Mucosta: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Mucosta adalah obat mengandung rebamipide yang biasa digunakan untuk mengobati tukak lambung dan radang lambung (gastritis).
  • Mucosta termasuk obat keras, sehingga penggunaannya harus berdasarkan rekomendasi dokter.
  • Dosis Mucosta untuk tukak lambung adalah 3 x sehari 1 tablet, diminum pada pagi, sore, dan menjelang tidur malam hari.
  • Sedangkan dosis Mucosta untuk gastritis adalah 3 x sehari 1 tablet. Obat ditelan utuh dengan segelas air putih.
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan Mucosta untuk anak-anak maupun ibu hamil dan menyusui.
  • Klik untuk mendapatkan Mucosta atau obat lambung & saluran pencernaan lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Mucosta adalah obat bermerek yang mengandung rebamipide. Rebamipide sendiri merupakan obat maag yang biasa digunakan untuk mengobati tukak lambung dan radang lambung (gastritis).

Penggunaan obat Mucosta harus berdasarkan rekomendasi dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini hendaknya ketahui terlebih dahulu informasi mengenai indikasi, kontraindikasi, dosis dan cara penggunaan, efek samping dan informasi keamanan obat yang akan dijelaskan dalam artikel ini.

Mengenai Mucosta

Golongan

Resep dokter

Kemasan

1 Dos isi 10 strip x 10 tablet salut film

Kandungan

Setiap tabletnya mengandung Mucosta 100 mg

Mekanisme kerja Mucosta

Rebamipide adalah sebuah asam amino turunan dari 2-(1 H )-quinolinone, digunakan untuk perlindungan mukosa, penyembuhan tukak lambung, dan pengobatan gastritis. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan sistem pertahanan mukosa, menangkal radikal bebas, dan mengaktifkan gen yang mengkode siklooksigenase -2 sehingga mengerahkan efek sitoprotektif pada mukosa lambung.

Obat ini juga meningkatkan jumlah lendir lambung dan merangsang aliran darah mukosa lambung untuk mengatasi gangguan hemodinamik, sehingga membantu untuk menekan peradangan dan memperbaiki mukosa lambung.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa rebamipide dapat melawan efek samping NSAID pada mukosa saluran cerna. Obat ini telah digunakan di sejumlah negara Asia termasuk Jepang (dipasarkan dengan merek Mucosta, termasuk di Indonesia), Korea Selatan, Cina, dan India (dipasarkan dengan nama dagang Rebagen). Sayangnya, obat ini tidak disetujui oleh Food and Drug Administration untuk digunakan di Amerika Serikat.

Manfaat Mucosta

Kegunaan Mucosta adalah sebagai berikut:

  • Mengobati tukak lambung, dikombinasikan dengan penghambat faktor ofensif seperti PPI (misalnya lansoprazole, omeprazole, dll), anti kolinergik (misalnya Pirenzepin) atau H2-Antagonist ( misalnya ranitidine, cimetidine, dll).
  • Mengobati gastritis atau radang lambung.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini. Mucosta tidak boleh digunakan bagi mereka yang memiliki riwayat alergi atau hipersensitifitas terhadap rebamipide atau komponen lain dalam obat Mucosta.

Dosis Mucosta

Dosis yang tepat sesuai dengan petunjuk dokter setelah mempertimbangkan kondisi pasien secara menyeluruh. Adapun dosis lazim Mucosta yaitu:

  • Tukak lambung: Diberikan secara kombinasi dengan penghambat faktor ofensif dimana dosis dewasa adalah 3 x sehari 1 tablet (100 mg). Diberikan pada waktu pagi hari, sore, dan menjelang tidur malam hari.
  • Gastritis: Dosis dewasa 3 x sehari 1 tablet (100 mg). Termasuk untuk mengobati lesi mukosa lambung (erosi, perdarahan, kemerahan, dan edema) pada gastritis akut dan eksaserbasi akut gastritis kronis.

Petunjuk penggunaan:

  • Telanlah obat ini utuh-utuh dengan segelas air minum atau secukupnya.
  • Usahakan untuk mengonsumsinya di jam yang sama setiap harinya.
  • Apabila Anda melewatkan dosis karena lupa, segera ganti dosis yang setelah Anda mengingatnya. Namun, jika ingat-ingat sudah dekat dengan waktu untuk dosis berikutnya, maka tak perlu mengganti dosis tersebut, melainkan langsung beralih ke dosis selanjutnya.
  • Apabila Anda tidak sengaja mengonsumsi lebih dari dosis yang diresepkan, konsultasikan dengan dokter atau apoteker.  Jangan berhenti minum obat ini kecuali dokter menginstruksikannya.

Efek samping Mucosta

Seperti halnya obat-obatan lain, Mucosta juga berpotensi menimbulkan efek samping. Paling sering terjadi ketika seseorang memiliki alergi terhadap obat ini dan gejalanya meliputi ruam, lepuhan pada kulit, dan gatal-gatal. Jika gejala-gejala tersebut terjadi, konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

Gejala-gejala efek samping di bawah ini memang jarang terjadi. Namun apabila terjadi pada Anda, maka segera berhenti minum obat ini dan hubungi dokter.

Gejala-gejala di atas bukanlah daftar lengkap efek samping obat Mucosta. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika Anda mengalami gejala-gejala selain yang tercantum di atas.

Interaksi Mucosta

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter sebelum menggunakan Mucosta.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat Mucosta, harap perhatikan beberapa informasi keamanan obat berikut ini:

  • Harap digunakan dengan hati-hati pada lansia.
  • Penggunaan untuk ibu hamil harus benar-benar dipertimbangkan antara manfaat dan resikonya. Data keamanan obat ini pada ibu hamil belum tercukupi.
  • Penggunaan pada ibu menyusui harus hati-hati. Aktivitas menyusui harus dihentikan selama menggunakan obat ini, karena berdasarkan hasil studi pada mencit menunjukkan bahwa obat Mucosta ikut dikeluarkan bersama dengan air susu ibu.
  • Belum ada rekomendasi penggunaan untuk anak-anak, karena uji klinik dan data keamanan pada anak belum tercukupi.

Artikel terkait:


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rebamipide prevents recurrence of gastric ulcers without affecting Helicobacter pylori status. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9753234)
Chen, X. & Shi, Y. & Peng, Y. & Ma, Y. & Qiu, D.. (2007). Rebamipide improves the histologic quality of gastric ulcer healing in humans. Chinese Journal of Gastroenterology. 12. 274-278.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/289636127_Rebamipide_improves_the_histologic_quality_of_gastric_ulcer_healing_in_humans)
Du, Yi-Qi & Li, Zhaoshen & Zhan, Xianbao & Chen, Jie & Gao, Jun & Gong, Yanfang & Ren, Jianlin & He, Liping & Zhang, Zhijian & Guo, Xiaozhong & Wu, Jianshen & Tian, Zibin & Shi, Ruihua & Jiang, Bo & Fang, Dianchun & Li, Youming. (2008). Anti-inflammatory Effects of Rebamipide According to Helicobacter pylori Status in Patients with Chronic Erosive Gastritis: A Randomized Sucralfate-Controlled Multicenter Trial in China—STARS Study. Digestive diseases and sciences. 53. 2886-95. 10.1007/s10620-007-0180-z.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/5562818_Anti-inflammatory_Effects_of_Rebamipide_According_to_Helicobacter_pylori_Status_in_Patients_with_Chronic_Erosive_Gastritis_A_Randomized_Sucralfate-Controlled_Multicenter_Trial_in_China-STARS_Study)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app