15 Perbedaan Plasenta Previa dan Solusio Plasenta

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
15 Perbedaan Plasenta Previa dan Solusio Plasenta

Ada dua masalah perdarahan antenatal atau sebelum persalinan, yaitu solusio plasenta dan plasenta previa, keduanya sama-sama disebabkan oleh masalah perlekatan plasenta pada rahim. Untuk lebih jelasnya, kali ini akan kita pelajari perbedaaan plasenta previa dan solusio plasenta, mulai dari tanda dan gejalanya hingga penanganan.

Plasenta atau biasa dikenal masyarakat awam dengan sebutan ari - ari adalah organ yang berfungsi sebagai media pemberi nutrisi dan oksigen bagi janin selama terdapat di dalam rahim. Plasenta pada umumnya terbentuk lengkap pada trimester pertama kehamilan. Organ ini dapat melekat pada dinding bagian depan, dinding bagian bawah, agak ke atas, atau di bagian bawah rahim.

Pada keadaan tertentu plasenta dapat menimbulkan komplikasi kehamilan berupa perdarahan ante partum. Menurut WHO perdarahan ante partum adalah perdarahan pervaginam yang terjadi setelah kehamilan berusia 24 minggu hingga sebelum janin lahir. Pendarahan ante partum dapat disebabkan oleh plasenta previa dan solusio plasenta.

Gambar perbedaan plasenta previa dan solusio plasenta

Plasenta previa adalah plasenta yang melekat pada bagian bawah rahim, karena letaknya ini plasenta dapat menutupi sebagian atau keseluruhan jalan lahir. Sedangkan solusio plasenta atau ablasia placenta adalah pemisahan prematur plasenta dari tempat tertanam normalnya di dalam rahim dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu hingga sebelum janin lahir. Berikut beberapa perbedaan antara plasenta previa dan solusio plasenta.

Perbedaan Plasenta previa dan Solusio plasenta dari Gejala Klinis

# Plasenta Previa :

  • Terjadi perdarahan tanpa disertai rasa nyeri
  • Perdarahan dapat terjadi berulang
  • Perdarahan timbulnya perlahan-lahan
  • Darah yang keluar berwarna merah segar
  • Bisa terjadi anemia dan syok hipovolemik sesuai dengan keluarnya jumlah darah yang bisa kita amati
  • Terjadi pada saat kehamilan
  • Rahim biasanya tidak berkontraksi
  • Rahim teraba biasa (tidak tegang)
  • Denyut jantung janin ada
  • Teraba jaringan plasenta pada pemeriksaan dalam vagina
  • Penurunan kepala masih belum masuk pintu atas panggul
  • Ada pengaruh dari presentasi janin yang mungkin abnormal.

# Solusio Plasenta :

  • Terjadi perdarahan dengan disertai rasa nyeri
  • Perdarahan tidak terjadi berulang
  • Perdarahan timbulnya tiba-tiba
  • Darah yang keluar berwarna merah coklat
  • Bisa terjadi anemia dan syok hipovolemik meskipun keluarnya jumlah darah hanya terlihat sedikit (pendarahan internal yang tak terlihat)
  • Terjadi saat kehamilan hingga menjelang kelahiran bayi
  • Rahim biasanya berkontraksi
  • Rahim teraba tegang
  • Denyut jantung janin biasanya tidak ada
  • Teraba ketuban pada pemeriksaan dalam vagina
  • Penurunan kepala dapat masuk pintu atas panggul
  • Tidak berhubungan dengan presentasi janin

Perbedaan dalam Penatalaksanaan

Karena keduanya merupakan kondisi yang berbeda dan dengan gejala yang berbeda, maka penanganan atau penatalaksanaannya pun akan berbeda. Berikut perbedaan plasenta previa dan solusi plasenta di lihat dari penatalaksanaannya.

# Plasenta Previa

Penatalaksanaan plasenta previa tergantung pada sejumlah hal yaitu jumlah perdarahan, umur kehamilan dan jenis plasenta previa. Ibu yang dicurigai mengalami plasenta previa harus segera dibawa ke rumah sakit besar dengan fasilitas transfusi darah dan operasi.

Hati-hati! Pada plasenta previa tidak boleh dilakukan pemeriksaan dalam atau pemasangan tampon vagina, karena hal ini justru dapat memperbanyak perdarahan dan berisiko menyebabkan infeksi. Untuk mencegah syok dapat dilakukan pemasangan infus NaCl/RL sebanyak 2 -3 kali jumlah perdarahan.

Terdapat 3 jenis penatalaksanaan pada plasenta previa

1 | Perawatan Konservatif

Pada tahap ini, pasien dianjurkan untuk beristirahat, diawasi, dan diberikan beberapa obat-obatan untuk mengatasi anemia, tokolitik, dan antibiotik apabila ada tanda-tanda infeksi. Perlu juga dilakukan pemeriksaan USG dan tes darah untuk mempertegas diagnosis dan perkembangan kondisi pasien

Perawatan konservatif ditujukan pada pasien dengan kondisi sebagai berikut:

  • Usia kehamilan belum cukup bulan (belum waktunya melahirkan)
  • Tidak terlihat adanya perdarahan yang banyak (tidak ada atau sedikit) terbukti dengan kadar Hmeoglobin (Hb) yang normal.
  • Tempat tinggal pasien dekat dengan rumah sakit (perjalanan tidak lebih dari 15 mnt), sehingga apabila terjadi sesuai yang darurat bisa ditangani segera.

Apabila selama 3 hari setelah dilakukan perawatan konservatif dan ternyata tidak tampak adanya perdarahan maka lakukan mobilisasi bertahap dan pasien dibolehkan untuk pulang.

2 | Persalinan per vaginam

Maksudnya adalah melahirkan bayi secara normal melalui jalan lahir. Prosedur ini dilakukan pada jenis plasenta previa marginalis,  letak rendah, atau lateralis dengan pembukaan 4 cm atau lebih.

Persalinan pervaginam ditujukan pada ibu hamil dengan kondisi sebagai berikut:

  • Usia kehamilan sudah cukup bulan (memang sudah waktunya melahirkan)
  • Perdarahan yang banyak tanpa memandang usia kehamilan
  • Janin di dalam kandungan sudah meninggal

3 | Operasi Sesar 

Pada kasus-kasus tertentu diperlukan tindakan operasi sesar pada plasenta previa, apabila:

  • Plasenta previa totalis
  • Plasenta previa lateralis dimana pembukaan kurang dari 4 cm
  • Perdarahan banyak tanpa henti.
  • Presentasi janin abnormal.
  • Ibu hamil dengan panggul sempit.
  • Serviks belum matang
  • Gawat janin

# Solutio Plasenta

Setiap pasien yang dicurigai solusio plasenta tidak boleh dilakukan penatalaksanaan pada fasilitas kesehatan dasar, ini kondisi darurat yang harus ditangani rumah sakit dengan fasilitas lengkap. Tranfusi darah atau resusitasi cairan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan lainnya. Ketuban dapat segera dipecah tanpa memperdulikan apakah persalinan pervaginam atau perabdominal untuk mengurangi regangan uterus.

Seperti pada palsenta previa, pada solusio plasenta juga memiliki 3 jenis penatalaksanaan, namun dengan syarat yang berbeda sebagai berikut:

  • Konservatif bila umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan solusio plasenta ringan.
  • Persalinan per vaginam bila umur kehamilan kurang dari 37 minggu, solusio plasenta sedang dan berat atau solusio plasenta ringan yang memburuk, dan persalinan diperkirakan harus dapat diselesaikan kurang dari 6 jam.
  • Operasi sesar dilakukan bila umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan persalinan pervaginam diperkirakan akan berlangsung lebih dari 6 jam baik pada solusio plasenta ringan, sedang maupun berat.

Perdarahan akibat solusio plasenta ternyata lebih berbahaya dibandingkan perdarahan akibat plasenta previa. Perdarahan yang tampak keluar melalui vagina sering kali tidak sebanding dengan perdarahan yang berlangsung di dalam rahim. Kesulitan memperhitungkan darah yang keluar inilah yang menyebabkan solusio plasenta lebih berisiko menimbulkan komplikasi kematian bagi janin dan ibu.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lockwood CJ, et al. Management of placenta previa. http://www.uptodate.com/home.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app