Mirasic: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jun 26, 2019 Waktu baca: 5 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Mirasic adalah obat yang digunakan sebagai penurun demam untuk segala usia dan pereda nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya
  • Mirasic mengandung paracetamol yang tersedia dalam kemasan kaplet, sirup, dan drops, yang bisa dibeli tanpa resep dokter
  • Efek samping ringan penggunaan Mirasic pada saluran pencernaan dapat terjadi misalnya mual dan muntah, termasuk resiko terjadinya perdarahan lambung
  • Obat yang dapat berinteraksi dengan Mirasic adalah Metoclopramide, Carbamazepine, Fenobarbital, Fenitoin, Kolestiramin, Lixisenatide, dan Warfarin
  • Klik untuk mendapatkan Mirasic atau obat saraf & otak lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Mirasic adalah obat yang digunakan sebagai penurun demam untuk segala usia dan pereda nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Mirasic mengandung paracetamol, obat yang memiliki aktivitas sebagai antipyretic sekaligus analgetic.Berikut ini adalah informasi lengkap obat Mirasic yang penting diketahui sebelum mengonsumsinya.

Mengenai Mirasic

sampharindo perdana

Golongan

Bisa diperoleh tanpa resep dokter

Kemasan

mirasic dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Dos 100 kaplet 500 mg
  • Dos 100 forte kaplet 650 mg
  • Botol 60 ml sirup
  • Botol 15 ml drops

Tersedia juga sediaan mirasic plus caplet dengan tambahan caffein.

Kandungan

tiap kemasan obat mirasic mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Paracetamol yang dikenal juga dengan nama acetaminophen adalah obat yang digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan. Cara kerja paracetamol yang diketahui sekarang adalah dengan cara menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX). Enzim ini berperan pada pembentukan prostaglandin yaitu senyawa penyebab nyeri. Dengan dihambatnya kerja enzim COX, maka jumlah prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang sehingga respon tubuh terhadap nyeri berkurang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan hipotalamus set-point di pusat pengendali suhu tubuh di otak.

Manfaat Mirasic

Kegunaan mirasic (paracetamol) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :

  • Mirasic (paracetamol) digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia. Namun obat ini sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan terapi obat penurun panas. Rekomendasi WHO : penggunaan obat penurun panas dilakukan bila suhu tubuh lebih besar dari 38.5 °C (101.3 °F). (Baca juga Obat penurun panas anak pilihan terbaik)
  • Untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Pada nyeri yang lebih berat seperti nyeri pasca operasi biasanya dikombinasikan dengan NSAID atau analgetic opioid.
  • Selain itu, fungsi obat mirasic adalah sebagai obat sakit gigi/pereda nyeri setelah cabut gigi yang relatif efektif dan aman.
  • Kombinasi mirasic (paracetamol) dengan kafein adalah obat lini pertama pada pengobatan migrain.
  • Obat Paracetamol bisa dipilih untuk meredakan nyeri pada arthritis ringan, dengan efek yang sebanding dengan aspirin tetapi efek samping yang lebih ringan. (Baca juga penjelasan lengkap nyeri sendi)
  • Obat Paracetamol adalah komponen utama pada obat flu dan pilek yang beredar luas di pasaran.

Kontra indikasi

  • jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap parasetamol.

Efek samping Mirasic

Secara umum mirasic (paracetamol) bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping mirasic (paracetamol) yang mungkin terjadi :

  • Obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping obat paracetamol meningkat pada orang-orang yang mengkonsumsi alkohol.
  • Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
  • Efek samping mirasic pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
  • Efek samping mirasic pada kulit kejadiannya jarang. Pada tahun 2013, FDA (US Food and Drug Administration) memperingatkan kemungkinan terjadinya efek pada kulit seperti sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian obat paracetamol, meski hal ini sangat jarang namun bisa fatal jika terjadi.
  • Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari penggunaan obat ini pada penderita asma terutama anak-anak, karena ada kemungkinan menyebabkan peningkatan resiko asma ataupun memperburuk penyakit asma yang telah diderita sebelumnya.
  • Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini sangat jarang, namun jika terjadi pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal
  • Beberapa ahli mengaitkan penggunaan paracetamol untuk ibu hamil, dengan resiko terjadinya asma pada anak-anak dan peningkatan ADHD. Namun paracetamol tetap dianjurkan sebagai obat pilihan pertama untuk nyeri dan demam selama kehamilan, meski tetap harus memperhatikan resikonya.

Dosis Mirasic

mirasic (paracetamol) diberikan dengan dosis sebagai berikut :kaplet :

  • Dewasa atau anak > 12 tahun : 3 - 4 x sehari 1 kaplet.
  • Anak 5 – 12 tahun : 3 – 4 x sehari ½ kaplet.

Sirup :

  • Anak < 1 tahun : 3-4 x sehari 2.5 ml sirup.
  • Anak 1-3 tahun : 3-4 x sehari 2.5 ml sirup.
  • Anak 3-6 tahun : 3-4 x sehari 5 ml sirup.
  • Anak 6-12 tahun : 3-4 x sehari 5-10 ml sirup.
  • Di atas 12 tahun : 3-4 x sehari 15-20 ml sirup.

Drops :

  • Anak < 1 tahun : 3-4 x sehari 0.6 ml drops.
  • Anak 1-2 tahun : 3-4 x sehari 0.6-1.2 ml drops.
  • Anak 3-6 tahun : 3-4 x sehari 1.2 ml drops.
  • Anak 6-12 tahun : 3-4 x sehari 2.4 ml drops.

Bila perlu obat diberikan setiap 4 jam atau menurut petunjuk dokter.Pemberian tidak lebih dari 5 x sehari.

Interaksi obat

Berikut adalah interaksi mirasic (paracetamol) dengan obat-obat lain :

  • Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic.
  • Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan potensi kerusakan hati.
  • Kolestiramin dan lixisenatide : mengurangi efek farmakologis paracetamol.
  • Antikoagulan warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Mirasic adalah sebagai berikut :

  • Pemakaian mirasic (paracetamol) harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
  • Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit asma.
  • Paracetamol diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Penggunaan paracetamol untuk ibu menyusui relatif aman, obat ini adalah pilihan pertama sebagai pereda nyeri dan penurun panas bagi ibu menyusui, namun jika anda ragu berkonsultasilah dengan dokter jika anda ingin menggunakan mirasic (paracetamol) saat menyusui.
  • Meskipun efek mirasic (paracetamol) terhadap perdarahan lambung relatif lebih kecil daripada obat-obat golongan NSAID, ada baiknya obat ini dikonsumsi setelah makan.
  • Jika anda mengkonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.

Penggunaan mirasic untuk ibu hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan paracetamol kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Sedangkan menurut TGA (badan pengawas obat dan makanan Australia) mengkategorikan paracetamol kedalam kategori A, artinya obat tersebut telah diamati  dan dikonsumsi oleh sejumlah besar wanita hamil dan wanita usia subur tanpa peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya terhadap janin.

Secara umum, obat ini memang boleh digunakan untuk ibu hamil, asalkan sesuai indikasi. Namun akan lebih baik jika berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan paracetamol saat hamil.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat mirasic harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Artikel terkait:


38 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Thummel, K. E., Slattery, J. T., Ro, H., Chien, J. Y., Nelson, S. D., Watkins, P. B. (2000, June 15). Ethanol and production of the hepatotoxic metabolite of acetaminophen in healthy adults. Clinical Pharmacology and Therapeutics, 67, 591-599 (http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1067/mcp.2000.106574/pdf)
National Institute on Drug Abuse. (2016, September). Alcohol (https://www.drugabuse.gov/drugs-abuse/alcohol)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app