Obat Kalsium Asetat: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mar 11, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Mar 21, 2019 Waktu baca: 3 menit

Kalsium asetat adalah obat yang digunakan untuk mencegah kenaikan kadar fosfat dalam darah. Obat ini kerap digunakan oleh pasien yang sedang menjalani proses dialisis karena penyakit gagal ginjal.   

Penderita gagal ginjal biasanya memiliki kadar fosfat yang tinggi dalam darah (hiperfosfatemia) dan hiperparatiroidisme sekunder. Kedua kondisi ini lambat laun dapat menyebabkan masalah pada jaringan tulang.

Karena itulah, dibutuhkan obat kalsium asetat untuk mengikat fosfat pada makanan lalu membentuk kalsium fostat. Dengan pemakaian yang tepat, obat ini dapat membantu mendukung kekuatan tulang pasien selama perawatan.

Mengenai Obat Kalsium Asetat

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Cair dan tablet

Kandungan

Kalsium asetat

Manfaat Obat Kalsium Asetat

Kalsium asetat digunakan sebagai terapi hiperfosfatemia (kadar fosfat dalam darah yang tinggi) pada pasien penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani dialisis. Proses dialisis dapat mengeluarkan sebagian kadar fosfat dalam tubuh, tetapi juga mempengaruhi keseimbangan kadar fosfat.

Ketidakseimbangan kadar fosfat dalam darah bisa mengakibatkan banyak dampak buruk bagi tubuh. Mulai dari mengganggu keseimbangan mineral lain, menurunkan kepadatan tulang, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. 

Dosis Obat Kalsium Asetat

Dosis obat kalsium asetat berbeda-beda pada setiap orang, tergantung kondisi dan kebutuhannya masing-masing. Secara umum, berikut dosis obat kalsium asetat:

  • Bentuk cair: dosis orang dewasa 10 ml, diminum bersamaan dengan makanan. Gunakan sendok takar yang tersedia di dalam kemasan agar dosisnya tepat dan jangan menggunakan sendok makan biasa. 
  • Bentuk tablet: dosis orang dewasa 3 x sehari 2 tablet, diminum bersamaan dengan makanan. Kalsium asetat digunakan secara per oral bersama makan (suapan pertama). 

Obat kalsium asetat harus digunakan secara teratur dan tepat waktu untuk mendapatkan manfaat terapi yang optimal. Hindari menambahkan atau mengurangi dosis tanpa pengawasan dokter. Apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain, sebaiknya berikan jeda 1 jam sebelum atau 3 jam sesudah minum obat kalsium asetat.

Bila Anda lupa meminum obat, segera minum obat ini setelah Anda ingat. Tetapi apabila telah mendekati waktu minum obat selanjutnya, Anda tidak perlu meminum dua dosis (untuk waktu minum obat yang tertinggal dan waktu minum obat sekarang) sekaligus.  

Simpan obat kalsium asetat sesuai pada suhu ruangan, terhindar dari panas, kelembaban, maupun cahaya langsung. Hindari menyimpan obat dalam lemari pendingin (freezer).

Yang terpenting, letakkan obat ini dengan benar dan hindarkan dari jangkauan anak-anak. Tanyakan lebih lanjut pada tenaga kesehatan apabila Anda ingin membuang sisa obat yang tidak digunakan. 

Efek samping Obat Kalsium Asetat

Efek samping mungkin dapat ditimbulkan oleh kalsium asetat, yaitu:

  • Rasa nyeri pada perut
  • Konstipasi
  • Mulut kering
  • Pusing
  • Kehilangan nafsu makan
  • Rasa logam setelah meminum obat
  • Lemah otot
  • Mual atau muntah
  • Rasa haus
  • Diare
  • Lebih sering buang air kecil

Reaksi alergi biasanya juga dapat muncul segera setelah seseorang diberikan kalsium asetat. Segera bawa ke unit gawat darurat (UGD) apabila timbul tanda dan gejala alergi berupa:

  • Kemerahan atau ruam pada kulit
  • Mata, bibir, atau lidah membengkak/gatal
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan bernapas
  • Denyut jantung meningkat
  • Mual atau muntah
  • Nyeri dada 

Interaksi Obat Kalsium Asetat

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan obat kalsium asetat adalah:

Perhatian

Kalsium asetat hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat kalsium asetat. Terlebih jika Anda mengalami kondisi berikut:

  • Riwayat alergi kalsium asetat atau alergi lainnya.
  • Memiliki riwayat hiperkalsemia, penyakit jantung, hipomagnesemia, hipofosfatemia, dan hipotensi.
  • Konsumsi obat-obat resep, non-resep, vitamin, suplemen, dan obat herbal yang sedang digunakan. Tidak dianjurkan mengkonsumsi kalsium asetat bersama dengan suplemen diet dan antasida.
  • Dalam kondisi hamil atau menyusui.

Obat kalsium asetat termasuk kategori C. Artinya, obat ini telah terbukti bersifat teratogenik atau dapat mempengaruhi janin pada hewan coba, tetapi belum ada bukti terkontrol pada manusia. Obat ini hanya boleh diberikan jika memiliki keuntungan yang potensial pada janin.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app