Metoclopramide: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mar 27, 2019 Waktu baca: 4 menit

Metoclopramide meningkatkan kontraksi otot pada saluran pencernaan bagian atas. Hal ini meningkatkan laju pengosongan perut menuju ke usus. Metoclopramide obat minum digunakan selama 4 hingga 12 minggu untuk mengobati heartburn yang disebabkan gastroesofageal reflux pada orang-orang yang sudah menggunakan obat lain tetapi tidak membuahkan hasil. 

Metoclopramide oral juga digunakan untuk mengobati gastroparesis (pengosongan perut yang lambat) pada orang-orang yang mengidap diabetes, yang dapat menyebabkan heartburn dan rasa tidak nyaman di perut setelah makan. 

Obat injeksi metoclopramide juga digunakan untuk mengobati gastroparesis diabetik yang parah. Injeksi juga berguna untuk mencegah rasa mual dan muntah-muntah yang disebabkan kemoterapi atau operasi, atau untuk memberi pertolongan medis pada prosedur pengobatan tertentu termasuk perut dan usus.

Mengenai Metoclopramide

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Sirup, tablet, suntik

Kandungan:

Antiemetik, Prokinetik

Manfaat Metoclopramide

Metoclopramide merupakan obat yang digunakan untuk meredakan rasa mual dan muntah yang disebabkan oleh efek samping kemoterapi atau radioterapi.

Selain itu, metoclopramide juga digunakan untuk mengobati gastroesophageal reflux disease (GERD) yang terjadi saat asam lambung mengalir ke atas menuju ke perut. Hal ini menyebabkan heartburn. Selain itu, gastroesophageal reflux disease juga mengganggu esofagus (tabung yang menghubungkan mulut Anda ke perut Anda). 

Metoclopramide juga digunakan untuk mengobati heartburn dan mengobati radang pada esofagus setelah pengobatan lain terbukti tidak efektif. Metoclopramide juga mengobati gastroparesis diabetik, dimana gejalanya dapat berupa mual-mual, muntah-muntah, heartburn, kehilangan nafsu makan, dan merasa kenyang setelah makan.

Dosis Metoclopramide

Berikut adalah dosis metoclopramide berdasarkan kondisi penyakit:

  • Mual dan muntah setelah kemoterapi (tablet): 10 mg, hingga 3 kali sehari, maksimal selama 5 hari.
  • Mual dan muntah setelah kemoterapi (suntik): Dosis awal 2 mg/kgBB, 15-30 menit sebelum kemoterapi.
  • GERD: 10-15 mg, 4 kali sehari, maksimal 12 minggu.
  • Gastroparesis diabetik (tablet): 10 mg, 4 kali sehari, selama 4-8 minggu.

Kontraindikasi

Metoclopramide tidak boleh digunakan pada saat apapun stimulasi motilitas gastrointestinal mungkin bersifat berbahaya seperti terjadinya hemoragi gastroinstestinal, kerusakan mekanik, atau perforasi. Metoclopramide merupakan kontraindikasi untuk pasien yang mengidap pheochromocytoma karena metoclopramide dapat menyebabkan krisis hipertensif, yang mungkin disebabkan pelepasan katekolamines dari tumor. 

Hipertensif seperti itu harus dikontrol dengan phentolamine. Metoclopramide merupakan kontraindikasi pada pasien yang mengalami sensitivitas atau intoleran terhadap obat. Metoclopramide tidak boleh digunakan pada pasien epileptik atau pasien yang sedang menggunakan obat lain yang mungkin dapat menyebabkan reaksi ekstrapiramidal, karena frekuensi dan keparahan kejang-kejang atau reaksi ekstrapiramidal mungkin meningkat.

Efek Samping Metoclopramide

Segera dapatkan bantuan medis apabila Anda mengalami reaksi alergi terhadap metoclopramide: kesulitan bernafas, ruam, pembengkakan pada wajah, lidah, bibir atau tenggorokan. Hentikan penggunaan metoclopramide dan hubungi dokter segera apabila terdapat tanda gangguan pergerakan serius, yang mungkin terjadi pada pemakaian dua hari pertama:

  • Tremor atau gemetar pada tangan dan kaki Anda
  • Pergerakan otot wajah yang tidak dapat dikontrol (mengunyah, menggigit bibir, menyeringai, pergerakan lidah, berkedip atau pergerakan mata lainnya) atau
  • Pergerakan otot yang baru atau tidak biasa dan Anda tidak bisa mengontrol.

Hubungi dokter segera apabila Anda mengalami 

  • Kejang-kejang
  • Rasa cemas, tertekan, perasaan yang tegang, kesulitan untuk tidak bergerak, kesulitan tidur
  • Kebingungan, depresi, keinginan untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri
  • Pergerakan otot yang lambat atau otot kaku, kesulitan menyeimbangkan diri atau kesulitan berjalan
  • Ginekomastia
  • Galaktorea atau keluarnya ASI 
  • Pembengkakan, merasa nafas pendek, peningkatan berat badan yang cepat atau
  • Reaksi sistem saraf yang parah: otot yang sangat kaku, demam tinggi, berkeringat dingin, kebingungan, denyut jantung cepat atau tidak teratur, gemetar, merasa Anda akan pingsan.

Efek samping metoclopramide antara lain:

  • Merasa kelelahan
  • Merasa mengantuk dan lelah
  • Kekurangan energi
  • Sakit kepala, kebingungan atau
  • Gelisah
  • Mual
  • Masalah tidur (insomnia)

Daftar tersebut bukan merupakan daftar yang lengkap, efek samping lain mungkin dapat terjadi. Hubungi dokter untuk mendapatkan saran medis mengenai efek samping. 

Interaksi Metoclopramide

Obat metoclopramide dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya, termasuk:

  • Dapat memperpanjang efek pelemas otot pada obat mivacurium dan suxamethonium.
  • Penggunaan metoclopramide bersama obat antipsikotik bisa menguatkan efek tardive dyskinesia.
  • Bila dikonsumsi dengan obat antidepresan golongan SSRI dapat meningkatkan risiko sindrom serotonin.
  • Dapat menurunkan efektivitas digoxin.
  • Dapat meningkatkan efek samping dari obat ciclosporin

Peringatan

Pada sebuah studi pada pasien hipertensif, metoclopramide yang diberikan melalui suntikam, memperlihatkan terjadinya pelepasan catecholamines. Maka dari itu, penggunaan metoclopramide harus berhati-hati. Karena metoclopramide menghasilkan peningkatan transien pada plasma aldosterone. 

Pada pasien tertentu, terutama pada pasien yang mengalami sirosis atau gagal jantung kongestif, mungkin dalam risiko mengalami penumpukan cairan dan volume yang melebihi batas. Jika efek samping terjadi pada saat penggunaan terapi metoclopramide, penggunaan metoclopramide harus dihentikan. 

Reaksi berbahaya, terutama yang berhubungan dengan sistem saraf, mungkin terjadi setelah berhenti menggunakan metoclopramide. Beberapa pasien (jumlahnya tidak banyak) mengalami sindrom penolakan akibat penggunaan metoclopramide yang dapat menyebabkan pusing, rasa tegang dan / atau sakit kepala.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
metoclopramide, Reglan: Drug Facts, Side Effects and Dosing. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/metoclopramide/article.htm)
Metoclopramide - Side Effects, Dosage, Uses, and More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/metoclopramide-oral-tablet)
Metoclopramide (Oral Route) Description and Brand Names. Mayo Clinic. (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/metoclopramide-oral-route/description/drg-20064784)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app