Penyebab Meninggal Saat Hamil Karena Sesak Napas

Dipublish tanggal: Jun 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 1, 2019 Waktu baca: 2 menit
Penyebab Meninggal Saat Hamil Karena Sesak Napas

Siapa yang tak tahu dengan film Eiffel I’m In Love yang sangat populer beberapa waktu lalu. Pastinya anda juga sudah tidak asing dengan para pemainnya salah satunya adalah Saphira Indah yang memerankan tokoh Uni. Namun kabar mengejutkan datang dari Saphira Indah yang akhirnya menghembuskan nafas terakhir dalam kondisi hamil 6 bulan.

Meskipun belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya Saphira Indah, namun dari informasi yang disampaikan oleh Rico Hidrod Daeng sebagai suami Saphira diketahui bahwa sebelum meninggal, Saphira mengalami sesak napas. 

Padahal selama ini Saphira tidak mempunyai riwayat penyakit tertentu dan selalu rutin mengecek kandungan. Lalu apakah sesak napas pada ibu hamil tersebut normal dan bagaimana cara penanganannya?

Penyebab Sesak Napas Saat Hamil

Sesak napas merupakan efek samping yang normal terjadi pada ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sekitar 70% ibu hamil pernah mengalami sesak napas sepanjang trimester pertama kehamilan. Sesak napas tersebut muncul sejak trimester pertama namun ada ibu hamil yang baru mengalami sesak napas di trimester kedua atau ketiga.

Masalah pernapasan tersebut diduga disebabkan oleh perkembangan janin yang semakin membesar dengan semakin bertambahnya usia kehamilan. Kondisi tersebut membuat rahim kian membesar dan menekan paru-paru. 

Padahal kebutuhan oksigen ibu hamil semakin meningkat selama hamil. Kenaikan hormon progesteron saat hamil juga bisa berpengaruh pada fungsi paru-paru serta membuat pernapasan ibu hamil menjadi lebih cepat. Berbagai hal ini memicu ibu hamil mengalami sesak napas.

Akibat Sesak Napas Bagi Janin

Perlu Anda ketahui bahwa sesak napas ringan pada ibu hamil tidak akan berpengaruh pada janin di dalam kandungan. Tetapi bayi sangat bergantung pada asupan oksigen secara konstan yang melalui plasenta sehingga menunjang tumbuh kembang janin. 

Bila ibu mengalami sesak napas namun dibiarkan maka akan menghambat asupan oksigen serta nutrisi pada bayi atau bahkan bisa menghentikannya sama sekali. Bila bayi kurang asupan gizi dan oksigen maka berat badan bayi akan rendah ketika lahir, lahir prematur dan skor Apgar yang rendah.

Bagi ibu hamil yang mengalami sesak napas parah maka bisa memicu komplikasi kehamilan yang serius seperti toksemia, hipertensi, preeklampsia bahkan hingga kematian. Tetapi berbagai risiko tersebut masih bisa diminimalisir dengan perawatan yang cepat dan tepat.

Cara Meringankan Sesak Napas Ketika Hamil

Bagi ibu hamil, sesak napas yang muncul bisa dicegah dan diatasi dengan melakukan beberapa cara berikut.

  • Jangan memaksakan diri anda untuk bergerak aktif ketika sedang mengandung.
  • Segeralah duduk dan bersandar tegak, aturlah napas sambil melemaskan lengan. Putarlah bahu ke atas ke arah telinga lalu tarik ke belakang semampu anda. Sementara memutar bahu, ambilah napas secara perlahan lalu kembalilah ke posisi awal dan ulangi beberapa kali hingga napas anda lebih teratur.
  • Bila tidak ada tempat yang nyaman untuk duduk maka upayakan anda berdiri setegak mungkin ketika mulai terasa sesak. Postur tubuh anda harus tepat untuk memberikan ruang yang banyak bagi paru-paru dalam mengambil oksigen.
  • Carilah tempat untuk rebahan yang nyaman lalu berbaringlah ke sisi kiri lalu atur napas pelan-pelan.

Perlu anda ketahui bahwa sesak napas pada ibu hamil memang tergolong tidak berbahaya. Namun tidak boleh juga disepelekan terutama bila gejalanya berat. Pada Saphira Indah, penyebab sesak napas yang dialaminya saat hamil masih belum bisa dipastikan sampai informasi ini diturunkan.

Tetapi sesak napas parah ketika hamil kemungkinan bisa menjadi tanda bahwa ada masalah medis yang perlu diperiksakan misalnya anemia, asma, reaksi alergi dan lain sebagainya. Bagi ibu hamil sebaiknya rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan agar memperoleh pemeriksaan secara menyeluruh.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Why do some pregnant women have trouble breathing? (2016). (http://kidshealth.org/en/parents/breathing.html)
Mayo Clinic Staff. (2017). Third trimester pregnancy: What to expect. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art-20046767)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app