Parathyroid Adenoma - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 16, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Adenoma paratiroid adalah tumor jinak pada salah satu kelenjar paratiroid Anda. Kelenjar paratiroid adalah empat kelenjar sangat kecil yang terletak di belakang kelenjar tiroid Anda. Mereka menghasilkan hormon paratiroid (PTH). Hormon ini membantu mengontrol kadar kalsium dan fosfor dalam darah Anda.

Adenoma paratiroid menyebabkan kelenjar yang terkena melepaskan lebih banyak PTH daripada seharusnya. Produksi hormon paratiroid yang berlebihan ini dapat mengganggu keseimbangan kalsium dan fosfor Anda. Kondisi ini disebut hiperparatiroidisme.

Apa yang menyebabkan terjadinya adenoma paratiroid?

Hingga saat ini, para ahli tidak yakin apa yang menyebabkan munculnya tumor pada salah satu kelenjar paratiroid Anda. Namun ada beberapa faktor risiko terkait dengan munculnya adenoma paratiroid, contohnya:

  • Anda mungkin secara genetik memiliki kecenderungan untuk mengembangkan adenoma paratiroid.
  • Paparan radiasi juga dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan mengembangkan adenoma paratiroid.
  • Anda cenderung mengembangkan adenoma paratiroid jika Anda seorang wanita dan berusia lebih dari 60 tahun.

Gejala adenoma paratiroid

Adenoma paratiroid memiliki gejala yang bervariasi pada masing-masing individu. Pada beberapa kasus kemungkinan Anda tidak akan mengalami gejala apapun. Biasanya orang yang tidak memiliki gejala apapun dapat mengetahui bahwa mereka memiliki salah satu dari tumor ini saat melakukan tes darah untuk memeriksa masalah lain.

Tumor adenoma paratiroid dapat menyebabkan hiperparatiroidisme. Faktanya, tumor ini adalah penyebab paling umum dari kondisi hiperparatiroidisme. Hiperparatiroidisme yang terkait dengan tumor ini dapat menyebabkan masalah tulang, karena hormon paratiroid yang meningkat akan meningkatkan penghancuran kalsium dari tulang. Hal ini dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh. Hiperparatiroidisme juga dapat menyebabkan gejala lain seperti:

Selain gejala-gejala ini, Anda mungkin memiliki gejala yang lebih umum atau tidak spesifik. seperti:

Bagaimana cara mencegah terjadinya adenoma paratiroid?

Hingga saat ini belum ada rejimen pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya adenoma paratiroid. Yang dapat Anda lakukan sekarang adalah mencegah terjadinya komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh kondisi ini dengan segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala seperti yang tertera di atas. Walaupun kondisi ini jarang menimbulkan gejala yang serius, tetapi penanganan dini perlu dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Bagaimana penanganan adenoma paratiroid?

Diagnosa
Diagnosa adenoma paratiroid memerlukan evaluasi dari dokter spesialis penyakit dalam yang ahli dalam bidang endokrin. Untuk menegakan diagnosa adenoma paratiroid, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan yang meliputi :

  • Pemeriksaan hormon paratiroid. Karena tumor ini menyebabkan tubuh Anda memproduksi terlalu banyak hormon paratiroid, dokter Anda akan memeriksa kadar hormon paratiroid dalam darah Anda. Jika kadar hormon paratiroid meningkat, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakan diagnosa adenoma paratiroid.
  • Pemeriksaan elektrolit darah. Karena peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah bukan satu-satunya indikasi bahwa Anda menderita tumor paratiroid, Anda dapat memeriksa kadar mineral lain dalam darah seperti kalsium dan fosfor. Jika Anda menderita adenoma paratiroid, maka akan terjadi penurunan kadar kalsium dan peningkatan kadar fosfor dalam darah.
  • Pemeriksaan radiologi. Dokter Anda mungkin memeriksa kepadatan tulang Anda dan mencari batu ginjal melalui pemeriksaan X-ray, USG, CT scan.

Pengobatan adenoma paratiroidPenanganan yang paling umum adalah dengan operasi pengangkatan kelenjar yang membesar (atau kelenjar). Operasi ini dapat menyelesaikan sekitar 95% kasus adenoma paratiroid. Pembedahan adalah pengobatan utama untuk mengatasi adenoma paratiroid, bahkan untuk orang-orang yang tidak memiliki gejala yang berat. Ketika penyebab utama hiperparatiroidisme adalah hiperparatiroidisme primer seperti kasus adenoma paratiroid, pembedahan adalah pilihan pengobatan utama yang dapat meningkatkan gejala dan kualitas hidup seseorang.

Jika seseorang tidak bersedia dengan penanganan operasi, beberapa orang dengan gejala hiperparatiroidisme ringan atau tanpa gejala mungkin dapat mencoba terapi penggantian hormon atau pengobatan alternatif. Perawatan hiperparatiroidisme dengan terapi hormon tidak mengurangi jumlah hormon paratiroid dalam darah. Sebaliknya, mereka melawan balik dengan mencegah hilangnya kalsium dari tulang. Terapi penggantian hormon atau perawatan lain untuk kondisi ini harus dilakukan selama seumur hidup.

Penggunaan obat resep yang disebut cinacalcet (Sensipar®) mengurangi kadar kalsium dan hormon paratiroid pada orang dengan gagal ginjal kronis (hiperparatiroidisme sekunder). Namun, penggunaannya pada orang dengan hiperparatiroidisme primer masih dalam tahap penelitian.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Parathyroid Adenoma Imaging: Overview, Computed Tomography, Magnetic Resonance Imaging. Medscape. (Accessed via: https://emedicine.medscape.com/article/384024-overview)
Parathyroid Tumor. Johns Hopkins Medicine. (Accessed via: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/parathyroid-tumor)
Al-Hassan, M.S., Mekhaimar, M., El Ansari, W. et al. Giant parathyroid adenoma: a case report and review of the literature. J Med Case Reports 13, 332 (2019). https://doi.org/10.1186/s13256-019-2257-7. Journal of Medical Case Reports. (Accessed via: https://jmedicalcasereports.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13256-019-2257-7)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app