ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Potaflam-50: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Waktu baca: 6 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Potaflam-50 adalah obat yang digunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore, dan nyeri ringan sampai sedang pasca operasi.
  • Manfaat Potaflam-50 juga dapat meredakan nyeri pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat, dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu.
  • Dosis Potaflam-50 untuk dewasa secara umum adalah 100-150 mg sehari dalam 2-3 dosis terbagi. Dosis ini dapat disesuaikan dengan keluhan.
  • Potaflam-50 sebaiknya diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mengurangi efek samping pada saluran pencernaan.
  • Tidak disarankan untuk ibu hamil (terutama trimester akhir), pasien dengan gangguan hati atau ginjal, akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung.
  • Klik untuk mendapatkan Potaflam-50 atau obat anti nyeri lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Potaflam-50 adalah obat yang digunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore, dan nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan. Potaflam-50 juga digunakan sebagai pereda nyeri pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat, dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu.

Potaflam-50 mengandung zat aktif Diclofenac, obat yang termasuk golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Cara kerja Diclofenac adalah menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX). Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan.

Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda.  Obat ini biasanya diberikan dalam bentuk garamnya, berupa natrium diclofenac atau kalium diclofenac dan berupa Diclofenac diethylamine (jika diberikan secara topikal / dioleskan). 

Obat ini hanya bisa diperoleh dengan resep dokter,  meski di beberapa negara telah disetujui untuk bisa diperoleh secara bebas (tanpa resep) untuk penggunaan yang terbatas pada nyeri ringan dan demam yang disebabkan oleh infeksi umum. Dalam sediaan topikal, Diclofenac dijual secara bebas dalam jumlah terbatas.

Mengenai Potaflam-50

Pabrik

Berlico

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Potaflam-50 dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut:

  • Dos 10 strip x 10 enteric coated caplet 50 mg

Kandungan

Tiap kemasan Potaflam-50 mengandung zat aktif sebagai berikut:

  • Potasium diclofenac 50 mg / kaplet

Manfaat Potaflam-50

Berikut adalah beberapa kegunaan Potaflam-50:

  • Membantu mengurangi nyeri, gangguan inflamasi (radang), dismenore (nyeri haid), dan nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan.
  • Mengurangi rasa sakit pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu.
  • Mengurangi nyeri kronis, misalnya pada penderita kanker.

Kontraindikasi

  • Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap diclofenac, riwayat reaksi alergi (bronkospasme, shock, rhinitis, urtikaria) setelah penggunaan aspirin atau NSAID lainnya (misalnya, ibuprofen atau celecoxib).
  • Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya jangan menggunakan Potaflam-50.
  • Pasien yang memiliki masalah ginjal, hati, atau radang / tukak pada lambung atau usus.
  • Pasien yang sedang hamil terutama di 3 bulan terakhir.
  • Penderita demam berdarah, karena menginduksi kebocoran kapiler dan gagal jantung.
  • Penderita penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer, penyakit cerebrovascular, dan gagal jantung kongestif.

Efek samping Potaflam-50

Berikut adalah beberapa efek samping Potaflam-50 yang diketahui:

  • Efek samping Potaflam-50 yang umum seperti gangguan pada saluran gastrointestinal seperti mual, muntah, sembelit, nyeri perut, diare, dispepsia, kembung, perdarahan / perforasi, mulas, ulkus lambung dan duodenum. Penggunaan obat yang mengandung Diclofenac secara jangka panjang, pasien biasanya diberikan obat seperti misoprostol, ranitidine 150 mg, atau omeprazole 20 mg pada waktu tidur, sebagai pencegahan pendarahan gastrointestinal.
  • Orang-orang yang menderita gagal jantung, penyakit jantung, atau stroke sebaiknya tidak menggunakan obat ini, meskipun banyak penelitian mengatakan efek samping terhadap risiko terjadinya infark miokardial relatif kecil.
  • Efek samping pada organ hati jarang terjadi dan biasanya reversibel. Meski demikian, kasus-kasus seperti nekrosis hati, sakit kuning, hepatitis fulminan dan gagal hati telah dilaporkan terjadi pada pemakaian jangka panjang dan dalam dosis yang lebih tinggi. Jika tanda-tanda dan gejala yang konsisten dengan penyakit hati klinis terjadi, atau jika manifestasi sistemik terjadi (misalnya eosinofilia, ruam, dan lain-lain), penggunaan obat ini harus dihentikan.
  • Efek samping yang berkaitan dengan kesehatan mental adalah depresi, kecemasan, mudah marah, mimpi buruk, dan reaksi psikotik. Tetapi ini terjadi sangat jarang.
  • Obat-obat golongan NSAID dapat menyebabkan luteinized sindrom folikel ruptur, yang menunda atau mencegah ovulasi. Oleh karena itu, obat ini dapat menyebabkan kemandulan yang sifatnya sementara pada wanita, terutama jika pemakaian dalam jangka panjang.
  • Kondisi-kondisi penekanan sumsum tulang seperti leukopenia, agranulositosis, thrombopenia dengan / tanpa purpura, anemia aplastik dapat terjadi tetapi sangat jarang. Meski demikian kemungkinan ini harus diwaspadai, karena jika terjadi dapat berakibat fatal.
  • Anemia juga dilaporkan terjadi pada pasien yang menggunakan obat-obat NSAID. Pasien pada pengobatan jangka panjang, kadar hemoglobin dan hematokrit harus diperiksa jika mereka menunjukkan tanda-tanda gejala anemia.
  • Reaksi dermatologis seperti dermatitis eksfoliatif, sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik, yang dapat berakibat fatal dapat terjadi selama pemakaian NSAID. Pengobatan harus dihentikan jika tanda-tanda seperti ruam atau hipersensitivitas muncul.
  • Obat ini juga dapat mengganggu siklus menstruasi normal.

Dosis Potaflam-50

Potaflam-50 diberikan dengan dosis sebagai berikut:

  • Dewasa: dosis awal 100-150 mg sehari dalam 2-3 dosis terbagi.
  • Pengobatan nyeri dan osteoarthritis: dosis maksimal 150 mg/hari.
  • Rheumatoid arthritis: dosis maksimal 225 mg/hari.
  • Spondilitis ankilosa: dosis maksimal 125 mg/hari.
  • Migrain: dosis awal 50 mg pada serangan pertama. Jika dalam 2 jam setelah pemberian dosis pertama nyeri tidak reda, dosis dapat diulang. Dosis lanjutan dapat diambil setiap 4-6 jam, jika diperlukan. Dosis maksimal 200 mg/hari.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Potaflam-50 harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Interaksi Potaflam-50

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Potaflam-50 adalah:

  • Antikoagulan (misalnya warfarin), aspirin, kortikosteroid (misalnya prednisone), heparin, atau selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) (misalnya fluoxetine): meningkatkan risiko perdarahan lambung.
  • Siklosporin, lithium, methotrexate, kuinolon (misalnya ciprofloxacin), atau sulfonilurea (misalnya glipizide): meningkatkan efek samping obat-obat ini.
  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor (misalnya captopril atau enalapril) atau diuretik (misalnya furosemide atau hydrochlorothiazide): menurunkan efektivitas obat-obat ini.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan Potaflam-50 adalah sebagai berikut:

  • Potaflam-50 sebaiknya diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mengurangi efek samping pada saluran pencernaan.
  • Jika obat ini diresepkan untuk pasien yang memiiki riwayat maag atau pendarahan gastrointestinal, risiko terjadinya perdarahan meningkat 10 kali lipat.
  • Jangan menggunakan Potaflam-50 pada pasien yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang buruk, sedang atau pernah memiliki sakit jantung.
  • Jika pasien menderita hipertensi, tekanan darah harus dipantau selama pengobatan karena NSAID termasuk Potaflam-50 dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi hipertensi.
  • Karena NSAID dapat menyebabkan retensi cairan dan edema, perhatian harus diberikan pada pasien dengan gagal jantung atau yang sudah pernah mengalami retensi cairan.
  • Pasien harus cukup terhidrasi (cukup cairan) sebelum menggunakan Potaflam-50.
  • Penggunaan jangka panjang NSAID dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
  • Fungsi hati pasien harus dipantau secara teratur selama pemakaian Potaflam-50, terutama jika digunakan dalam jangka waktu panjang.
  • Penggunaan pada pasien lanjut usia harus lebih hati-hati karena mereka lebih sensitif terhadap efek obat ini, terutama perdarahan perut dan masalah ginjal.
  • Belum diketahui apakah Diclofenac diekskresikan melalui ASI. Tetapi mengingat efek yang buruk obat ini terhadap anak-anak sebaiknya jangan menyusui saat menggunakan obat ini.
  • Jika tanda-tanda reaksi anafilaksis (misalnya kesulitan bernapas hingga pembengkakan wajah atau tenggorokan) terjadi segera hubungi pihak medis.

Penggunaan Potaflam-50 untuk wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) menggolongkan Diclofenac ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.Potaflam-50 tidak boleh diberikan pada wanita hamil, terutama pada trimester akhir, karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.

Artikel terkait:


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Gan, Tong. (2010). Diclofenac: An update on its mechanism of action and safety profile. Current medical research and opinion. 26. 1715-31. 10.1185/03007995.2010.486301.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/44599503_Diclofenac_An_update_on_its_mechanism_of_action_and_safety_profile)
Kołodziejska, Justyna & Kołodziejczyk, Michał. (2018). Diclofenac in the treatment of pain in patients with rheumatic diseases. Reumatologia/Rheumatology. 56. 174-183. 10.5114/reum.2018.76816.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/326483935_Diclofenac_in_the_treatment_of_pain_in_patients_with_rheumatic_diseases)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app