8 Penyebab Sakit Tenggorokan dan Tips Mengatasinya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 8 menit
8 Penyebab Sakit Tenggorokan dan Tips Mengatasinya

Ketika tenggorokan sakit, tentu sebagian besar dari kita ingin tahu apa penyebabnya. Selain menjawab rasa penasaran itu, mengetahui penyebab sakit tenggorokan akan berguna bagi kita dalam memudahkan penanagannya. Kita bisa menyikapi kondisi tersebut apakah cukup diobati di rumah, atau memerlukan perawatan medis.

Aktivitas mengonsumsi makanan adalah salah satu kebutuhan paling utama dan pasti dilakukan semua makhluk hidup. Terutama bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi dan zat-zat penting lainnya agar fungsi tubuh tetap berjalan dengan baik.

Dari fakta itu dapat kita pastikan proses mengunyah dan menelan makanan adalah proses yang berulang kali kita lakukan setiap harinya tanpa kita sadari dan tak pernah pula kita menghitungnya.

Rata-rata seorang manusia menelan sekitar 50 kali per menit. Kecuali Anda sedang mengalami sakit tenggorokan saat menelan. Maka seketika itu juga anda akan menyadari betapa proses sederhana seperti menelan saja misalnya membutuhkan tenaga ekstra, bahkan jika yang ditelan itu sesuatu yang sangat sederhana seperti ludah Anda sendiri.

Gejala sakit tenggorokan adalah salah satu alasan paling umum orang pergi ke dokter, bahkan gejala ini peringkatnya berada di atas penyakit-penyakit lain yang tergolong penyakit berat seperti, tekanan darah tinggi, punggung yang bermasalah, dan ruam. (National Ambulatory Medical Care Survey).

Penyebab sakit tenggorokan bisa bermacam-macam dan gejala sakit tenggorokan bisa datang secara tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa hari. Bahkan bila sudah masuk dalam tahap yang kronis bisa berlangsung selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Penyebab sakit tenggorokan bisa sangat membingungkan - bahkan seorang dokter pun megalami kesulitan untuk mendiagnosa penyebab sakit tenggorokan ini. Jika Anda memiliki gejala sakit tenggorokan yang sudah akut atau parah, segera temui dokter spesialis THT (telinga, hidung, tenggorokan) langganan anda.

Penyebab Utama Sakit Tenggorakan

1. Pilek (Common cold)

Infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA) yang disebabkan oleh virus -seperti batuk pilek- adalah penyebab paling sakit tenggorokan akut yang paling umum. Biasanya Anda akan merasakan tenggorokan teriritasi, terasa panas atau sakit yang beriringan dengan demam dan hidung tersumbat.

Kemudian gejala lain seperti batuk, bersin, dan hidung meler (mengeluarkan cairan) akan menyusul.

Beberapa dari virus ini bahkan dapat langsung menyerang tenggorokan, mengakibatkan terbentuknya koreng kecil di lapisan faring yang lembut di atas permukaan amandel.

Akibat dari virus ini nantinya bisa memicu sensasi terbakar atau panas bahkan ketika anda sedang tidak menggunakan tenggorokan anda untuk menelan. Ketika digunakan untuk menelan tentu akan terasa lebih sakit.

Beristirahatlah, perbanyak minum air putih untuk menambah cairan dalam tubuh dan konsumsilah obat anti inflamasi non steroid (NSAID) yang dijual bebas, seperti parasetamol atau ibuprofen.

Obat-obat ini akan membantu mengatasi keluhan nyeri dan demam sehingga beberapa hari ke depan anda akan merasa lebih baik. Ikuti juga Cara Mengobati Flu, Batuk Pilek Secara Tradisional dan Manjur

2. Flu (Influenza)

Sakit tenggorokan memang bukan gejala utama yang ditimbulkan akibat virus influenza, tapi masih bisa muncul seiring dengan flu lainnya. Demam dan batuk yang berlebihan bisa mengiritasi tenggorokan dan menyebabkannya tenggorokan sakit.

Mungkin kita akan bingung membedakan common cold dan influenza karena keduanya memiliki gejala serupa dan sama-sama disebabkan oleh virus. Namun ada satu perbedaan yang bisa kita perhatikan, common cold biasanya datang secara bertahap dan ringan, sedangkan influenza cenderung mendadak dan jauh lebih berat.

Jika Anda sedang menderita flu saat ini segera temui dokter. Dokter dapat membuatkan resep antivirus seperti Tamiflu, serta obat-obatan lain untuk mengurangi rasa sakit, demam, hidung gatal, dan termasuk sakit tenggorokan yang sedang Anda derita.

3. Infeksi Bakteri

Penyebab sakit tenggorokan selanjutnya adalah infeksi bakteri, dalam istilah medis dikenal dengan sebutan strep throat atau tonsilitis, kondisi ini bisa berakibat sangat parah.

Strep throat atau radang tenggorokan akibat bakteri streptococcus ini persentasenya hanya sekitar 10 persen dari penyakit yang sering kali menimbulkan keluhan berupa sakit tenggorokan akut pada orang dewasa. Sisanya yang terbanyak karena virus seperti dua kondisi yang disebutkan sebelumnya.

Berbeda dengan flu ataupun common cold, Strep throat biasanya tidak menimbulkan bersin, hidung mampet, atau batuk terlebih dahulu ketika Anda mengeluh sakit tenggorokan.

Biasanya yang Anda rasakan adalah sakit tenggorokan yang dimulai dengan cepat dan dapat menyebabkan rasa sakit saat menelan. Mungkin juga akan muncul gejala lain seperti bau mulut, demam, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

( ! ) Segera temui dokter jika Anda mencurigai bahwa penyebab sakit tenggorokan yang dialami adalah Strep throat dengan gejala parah atau demam sekitar 38,5 derajat Celsius.

Ketika dilakukan pemeriksaan, dokter biasanya akan menemukan adanya nanah di bagian belakang amandel. Itu menandakan sel darah putih Anda meningkat untuk melawan bakteri.

(Mencoba untuk melihat sendiri tenggorokan Anda dengan menggunakan cermin tidak akan banyak membantu, orang sering berpikir bahwa mereka menemukan nanah, tapi nyatanya banyak yang tertipu oleh batu putih kecil pada amandel atau bahkan oleh sisa makanan.

Jadi untuk lebih aman serahkan kepada dokter yang sudah profesional.

Jika sudah dipastikan oleh dokter bahwa penyebab sakit tenggorokan yang Anda alami akibat bakteri, maka dokter akan meresepkan antibiotik. Harap dikonsumsi sampai habis agar bakteri hilang tuntas dan tidak kambuh lagi. Simak penjelasan berikut: Antibiotik yang Tepat untuk Radang Tenggorokan

3. Mononucleosis

Mononucleosis, atau biasa disebut mono saja, dikenal sebagai penyakit yang timbul akibat dari aktivitas berciuman makanya disebut juga 'kissing disease'. Istilah yang tak bisa disalahkan karena penyakit ini memang ditularkan melalui air liur

 Ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr, dan paling sering terjadi pada mereka anak-anak muda.

Mono terkadang menjadi sulit didiagnosis karena bisa terjadi dengan cepat atau bertahap. Gejala umumnya meliputi sakit tenggorokan, demam, kelelahan yang signifikan, dan bengkak di leher dan kelenjar ketiak.

Gejalanya bisa berfluktuasi (turun naik), dan bisa berlangsung beberapa minggu sampai berbulan-bulan. Jika gejala-gejala yang disebutkan tadi sedang anda rasakan segera temui dokter untuk mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Terkadang mono bisa terlihat sangat mirip dengan strep throat. Jangan sampai salah, jika kondisi ini diberi antibiotik tertentu, maka tentu saja ini merupakan pengobatan yang tidak tepat. Antibiotik hanya untuk bakteri, sedangkan mono adalah virus.

Jadi mintalah dokter untuk melakukan pengujian secara menyeluruh pada tenggorokan Anda untuk memastikan penyebabnya.

Mono dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan yang disebut tes monospot, namun tidak ada pengobatan untuk virus tersebut. Cukup terapkan pola istirahat yang cukup, banyak minum, mengonsumsi makanan bergizi dan ramah tenggorokan. Ikuti juga Cara Ampuh Mengobati Radang Tenggorokan

Jika Anda mengalami rasa sakit yang signifikan terjadi pada tenggorokan Anda, dokter mungkin memberi resep steroid. Obat ini akan membantu mengurangi peradangan dan memungkinkan Anda menelan dengan lebih mudah.

4. Alergi

Penyebab sakit tenggorokan selanjutnya yaitu alergi yang biasanya diakibatkan oleh zat-zat alergin seperti serbuk sari, debu, atau ketombe yang menyebabkan gejala seperti -mata berair, bersin dan pilek. Gejala yang anda rasakan selanjutnya dari paduan itu semua yaitu rasa tidak nyaman pada tenggorokan.

Biasanya rasa yang Anda derita lebih kepada gatal atau menggelitik bukan rasa sakit seperti pada kondisi-kondisi yang dijelaskan sebelumnya. Gejala akan menjadi lebih buruk lagi apabila musim yang sering menjadi penyebab kambuhnya alergi telah tiba.

Penyebab sakit tenggorokan akibat alergi juga bisa datang dari faktor luar tubuh seperti makanan misalnya, dan tanda-tandanya mungkin sangat samar sehingga Anda tidak menduganya sama sekali. Sakit yang disebabkan biasanya berupa iritasi tenggorokan, mulut gatal, atau masalah perut seperti kram atau diare.

Jika Anda merasakan gejala ini setelah makan, terutama setelah mengonsumsi kacang, buah sitrus, biji-bijian, atau susu, maka bisa jadi penyebabnya adalah alergi dan sesegaralah mendapatkan pertolongan medis. Alergi makanan bisa muncul pada usia berapapun, tidak hanya pada anak-anak.

5. Laryngopharyngeal Reflux

Laryngopharyngeal reflux, atau LPR, mirip dengan penyakit refluks gastroesophageal (GERD), bedanya Laryngopharyngeal reflux juga mempengaruhi tenggorokan. Dikenal juga sebagai "silent reflux", karena seringkali tidak menimbulkan gejala khas, seperti mulas atau rasa panas di dada.

Di LPR, asam lambung atau cairan pencernaan naik dari perut melalui kerongkongan, dan bisa sampai ke tenggorokan bahkan pita suara. Zat asam dari lambung ini akan menyebabkan iritasi pada jaringan tenggorokan yang sejatinya tidak kuat menahan asam.

Sel-sel lambung dan kerongkongan memang memiliki mekanisme perlindungan yang membantu menetralisir asam, sedangkan tenggorokan tidak demikian. Bahkan dengan jumlahnya yang sedikitpun apabila sampai ke tenggorokan, asam lambung akan benar-benar dapat menyebabkan iritasi hebat.

Akibat yang ditimbulkan adalah, Anda akan mengalami sakit tenggorokan atau suara serak, yang keduanya lebih parah di pagi hari. Anda juga bisa mengalami batuk kering, keinginan untuk terus-menerus membersihkan tenggorokan, atau perasaan bahwa Anda memiliki benjolan atau makanan di tenggorokan. Gejalanya bersifat fluktuatif dari waktu ke waktu.

Jika setelah berkonsultasi dengan dokter dan ia pikir Anda mungkin memiliki LPR, maka elanjutnya dokter mungkin melakukan tes untuk memeriksa kadar pH atau jumlah enzim pencernaan di tenggorokan Anda. Anda bisa diobati dengan antasida atau peredam asam lambung. Mengonsumsi makanan rendah lemak dan tidak pedas serta menghindari alkohol dan kafein.

6. Udara Kering

Udara musim dingin yang kering bisa menimbulkan malapetaka di tenggorokan Anda.

Jika Anda tegolong sebagai orang yang sering bernapas melalui mulut baik itu karena sedang mangalami hidung tersumbat atau karena memang ketika tidur mulut anda sering terbuka maka itu akan lebih meningkatkan lagi resiko terkena penyakit sakit tenggorokan.

Itu karena hidung Anda berfungsi sebagai pelembab, yang akan melembabkan udara sebelum mengirimnya masuk ke tenggorokan dan paru-paru Anda.

Jika Anda tidak bernafas melalui hidung, udara kering yang masuk melalui mulut cenderung membuat iritasi tenggorokan dan bahkan membuat tenggorokan lebih kering lagi. Hal ini akan menyebabkan tenggorokan kasar dan gatal, terutama saat Anda bangun tidur.

Cara menanggulanginya dapat dengan memperbanyak konsumsi air putih. Minum sekitar 2 liter air  dalam sehari dapat membantu lapisan mulut dan tenggorokan tetap lembab saat Anda tidur.

7. Otot Tegang

Pernahkah Anda kehilangan suara setelah menjerit atau mengeluarkan suara yang lantang? Sakit tenggorokan bisa datang dengan jalan apa saja seperti halnya dengan menggunakan otot tenggorokan dengan cara yang salah .

Kasus (otot tegang pada tenggorokan) Ini lebih sering menimpa pada mereka yang pekerjaannya mengharuskan ia berbicara lebih sering, seperti ketika sedang memberikan presentasi  atau pada mereka yang sering menggunakan suaranya di siang hari, seperti guru atau pemain drama.

Ketika anda banyak berbicara dengan banyak bahasa dan cara yang berbeda otot pada tenggorokan akan bekerja lebih ekstra untuk menghasilkan suara. Akibatnya, Anda bisa mengalami sakit tenggorokan kronis.

Dokter biasanya akan terlebih dahulu mencari penyebab dari otot yang menegang pada tenggorokan Anda sebelum menganggapnya sebagai sakit yang serius. Hal yang umum dilakukan adalah mengobatinya dengan terapi suara.

8. Tumor Tenggorokan

Tanpa anda sadari tumor dapat tumbuh di tenggorokan bagian atas, tenggorokan bawah, atau pita suara. Kasus ini dapat terjadi pada orang-orang di rentang usia 40-an, tapi umumnya lebih sering ditemukan pada pria berusia 50-an, 60an, dan 70an. Tumor atau kanker biasanya berhubungan dengan kebiasaan merokok atau minum-minuman keras.

Sakit pada tenggorokan yang sering timbul akibat tumor ini biasanya berlangsung dalam waktu yang lama, suara serak yang tidak membaik dalam 2 minggu, sulit menelan makanan atau air liur, menurunnya berat badan, sulit bernapas, atau batuk darah.

Jika Anda memiliki gejala tersebut, penting sekali untuk mulai berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penyebab sakit tenggorokan yang Anda alami. Beberapa pemeriksaan yang diperlukan yaitu CT scan, biopsi, dan laringoskopi. Selengkapnya: Kanker Tenggorokan : Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Itulah pembasahan mengenai beberapa penyebab sakit tenggorokan yang utama, semoga informasi dalam artikel ini bisa membantu Anda yang sedang terkena gejala sakit tenggorokan untuk menyikapinya dengan tepat.

Bagi yang saat ini sedang menderita karenanya, simak juga pembahasan tentang: Obat Sakit Tenggorokan. Salam sehat!


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Watson, S. Healthline (2017). Sore Throat 101: Symptoms, Causes, and Treatment. (https://www.healthline.com/health/sore-throat)
Harding, M. Patient (2016). Sore Throat. (https://patient.info/ears-nose-throat-mouth/sore-throat-2)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app