Bisacodyl: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Agu 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Bisacodyl adalah obat pencahar (laxative) yang digunakan untuk mengatasi sembelit atau konstipasi. Obat ini adalah derivat trifenil metana yang termasuk obat pencahar jenis stimulan motilitas usus.

Mekanisme kerja bisacodyl adalah dengan merangsang saraf enterik sehingga menyebabkan kontraksi kolon (usus besar). Seperti obat stimulan laxative lainnya, obat ini terutama berfungsi untuk mengosongkan usus besar.

Obat ini biasanya dipasarkan sebagai bisacodyl tablet 5 mg, suppositoria 10 mg, dan suppositoria 5 mg yang digunakan untuk anak-anak.

golongan

Obat ini digolongan ke dalam kategori obat bebas terbatas, dengan lambang bulatan berwarna biru. Artinya, obat ini bisa diperoleh tanpa resep dokter di apotek atau toko-toko obat berijin resmi.

Indikasi

Kegunaan bisacodyl adalah untuk mengatasi sembelit atau konstipasi, dan untuk mengosongkan perut sebelum prosedur operasi, colonoscopy, endoscopy, x-ray, atau prosedur pada usus lainnya.

Kontra indikasi

Efek Samping

Berikut adalah beberapa efek samping bisacodyl yang mungkin terjadi :

  • Efek samping yang sering terjadi akibat pemakaian obat ini adalah terjadinya gangguan pada saluran pencernaan seperti rasa tidak nyaman atau kram perut.
  • Pada penggunaan jangka panjang, obat ini dapat menyebabkan diare dan efek samping yang terkait diare seperti hipokalemia. Namun pada kondisi tertentu, penggunaan obat ini untuk dalam jangka panjang kadang dilakukan, tetapi harus di bawah pengawasan dokter atau ahli terkait.
  • Sediaan tablet sering menyebabkan efek samping berupa  gripping, sedangkan sediaan suppositoria bisa menyebabkan iritasi lokal, terutama pada pasien yang peka terhadap polyethylene glycol (PEG).

Penggunaan oleh wanita hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan bisacodyl kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

penelitian pada reproduksi hewan tidak  menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Penggunaan obat ini selama hamil, hanya boleh jika benar-benar dibutuhkan. Sebaiknya dilakukan perubahan pola makan terlebih dahulu, misalnya lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat.

Jika perubahan pola makan seperti di atas tidak memberikan hasil memuaskan, obat pencahar mungkin diperlukan. Sebaiknya dipilih obat pencahar jenis pembentuk massa tinja seperti metilselulosa, atau pencahar osmotik, seperti laktulosa terlebih dahulu. Jika benar-benar diperlukan obat pencahar stimulan seperti bisacodyl atau senna dapat digunakan.

Bisacodyl tablet atau supositoria telah banyak digunakan selama masa hamil tanpa adanya bukti terjadinya relaksasi uterus. Obat ini termasuk obat yang diabsorpsi minimal, oleh karena itu resiko terhadap janin dianggap rendah.

perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat ini, adalah sebagai berikut :

  • Penggunaan obat-obat pencahar termasuk bisacodyl pada anak-anak sebaiknya dihindari, kecuali telah diresepkan oleh dokter yang mengetahui dengan pasti kondisi anak tersebut. Perlu diketahui bahwa, frekuensi buang air besar yang jarang sangat biasa pada bayi. Hal ini karena bayi masih mengkonsumsi jenis makanan dengan sedikit variasi (misalnya, hanya susu saja) atau kurangnya asupan cairan dan makanan berserat. Jika peningkatan pemberian cairan dan makanan berserat tidak memberikan hasil memuaskan, obat pencahar osmotik seperti laktulosa atau obat pencahar pembentuk massa tinja seperti metilselulosa bisa dipilih.
  • Untuk mendapatkan efek obat yang cepat, gunakan obat ini saat perut kosong.
  • Tidak ada data bisacodyl diekskresikan ke dalam air susu ibu (ASI).

interaksi obat

  • Jangan menggunakan bisacodyl setidaknya 1 jam setelah penggunaan obat-obat antasida, susu atau produk-produk yang mengandung susu.

Dosis bisacodyl

Berikut adalah dosis bisacodyl yang lazim digunakan :

  • Untuk mengatasi konstipasi/sembelit :

Tablet : dewasa, 5-10 mg pada malam hari. Jika perlu bisa dinaikkan menjadi 15-20 mg. anak usia < 10 tahun, 1 x sehari 5 mg.

Suppositoria : dewasa, 1 x sehari 10 mg, diberikan pada pagi hari. Anak < 10 tahun, 1 x sehari 5 mg.

  • Untuk pengosongan usus sebelum prosedur radiologi dan bedah :

Tablet 10 mg diberikan sebelum tidur malam selama 2 hari sebelum prosedur. Jika diperlukan bisa ditambahkan suppositoria 10 mg, 1 jam sebelum prosedur. Dosis anak bisa diberikan setengah dosis dewasa.

Terkait

  • Merk-merk obat dengan kandungan bisacodyl

12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stewart, Michael. Patient (2016). Bisacodyl. (https://patient.info/medicine/bisacodyl-dulcolax)
MIMS Indonesia (2018). Bisacodyl. (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/bisacodyl/)
Marks, J. Ogbru, O. MedicineNet. Bisacodyl Rectal Suppository. (https://www.medicinenet.com/bisacodyl-rectal_suppository/article.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app