Penyebab Badan Lemas dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Penyebab Badan Lemas dan Cara Mengatasinya

Badan lemas atau kurang bertenaga membuat siapa saja menjadi malas untuk melakukan aktifitas sehari-hari, hal ini biasanya terjadi akibat kelelahan atau mungkin kelaparan dan masih banyak penyebab badan lemas lainnya yang perlu Anda ketahui agar mudah mengatasi dan mengantisipasi.

Dalam dunia medis ada dua istilah yang menggambarkan badan lemas yaitu, weakness dan fatigue meskipun sepertinya sama, namun pada kenyataannya kedua kondisi ini menggambarkan dua sensasi yang berbeda. Hal ini penting untuk diketahui secara persis karena keduanya juga memiliki penyebab yang berbeda.

  • Weakness adalah kelemahan atau kurangnya kekuatan fisik atau otot dan perasaan bahwa membutuhkan tenaga ekstra untuk memindahkan lengan, kaki, atau otot lainnya. Jika kelemahan otot disebabkan oleh rasa sakit, maka orang tersebut mungkin bisa menggerakkan otot, tapi akan terasa menyakitkan.
  • Fatigue adalah perasaan kelelahan atau capek atau kebutuhan untuk beristirahat karena kekurangan energi atau kekuatan. Kelelahan bisa terjadi akibat kerja paksa, kurang tidur, kecemasan, kebosanan, atau kurangnya olahraga. Ini adalah gejala yang mungkin disebabkan oleh penyakit, obat-obatan, atau perawatan medis seperti kemoterapi. Kecemasan atau depresi juga dapat menyebabkan kelelahan.

Dua kondisi tersebut adalah gejala, bukan penyakit. Karena dapat disebabkan oleh banyak masalah kesehatan lainnya, untuk itu penyebab badan lemas akan dapat ditentukan hanya ketika gejala lain yang menyertai turut dievaluasi.

Kenali Penyebab Badan Lemas pada Dirimu

# Weakness

Kelemahan otot di hampir seluruh bagian tubuh dapat disebabkan oleh masalah kesehatan sebagai berikut:

  • Gangguan keseimbangan mineral (elektrolit) yang ditemukan secara alami dalam tubuh, seperti rendahnya kadar kalium atau natrium.
  • Infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi saluran pernapasan.
  • Masalah dengan kelenjar tiroid, yang mengatur cara tubuh menggunakan energi.
    • Kadar hormon tiroid yang rendah ( hipotiroidisme ) dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, lesu, berat badan naik, depresi, gangguan memori, sembelit, kulit kering, tidak tahan dingin, rambut kasar dan menipis, kuku rapuh, atau warna kekuningan pada kulit.
    • Kadar hormon tiroid yang tinggi ( hipertiroidisme ) dapat menyebabkan kelelahan, penurunan berat badan, denyut jantung cepat, tidak tahan udara panas, berkeringat, lekas marah, kecemasan, kelemahan otot, dan pembesaran kelenjar tiroid.
  • Sindrom Guillain-Barré , gangguan saraf langka yang menyebabkan kelemahan pada tungkai, lengan, dan otot-otot lain dan yang dapat berkembang menjadi kelumpuhan.
  • Myasthenia gravis, gangguan kronis langka yang menyebabkan kelemahan dan kelelahan otot dengan cepat.
( ! ) Badan lemas akibat kelemahan otot yang terjadi secara perlahan namun semakin parah memerlukan kunjungan ke dokter. ( ! ) Kelemahan otot tiba-tiba dan hilangnya fungsi dalam satu area tubuh tertentu dapat menunjukkan masalah serius dalam otak (seperti stroke atau transient ischemic attack ) atau sumsum tulang belakang atau cabang-cabang saraf.

# Fatigue

Fatigue adalah perasaan kelelahan, capek, atau kekurangan energi. Seseorang bisa merasa lelah karena terlalu banyak pekerjaan, kurang tidur, cemas, kebosanan, atau kurangnya olahraga. Sebagian besar kasus, kelelahan ringan terjadi akibat masalah kesehatan yang bisa diatasi dengan perawatan di rumah dan tidak memerlukan kunjungan ke dokter.

  • Penyakit, seperti pilek atau flu, dapat menyebabkan badan lemas seperti ini, yang biasanya hilang ketika penyakit tersebut sudah teratasi.
  • Situasi emosional stres juga dapat menyebabkan kelelahan yang berujung pada badan lemas dan tak selera untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kelelahan seperti ini biasanya akan hilang ketika stres teratasi.
  • Ada pula obat-obatan, baik resep dan non resep yang dapat menyebabkan badan lemas, seperti obat steroid, antidepresi, antihistamin, obat darah tinggi, atau kemoterapi. Terlebih lagi pada kasus penggunaan atau penyalahgunaan alkohol, kafein, atau obat-obatan terlarang.

Kunjungan ke dokter biasanya diperlukan bila badan lemas terjadi bersamaan dengan gejala yang lebih serius, seperti gangguan pernapasan, tanda-tanda penyakit serius, perdarahan abnormal, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Badan lemas akibat kelelahan yang berlangsung lebih dari 2 minggu biasanya memerlukan kunjungan ke dokter karena dikhawatirkan disebabkan oleh masalah kesehatan yang lebih serius, seperti:

  • Penurunan jumlah zat yang membawa oksigen ( hemoglobin ) dalam sel darah merah, pada penyakit anemia.
  • Penyakit jantung, seperti penyakit arteri koroner atau gagal jantung, menyebabkan kurangnya pasokan darah kaya oksigen otot-otot dan seluruh anggota tubuh.
  • Gangguan metabolisme, seperti diabetes, di mana gula (glukosa) tetap berada dalam darah, padahal seharusnya memasuki sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi.
  • Penyakit ginjal dan penyakit hati, yang menyebabkan badan lemas saat konsentrasi bahan kimia tertentu kadarnya tinggi dalam darah hingga menjadi racun bagi tubuh.
Chronic fatigue syndrome adalah penyebab badan lemas yang parah dan terus menerus.

Jika kelelahan terjadi tanpa penyebab yang jelas, maka penting untuk mengevaluasi status kesehatan mental. Karena kelelahan adalah gejala umum dari masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi.

# Penyebab Badan Lemas lainnya

  • Dehidrasi atau kekurangan cairan, baik karena kurang minum ataupun karena penyakit.
  • Kurang gizi, misalnya asupan makan yang kurang atau kekurangan asupan jenis gizi tertentu.
  • Kehilangan banyak darah
  • Kehamilan
  • Pengaruh lingkungan seperti cuaca
  • Masa penyembuhan dari cedera atau operasi

Cara Mengatasi Badan Lemas Agar Pulih Kembali

Pada prinsipnya, untuk dapat berhasil dalam mengatasi badan lemas, maka yang pertama kali di atasi adalah penyebabnya.

Badan lemas akibat kelelahan dapat dipulihkan dengan istirahat yang cukup. Sedangkan kelemahan karena kurangnya aktifitas fisik bisa disiasati dengan olahraga secara rutin dan hal-hal lain seperti konsumsi banyak air serta mencukupi kebutuhan nutrisi dengan makanan bergizi seimbang.

Akan tetapi, jangan mencoba untuk mengatasinya sendiri, Anda disarankan untuk mengonsultasikannya ke dokter apabila mengalami:

  • Badan lemas pada satu area tubuh yang terjadi secara mendadak.
  • Lemas secara tiba-tiba yang diiringi dengan demam atau gejala lain yang mengkhawatirkan.
  • Badan lemas yang tidak kunjung sembuh dan penyebabnya masih belum Anda ketahui.

Perlu diingat bagaimana badan lemas Anda alami serta gejala apa saja yang menyertai, karena hal-hal inilah yang akan ditanyakan dokter. Kemudian dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui penyebab badan lemas yang Anda alami. Pemeriksaan yang dimaksud antara lain tes tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan), tes fisik (area tubuh yang lemas), pemeriksaan kekuatan otot, pemeriksaan urine atau urinalisis, tes darah, tes sistem saraf, atau tes status mental.

Setelah mengetahui penyebabnya, kemudian dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda alami, misalnya jika Anda memiliki kadar hemoglobin rendah akibat anemia, maka dokter akan memberikan suplemen zat besi atau transfusi darah pada kasus kehilangan darah yang banyak. Jika nyeri otot yang menyebabkan badan lemas maka dokter akan memberikan obat-obatan penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen, parasetamol, dan lain-lain.

Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila Anda sering mengalami badan lemas dan tidak mengetahui penyebabnya. Bisa jadi Anda memiliki penyakit kronis yang membutuhkan penanganan tepat dan sedini mungkin.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app