penggunaan normal sesuai aturan umumnya ditoleransi baik tanpa efek samping. Namun, Prolacta juga berpotensi menyebabkan efek samping apabila dikonsumsi secara berlebihan. Efek yang dapat terjadi diantaranya:

  • Pendarahan internal.
  • Reaksi alergi, seperti ruam kemerahan, gatal, pembengkakan pada bibir, matam
  • Pendarahan otak.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan Prolacta , perhatikan hal-hal berikut:

  • Obat ini dapat diminum sebelum atau setelah makan.
  • Mulai dikonsumsi saat kandungan berusia 6 bulan (trimester ketiga) sampai ibu menyusui.

Penggunaan Prolacta pada trimester awal memang tidak memiliki efek samping apapun, hanya saja pada usia kandungan tersebut diutamakan untuk mengonsumsi vitamin atau suplemen yang mengandung asam folat saja.

Sebaiknya untuk mengkonsumsi vitamin lainnya juga dan makan makanan yang bergizi untuk menambah nutrisi saat hamil dan menyusui. Ingat! jangan lupa memeriksakan kondisi ibu dan bayi setiap bulannya ke dokter kandungan. Selalu konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan suplemen dan dosis yang sesuai, karena dokter akan mengetahui mana ibu yang membutuhkan suplemen selama hamil dan mana yang tidak.

Artikel terkait:


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Prolacta With DHA For Baby Dosage & Drug Information. MIMS.com. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/prolacta%20with%20dha%20for%20baby)
Kuratko, Connye. (2007). Importance of arachidonic acid in infant health and development. Agro Food Industry Hi Tech. 18. XVII-XIX.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/298951605_Importance_of_arachidonic_acid_in_infant_health_and_development)
Arachidonic acid and infant formulas. Nature. (https://www.nature.com/articles/pr201535)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app