Binge Eating Disorder, Gangguan yang Bikin Banyak Makan

Dipublish tanggal: Okt 23, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Nov 7, 2019 Waktu baca: 3 menit
Binge Eating Disorder, Gangguan yang Bikin Banyak Makan

Anda mungkin pernah sesekali kalap makan untuk memenuhi hasrat lapar. Namun kalau Anda terus-terusan makan berlebihan dan tak bisa berhenti, bisa jadi Anda mengidap Binge Eating Disorder. Sudah tahu tentang gangguan makan ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Apa itu Binge Eating Disorder?

Binge Eating Disorder adalah gangguan makan yang berhubungan dengan pola makan seseorang. Gangguan ini membuat penderitanya sering kali mengonsumsi makanan dengan jumlah yang sangat banyak.

Mereka juga tidak bisa mengendalikan kebiasaan makan yang tidak baik untuk kesehatan ini. Karena penderita tidak mampu mengontrol dorongan untuk terus makan, hal ini dapat menyebabkan penyakit berbahaya lainnya. Mulai dari obesitas, penyakit jantung, hingga diabetes.

Baca Selengkapnya: Makan Terlalu Kenyang Mengundang Penyakit

Tanda dan gejala Binge Eating Disorder

Ciri paling mudah untuk mengenali Binge Eating Disorder adalah penderitanya punya kebiasaan makan dengan jumlah yang sangat besar. Mereka juga kesulitan untuk memberhentikan kebiasaan ini.

Namun, setelah makan, mereka sering kali merasa bersalah, kesal, bahkan hingga depresi setelah menyadari banyaknya porsi yang mereka habiskan.

Selain itu, berbagai gejala Binge Eating Disorder lainnya meliputi: 

  • Memiliki kebiasaan makan yang lebih cepat dibandingkan dengan orang normal kebanyakan.
  • Makan dalam porsi yang banyak meskipun tidak merasa lapar. 
  • Makan hingga merasa kenyang dan menyebabkan perut menjadi tidak nyaman.
  • Sering makan sendiri agar orang tidak mengetahui seberapa banyak porsi yang dikonsumsi
  • Bulimia pada  sebagian penderita Binge Eating Disorder

Secara umum, seseorang bisa dikatakan mengalami penyakit Binge Eating Disorder apabila mengalami gejala di atas paling sedikit 1 kali seminggu selama 3 bulan. Pada penderita Binge Eating Disorder ringan, gejala tersebut setidaknya muncul 1-3 kali dalam seminggu. 

Sementara itu, penderita Binge Eating Disorder berat dapat mengalam gejala tersebut hingga 13 kali dalam seminggu. Dalam kondisi yang sudah sangat parah, penderita bahkan bisa mengalaminya setiap hari. 

Jika dibiarkan dan tidak mendapatkan perawatan dan penanganan yang cepat dan tepat, maka akan muncul berbagai penyakit kompilasi berbahaya. Bahkan hal ini juga bisa menganggu kondisi psikologis mereka. 

Apa penyebab Binge Eating Disorder?

Sampai saat ini, penyebab Binge Eating Disorder memang belum diketahui dengan pasti. Namun, pakar kesehatan menjelaskan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami Binge Eating Disorder.

Beberapa faktor risiko Binge Eating Disorder meliputi:

  • Ada anggota keluarga lainnya mengalami Binge Eating Disorder
  • Memiliki riwayat gangguan kejiwaan seperti depresi dan bipolar
  • Memiliki trauma emosional
  • Berat badan yang berlebih
  • Mengalami gangguan karena pengaruh obat-obatan kimia. 

Sesorang tidak bisa mendiagnosis atau memvonis dirinya sendiri mengalami Binge Eating Disorder. Jika Anda mengalami gejala yang sudah disebutkan, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaaan fisik dan juga psikologis untuk memastikan penyebabnya. Bila perlu, dokter juga akan melakukan pemeriksaaan darah dan tes urine

Baca Juga: Tips Mengontrol Nafsu Makan Berlebih

Cara menangani gangguan Binge Eating Disorder

Dokter akan membantu penderita BED untuk mengubah pola makannya menjadi lebih sehat. Selain itu, penting juga untuk mengembalikan rasa percaya diri pada pasien yang sering kali bersembunyi saat ingin makan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi Binge Eating Disorder, antara lain: 

1. Terapi perilaku kognitif

Terapi perilaku kognitif (CBT) bertujuan untuk mengetahui dan memahami apa sebenarnya pemicu Binge Eating Disorder yang dialami penderita. Selain itu, terapi ini juga dikhususkan untuk mengalihkan perhatian penderita agar tidak hanya fokus pada makan saja.

Bukan dengan makanan, dokter akan mengalihkan fokus pasien untuk melakukan hal lain yang lebih bermanfaat. Pasien juga akan dilatih untuk mengontrol emosi mereka.

2. Psikoterapi interpersonal 

Pada terapi ini, pasien akan dibantu untuk meningkatkan kemampuan menjalnin berhubungan dengan orang lain, baik kepada teman, keluarga, dan rekan kantor. Terapi ini biasanya juga tetap dilakukan bersamaan dengan terapi perilaku kognitif.

3. Pemberian obat-obatan

Selain melakukan berbagai terapi yang bisa mengubah pola makan tak sehat tersebut, para pasien juga akan diberikan obat-obatan. Obat tersebut meliputi obat antidepresan yang bisa meredakan gejala Binge Eating Disorder. 

Kunci terpentingnya, jangan malu untuk konsultasi ke dokter jika Anda terganggu dengan kebiasaan makan banyak. Jika Anda memiliki kecemasan tersendiri karena Binge Eating Disorder, silakan bercerita dengan teman Anda atau hubungi ahli untuk konsultasi lebih lanjut.

Baca Juga: 5 Gangguan Makan Aneh yang Tidak Banyak Diketahui


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
McElroy SL, et al. Overview of the treatment of binge eating disorder. CNS Spectrum. 2015;20:546.
Using dietary supplements wisely. National Center for Complementary and Integrative Health. https://nccih.nih.gov/health/supplements/wiseuse.htm.
Winham SJ, et al. Bipolar disorder with comorbid binge eating history: A genome-wide association study implicates APOB. Journal of Affective Disorders. 2014;165:151.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app