Dulcolax: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Mar 3, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 4 menit

Siapa yang tidak pernah mengalami yang namanya sembelit atau kesulitan buang air besar? Kebanyakan dari kita pasti mengenal Dulcolax atau Bisacodyl

Obat yang satu ini memang dapat membantu di saat pencernaan kita tidak lancar tapi sudahkah kita mengenal Dulcolax dengan baik? Seberapa besar dosis yang dianjurkan? Bagaimana sebaiknya kita mengkonsumsi Dulcolax? Apa saja kemungkinan efek samping yang dapat terjadi? Melalui artikel singkat ini, mari kita pelajari bersama.

Dulcolax adalah merk dagang untuk obat laksatif atau pencahar yang berfungsi untuk mengatasi sembelit dengan cara meningkatkan kontraksi pada usus besar sehingga kotoran lebih mudah keluar. Selain itu, Dulcolax juga menyebabkan usus besar mengeluarkan lebih banyak cairan dan garam sehingga membuat kotoran lebih lunak. 

Kandungan aktif dalam Dulcolax adalah Bisacodyl yang juga merupakan nama generik dari obat ini. Di Indonesia, Dulcolax termasuk dalam obat bebas terbatas yang ditandai dengan lingkaran biru bergaris tepi hitam. 

Artinya, obat ini selain di apotek dapat juga diperoleh secara bebas melalui outlet-outlet lainnya seperti toko obat, swalayan, dan sebagainya. Meskipun demikian, bahan obat apapun pasti memiliki karakteristik, cara penggunaan dan efek samping masing-masing. Karenanya, penting bagi kita untuk mempelajari sedikit lebih banyak mengenai obat yang satu ini.

Ada beberapa kondisi di mana Dulcolax merupakan obat pilihan yang dapat membantu dalam penanganan keluhan-keluhan yang terkait dengan penyakit atau kondisi tersebut.  Penggunaan paling sering adalah dalam mengatasi sembelit. 

Sembelit sendiri atau konstipasi dalam istilah kedokteran diartikan sebagai kondisi sulit buang air besar secara teratur, tidak bisa benar-benar tuntas atau tidak bisa buang air besar sama sekali. Secara umum disepakati bahwa konstipasi adalah buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu. 

Selain sembelit, Dulcolax juga sering digunakan dalam persiapan berbagai jenis pemeriksaan medis seperti kolonoskopi (peneropongan saluran cerna bawah untuk melihat rektum dan usus besar) ataupun pemeriksaan radiologi yang membutuhkan saluran cerna dalam keadaan bersih. 

Kondisi Neurogenic Bowel Dysfunction yang merupakan gangguan fungsi pencernaan dikarenakan cedera saraf, penyakit saraf ataupun kelainan kongenital atau bawaan dari sistem saraf menyebabkan terjadinya kombinasi dari tidak bisa menahan buang air besar, sembelit, nyeri perut dan rasa kembung. Dalam kondisi ini, Dulcolax atau Bisacodyl bisa membantu meredakan keluhan yang berkaitan dengan sembelitnya.

Dulcolax tersedia dalam berbagai bentuk preparat. Yang umum dijumpai adalah dalam bentuk tablet salut selaput  5 mg dan 10 mg yang pemberiannya melalui mulut serta Dulcolax suppositoria 5 mg (anak) dan 10 mg yang pemberiannya melalui lubang pantat. Dulcolax tablet disarankan untuk diminum dengan air dan tablet tidak boleh dikunyah karena memiliki lapisan khusus. 

Pemberian Dulcolax dalam sediaan tablet ini umumnya bekerja sekitar 8 jam setelah pemberian dan sering disarankan untuk diminum sebelum tidur sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Dosis umumnya adalah satu kali pemberian sebesar 5-10 mg tetapi dapat juga diminum sampai 30 mg bila diinginkan pembersihan pencernaan untuk persiapan pemeriksaan tertentu. 

Dulcolax suppositoria bekerja dalam jangka waktu 15-60 menit setelah pemberian dan dapat terjadi efek lanjutan selama masih ada sediaan yang tersisa di dalam rektum. Ada pula sediaan enema10 mg dalam bentuk cair yang efeknya bekerja dalam 5-20 menit setelah pemberian. 

Pada anak berusia lebih dari 12 tahun, penggunaan Dulcolax suppositoria 10 mg umumnya dianggap aman. Pada anak berusia kurang dari 12 tahun dengan keluhan yang sekiranya membutuhkan penanganan dengan Dulcolax ataupun sediaan laksatif lainnya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter yang merawat.

Meskipun tidak diharapkan, semua obat memiliki efek samping. Efek samping yang umum dijumpai pada penggunaan Dulcolax antara lain adalah rasa tidak nyaman pada perut, kram perut, mual dan muntah, dan rasa lemas bahkan pada penggunaan dengan dosis terapi. 

Efek samping lainnya adalah diare (mencret), iritasi pencernaan, dan kehilangan cairan dan garam-garam tubuh. Pada pemberian preparat suppositoria dapat terjadi iritasi pada permukaan rektum, sensasi terbakar dan radang ringan. Sedangkan pemberian Dulcolax dalam bentuk enema tidak disarankan untuk penderita gagal ginjal

Alergi terhadap Bisacodyl juga dapat menimbulkan reaksi alergi dalam berbagai bentuk. Pada umumnya, penggunaan Dulcolax jarang menimbulkan efek samping yang serius tetapi selalu dianjurkan untuk menggunakan obat sesuai peruntukan dan sebesar dosis yang disarankan. Penggunaan obat dalam dosis melebihi seharusnya meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping. 

Selain itu, bila kamu mengalami efek samping yang serius seperti diare yang tidak berhenti-berhenti sehingga menimbulkan dehidrasi dan rasa lemas segeralah hentikan penggunaan Dulcolax dan berkonsultasilah dengan dokter.

Lebih lanjut, Dulcolax dapat diberikan pada ibu hamil sesuai peruntukan dan setelah berkonsultasi dengan dokter yang merawat. Tidak ada data penelitian knusus tentang keberadaan zat aktif Dulcolax dalam ASI.

Demikianlah sekilas lebih lanjut tentang Dulcolax. Dulcolax tetaplah obat yang dapat diandalkan dalam keadaan sembelit atau kesulitan buang air besar. Jangan lupakan bahwa sembelit dapat juga merupakan gejala penyakit yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. 

Bila keluhan sembelitmu menetap, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar kamu dapat menjaga kesehatan secara optimal.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bisacodyl (Dulcolax). Patient. (https://patient.info/medicine/bisacodyl-dulcolax)
Bisacodyl Laxative Tablets (P & GSL). electronic medicines compendium (emc). (https://www.medicines.org.uk/emc/product/9110/pil)
Dulcolax, Correctol (bisacodyl) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/dulcolax-correctol-bisacodyl-342008)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app