Polycystic Ovary Syndrome - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 28, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Apa itu PCOS?

Polycystic Ovary Syndrome atau dalam bahasa Indoensia disebut dengan penyakit polikistik ovari merupakan suatu kelainan yang ditemukan pada wanita akibat gangguan hormon

Penyakit ini mempengaruhi fungsi kerja ovarium dan menimbulkan ketidakseimbangan hormon pada wanita terutama hormon insulin.

 Apa yang menyebabkan PCOS pada Wanita

Suatu kondisi yang terkait pada timbulnya PCOS adalah ketidakseimbangan resisten terhadap insulin di dalam tubuh. Penyakit ini sering ditemukan pada usia subur mulai pada umur 20 tahun. 

Penyakit PCOS tidak dipengaruhi dari wilayah atau epidemi lingkungan sekitar. Maka pada beberapa wanita dengan PCOS akan berpotensi tinggi mengidap diabetes melitus karena adanya peningkatan gula darah yang cenderung beresiko buruk terhadap wanita jelang masa kehamilan.

Hormon berikutnya yang mempengaruhi terjadinya PCOS adalah peningkatan hormon androgen di dalam tubuh wanita. Sebenarnya hormon androgen merupakan hormon pria, sehingga apabila homron ini meningkat pada wanita maka akan menimbulkan gejala yang khas berubah pertumbuhan rambut yang berlebihan di badan

Hormon lain yang mempengaruhi terjadinya kelainan yang lebih mengarah ke PCOS adalah hormon testosteron, prolaktin, dan hormon luetin yang meningkat drastis. Hormon prolaktin sendiri dapat meningkatkan produksi air susu sedangkan hormon- hormon tersebut dapat menganggu fungsi kerja ovarium

Faktor lain yang mempengaruhi tingginya resiko terkena PCOS pada wanita adalah faktor keturunan. Keluarga dengan riwayat PCOS memiliki resiko lebih besar di keturunan selanjutnya.

Gejala pada PCOS

Gejala yang ditemukan pada penderita PCOS yaitu:

  • Terganggunya siklus haid menjadi tidak teratur
  • Kesuburan dapat terganggu, menjadi sulit hamil
  • Hirsutisme atau tumbuh bulu atau rambut halus yang berlebihan di sekitar dada, perut, punggung, lengan, dan kaki.
  • Wajah berjerawat, dapat tubuh di permukaan kulit lain
  • Wajah mudah berminyak
  • Peningkatan berat badan (obesitas)
  • Mudah lelah
  • Depresi

Diagnosis PCOS

Untuk memastikan diagnosis PCOS, dokter melakukan berbagai pemeriksaan yang dpaat menunjang tanda-tanda diagnosis. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan yaitu:

  • Pemeriksaan fisik
    Pemeriksaan fisik mulai dilakukan pertama kaligt;untuk melihat kelainan yang mengarah ke PCOS seperti munculnya rambut yang mudah terlihat, jerawat, dan obesitas.
  • Pemeriksaan USG
    Pemeriksaan pada ovarium dengan USG merupakan penunjang utama. Dengan melihat adanya kelainan pada ovarium yang khas berupa salah satu tampak abnormal PCOS maka dokter dapat mendiagnosis pasti penyakit tersebut.

Komplikasi Penyakit PCOS

Penyakit PCOS perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi serius antara lain:

Resiko tinggi terkena diabetes melitus tipe 2

Penanganan pada PCOS

Penanganan pada PCOS didasari oleh beberapa cakupan penting mengenai terapi obat- obatan, bedah, psikologis, dan gaya hidup.

  • Terapi Hormon
    Penerapan terapi obat yang diberikan antara lain dengan terapi hormon. Dengan terapi hormon maka hormon di dalam tubuh akan tetap seimbang sehingga dapat mencegah komplikasi. Beberapa dokter meresepkan pil kontrasepsi atau anti androgen untuk mencegah pertumbuhan jerawat dan rambut berlebih.
  • Manajemen Infertilitas
    Penanganan pada infertilitas adalah dengan menurunkan berat badan dan gaya hidup. Induksi ovulasi dengan metformin dapat meningkatkan kesempatan fertilitas dan hamil. Obat metformin juga penting untuk mengobati resistensi insulin di dalam tubuh dan dapat memperbaiki pematangan sel telur sehingga dapat memicu kehamilan.
  • Perubahan gaya hidup
    Terapi untuk mengubah gaya hidup dapat mencegah resiko obesitas dan diabetes. Perhatikan asupan makanan setiap hari terutama jelang kehamilan. Kondisi ini juga dapat mencegah resiko sindrom metabolik
  •  Pembedahan
    Jika dari terapi hormon atau gaya hidup masih tidak dapat menurunkan resiko PCOS, terapi bedah dengan Laparoscopic Ovarian Drilling atau LOD dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesuburan pada wanita dengan PCOS

15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Polycystic ovary syndrome. (2016, March 18). Retrieved form (http://www.nhs.uk/Conditions/Polycystic-ovarian-syndrome/Pages/Introduction.aspx)
PCOS and diabetes, heart disease, stroke. (2016, October 11) (https://www.cdc.gov/diabetes/library/spotlights/pcos.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app